- CTL menempatkan peserta didik sebagai subjek belajar, artinya peserta
didik berperan aktif
dalam setiap proses
pembelajaran
dengan
cara menemukan dan menggali sendiri materi pelajaran. Sedangkan
dalam pembelajaran
konvensional peserta didik ditempatkan
sebagai objek belajar
yang berperan
sebagai penerima informasi secara pasif.
- Dalam
pembelajaran CTL, peserta didik belajar melalui kegiatan kelompok seperti kerja kelompok, berdiskusi, saling menerima dan memberi. Sedangkan dalam pembelajaran konvensional peserta didik lebih banyak
belajar secara individual dengan menerima, mencatat, dan
menghafal
materi pelajaran.
- Dalam
CTL,
kemampuan
didasarkan atas pengalaman;
sedangkan
dalam pembelajaran konvensional
kemampuan diperoleh
melalui latihan-latihan.
- Tujuan
akhir dari proses pembelajaran
melalui CTL
adalah
kepuasan diri, misalnya individu tidak melakukan perilaku tertentu karena ia menyadari
bahwa perilaku itu merugikan dan tidak bermanfaat;
sedangkan dalam pembelajaran
konvensional,
tindakan atau perilaku
individu didasarkan oleh
faktor dari
luar dirinya, misalnya individu
tidak
melakukan sesuatu disebabkan
takut hukuman atau sekedar untuk memperoleh angka atau
nilai dari
guru.
- Dalam CTL, pengetahuan yang
dimiliki setiap individu
selalu berkembang sesuai dengan pengalaman yang
dialaminya,
oleh sebab
itu setiap peserta
didik bisa terjadi
perbedaan dalam memaknai hakekat
pengetahuan yang
dimilikinya. Dalam pembelajaran konvensional hal
ini tidak mungkin
terjadi.
Kebenaran
yang
dimiliki
bersifat
absolut
dan final, oleh
karena pengetahuan dikonstruksi oleh orang
lain.
- Dalam pembelajaran
CTL, peserta didik bertanggung jawab dalam memonitor dan mengembangkan pembelajaran mereka
masing-masing; sedangkan dalam pembelajaran konvensional guru adalah penentu jalannya proses pembelajaran.
- Dalam pembelajaran
CTL, pembelajaran bisa terjadi
di mana
saja dalam konteks dan setting yang
berbeda sesuai dengan kebutuhan;
sedangkan dalam pembelajaran konvensional
pembelajaran hanya terjadi di dalam kelas.
- Oleh karena
tujuan
yang
ingin
dicapai
adalah seluruh
aspek perkembangan peserta didik, maka dalam
CTL keberhasilan pembelajaran diukur
dengan berbagai cara,
misalnya dengan evaluasi proses, hasil
karya peserta didik, penampilan, rekaman, observasi, wawancara, dan lain sebagainya;
sedangkan dalam pembelajaran konvensional
keberhasilan pembelajaran biasanya hanya diukur dari
tes.
Beberapa perbedaan pokok diatas, menggambarkan bahwa CTL memang memiliki karakteristik tersendiri baik dilihat dari asumsi maupun proses pelaksanaan dan pengelolaannya (Sanjaya, 2006: 260).
No comments:
Post a Comment