2.1 Pengertian Kewirausahaan
Istilah kewirausahaan berasal dari
kata wirausaha. Kata wirausaha merupakan gabungan dua kata yang mejadi satu
yaitu kata wira dan usaha. Wira artinya pahlawan, laki-laki, sifat jantan, perwira.
Usaha artinya kegiatan dengan mengerahkan tenaga, pikiran, atau badan untuk
mencapai suatu maksud. Usaha juga berarti pekerjaan (perbuatan, prakarsa,
ikhtiar, daya upaya) untuk mencapai sesuatu. Dalam bahasa Inggris wirausaha
dikenal dengan entrepreneur.
Pada mulanya wirausaha diartikan
sebagai orang yang membeli barang dengan harga pasti, meskipun orang itu belum
mengetahui berapa harga barang (atau guna ekonomi) itu akan dijual. Di samping
itu ada pula yang mengartikan wirausaha sebagai berikut :
§
Sebagai orang yang berani menanggung resiko
§
Sebagai orang yang memobilisasi dan
mengalokasikan modal
§
Sebagai orang yang menciptakan barang baru
§
Sebagai orang yang mengurus perusahaan
Dalam perkembangannya wirausaha didefinisikan sebagai
orang-orang yang mempunyai kemampuan melihat dan menilai kesempatan-kesempatan
bisnis, mengumpulkan sumber-sumber daya yang dibutuhkan guna mengambil
keuntungan dan tindakan yang tepat guna memastikan sukses.
2.2 Ciri dan Sifat Kewirausahaan
Ciri dan sifat kewirausahaan yang
dimaksud dalam konteks materi kewirausahaan adalah sesuatu yang berhubungan
dengan ciri khas, watak, perilaku, tabiat, sikap seseorang terhadap perjuangan
hidup untuk mencapai kebahagiaan lahir dan batin.
Menurut Geoffrey G. Meredith (1995) dalam
bukunya “Kewirausahaan”, ciri-ciri profil wirausaha adalah sebagai berikut :
Ø
Percaya diri
Ø
Berorientasikan tugas dan hasil
Ø
Pengambil resiko
Ø
Kepemimpinan
Ø
Keorisinilan
Ø
Berorientasi ke masa depan
Sifat yang dimiliki oleh seorang wirausaha adalah :
Ø
Keyakinan, ketidaktergantungan, individualitas,
optimisme
Ø
Kebutuhan akan prestasi, berorientasi laba,
ketekunan dan ketabahan, tekad kerja keras, mempunyai dorongan kuat, energitik,
inisiatif.
Ø
Kemampuan mengambil resiko, suka pada tantangan
Ø
Bertingkah laku sebagai pemimpin, dapat bergaul
dengan orang lain, menanggapi saran-saran dan kritik
Ø
Inovatif dan kreatif, fleksibel, punya banyak
sumber, serba bisa, mengetahui banyak
Ø
Pandangan ke depan perseptis
Sedangkan Bygrave merumuskan 10 sifat dari wirausaha
yang terkenal dengan sitilah 10 D yaitu :
a)
Dream (mimpi)
Seorang wirausaha mempunyai keinginan terhadap masa
depan pribadi dan bisnisnya serta mempunyai kemampuan untuk mewujudkan
impiannya.
b)
Decisiveness (cepat mengambil keputusan)
Seorang wirausaha adalah orang yang tidak bekerja
lambat. Mereka membuat keputusan secara cepat dengan penuh perhitungan.
Kecepatan dan ketepatan mengambil keputusan adalah faktor kunci dalam
kesuksesan bisnis.
c)
Doers (pelaku)
Seorang wirausaha dalam membuat keputusan akan
langsung menindaklanjuti. Mereka melaksanakan kegiatannya secepat mungkin.
Seorang wirausaha tidak mau menunda-nunda kesempatan yang baik dalam bisnisnya.
d)
Determination (ketetapan hati)
Seorang wirausaha melaksanakan kegiatannya dengan
penuh perhatian.rasa tanggung jawabnya tinggi dan tidak mau menyerah, walaupun
dihadapkan pada halangan dan rintangan yang tidak mungkin bisa dapat diatasi.
e)
Dedication (dedikasi)
Seorang wirausaha memiliki dedikasi yang tinggi
terhadap bisnisnya, kadang-kadang mengorbankan kepentingan keluarga untuk sementara.
Wirausaha di dalam melaksanakan usahanya tidak mengenal lelah. Semua perhatian
dan kegiatannya dipusatkan semata-mata untuk kegiatan bisnisnya.
f)
Devotion (kesetiaan)
Seorang wirausaha mencintai pekerjaan bisnisnya dan
produk yang dihasikannya. Hal inilah yang mendorong keberhasilan yang sangat
efektif untuk menjual produknya.
g)
Detail (rinci)
Seorang wirausaha sangat memperhatikan faktor-faktor
kritis secara rinci. Dia tidak mau mengabaikan faktor-faktor kecil yang dapat
menghambat kegiatan usahanya.
h)
Destiny (nasib)
Seorang wirausaha bertanggung jawab terhadap nasib dan
tujuan yang hendak dicapainya. Dia merupakan orang yang bebas dan tidak mau tergantung
kepada orang lain.
i)
Dollars (uang)
Seorang wirausaha tidak mengutamakan mencapai
kekayaan, motivasinya bukan karena masalah uang. Uang dianggap sebagai ukuran
kesuksesan bisnisnya. Ia berasumsi jika berhasil dalam bisnis maka ia pantas
mendapat laba, bonus, atau hadiah.
j)
Distribute (distribusi)
Seorang wirausaha bersedia mendistribusikan
kepemilikan bisnisnya kepada orang-orang kepercayaannya itu yaitu orang-orang
yang kritis dan mau diajak mencapai sukses dalam bidang bisnisnya. (Meredith,
1995)
No comments:
Post a Comment