Sunday, May 21, 2017

Ejaan dan Tanda Baca

1. Ejaan dan Tanda Baca
Ejaan dan tanda baca merupakan faktor penting dalam penyuntingan sebuah naskah atau karangan. Seorang penyunting agar dapat menyunting dengan baik modal utama yang harus dimilki adalah mampu menguasai Pdoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (EYD) karena pada dasarnya tulisan yang baik dan benar yaitu tulisan yang sesuai dengan tata bahasa baku yang disempurnakan.

a. Ejaan
Secara umum, dalam Kamus Besar Bahssa Indonesia digunakan ejaan bahasa Indonesia yang diatur dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan. Ejaan merupakan komponen bahasa ragam tulis yang sangat menentukan benar salahnya sebuah tulisan. Ejaan yang dibahas pada bab ini meliputi huruf kapital, huruf miring, penulisan kata.

1) Penulisan huruf Kapital
a) Huruf kapital dipakai sebagai penanda awal kalimat.
contoh:
Adik pergi ke sekolah.
Jangan pergi dari rumah!
b) Huruf kapital diapakai sebagai huruf pertama petikan langsung.
contoh:
Ayah bertanya, “Kapan ibu pulang?”
“Kakak naik sepeda motor,” katanya.
c) Huruf kapital dipakai sebgai huruf pertama dalam ungkapan yang berhubungan dengan nama Tuhan dan kitab suci, termasuk kata ganti untuk Tuhan.
contoh:
Allah, Yang Mahakuasa, Quran, Islam,
Tuhan akan mengampuni dosa hamba-hamba-Nya yang mau bertobat.
d) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama orang.
Contoh:
Mahaputra Alif, Sultan Hasanuddin, Haji Busri, , Nabi Muhammad.
e) Huruf kapital dipakai sebgai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti nama orang tertentu, nama instansi, atau nama tempat.
Contoh:
Wakil Presiden Jusuf Kalla, Perdana Mentri Nehru, Profesor Dandan.
f) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa.
Contoh:
banngsa Indonesia, suku Sunda, bahasa Prancis.
g) Huruf kapital dipakai sebagai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari raya, dan peristiwa sejarah.
Contoh:
tahun Hiriah, hari Kamis, bulan Ramadhan, Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
h) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama geografi.
Contoh:
Selat Sunda, Semarang, Gunung Merapi,
i) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata hubungan kekerabatan, seperti bapak, ibu, saudara, kakak, adik, paman, bibik, kakek, dan nenk yang dipakai sebagai kata ganti atau sapaan.
Contoh:
Surat Saudara telah saya baca.
Pergi kemana Ibu kemarin?

2) Penulisan Huruf Miring
Huruf yang dicetak miring disebut juga dengan istilah huruf kursif. Untuk tulisan tangan atau ketikan, kata yang dicetak miring diberi satu garis di bawahnya. adapun pemakaiannya sebagai berikut.
a) Huruf miring dipakai untuk menuliskan nama buku, majalah, dan surat kabar yang dikutip dalam karangan.
Contoh:
majalah Bola, buku Wacana, surat kabar Suara Merdeka
b) Huruf miring dipakai untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagiann kata, atau kelompok kata.
Contoh:
Huruf pertama kata bahasa adalah b.
Buatlah kalimat dengan kata bermain.
c) Huruf miring dipakai untuk menuliskan nama ilmiah atau ungkapan asing kecuali yang belum disesuaikan ejaannya.
contoh:
Politik devide et impera sangat berbahaya bagi persatuan bangsa.
kemarin saya telah ikut ujian TOEFL di Semarang.


3) Penulisan Kata
Pada bagian ini akan dibicarakan kata dasar dan kata-kata turunan. Kata-kata turunan terdiri atas kata ulang, gabungan kata, kata ganti, kata depan, kata si dan sang, serta partikel.
a) Cara Penulisan Kata Dasar
Kata yang berupa kata dasar ditulis sebagai satu kesatuan
Contoh:
Buku itu sangat tebal.
Andi punya mobil baru.
b) Cara Penulisan Kata Turunan.
1. Imbuhan (awalan, sisipan, akhiran) ditulis serangkai dengan kata dasarnya.
Contoh:
memfitnah, perbaikan, dizakati
2. Kalau bentuk dasar berupa gabungan kata, awalan atau akhiran ditulis serangkai dengan unsur yang langsung mengikuti atau medahulinya.
Contoh:
anak tirinya, membanting tulang, tanda tangani
c) Cara Penulisan Kata Ulang
bentuk ulang ditulis secara lengkap dengan menggunakan tanda hubung (-).
Contoh:
anak-anak, buku-buku, mata-mata, ramah-tamah, sayur mayor.
d) Cara Penulisa Gabungan Kata
1. Gabungan kata yang lazim disebut kata majemuk, termasuk istilah khususnya, bagian-bagian umumnya ditulis terpisah.
Contoh:
mata keranjang, meja hijau, kereta api
2. Gabungan kata yang sudah dianggap sebagai satu kata ditulis serangkai.
contoh:
Akhirulkalam, matahari, saputangan, adidaya, pancakarya,
e) Cara Penulisan Kata Ganti ku, kau, mu, dan nya.
Kata ganti ku dan kau ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya; mu dan nya ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya.
Contoh:
Silakan kauberdoa supaya permintaanku dan permintaanya dikabulkan.
f) Penulisan Kata Depan di, ke, dan dari ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya, kecuali di dalam gabungan kata yang sudah dianggap sebagai satu kata.
contoh:
Andi bermalam di rumahku setelah berngkat dari semarang.
Mari kita berangkat ke pasar.
g) Cara Penulisan Kata si dan sang
Kata si dan sang ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya.
Contoh:
Sekarang si Midun sedang bercerita tentang sang kancil.
h) Penulisan Partikel
Partikel merupakan golongan kata yang tidak dapat berdiri sendiri, seperti lah, kah, tah, pun, dan per.
Contoh:
Apakah Saudara telah melakukannya?
Ajaklah istrimu mendirikan salat.
Jangankan bersedekah, zakat pun tidak pernah.
Harga hewan kurban itu rata-rata Rp 1000.000,- per ekor.
b. Tanda Baca
Tanda baca disebut juga dengan istilah pungtuasi. Pungtuasi, yaitu tanda yang dipakai dalam bagian kalimattertulis yang dibuat berdasarkan unsure suprasegmental dan hubungan sintaksis. Unsur suprasegmental, yaitu unsur bahasa yang kehadirannya bergantung pada kehadiran unsure segmental. Unsur ini terdiri atas tekanan keras, tekanan tinggi, dan tekanan panjang.
Tanda baca yang akan dibicarakan adalah titik, koma, tanda petik, tanda hubung, tanda kurung.
1) Tanda Titik (.)
a) Tanda titik dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan.
Contoh:
Pamanku tinggal di Solo.
Biarlah dia duduk di sana.
b) Tanda titik diapakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukkan waktu.
Contoh:
pukul 1.35.20 (pukul 1 lewat 35 menit 20 detik).
c) Tanda titik dipakai pada singkatan kata atau ungkapan yang sudah sangat umum. Pada singkatan yang terdiri atas tiga huruf atau lebih hanya dipakai satu tanda titik.
Contoh:
a.n (atas nama), dkk (dan kawan-kawan), jln (jalan).


2) Tanda Koma (,)
a) Tanda koma dipakai diantara unsure-unsur dalam suatu perincian atau pembilangan.
Contoh:
Ulil, Afif, dan Anis sedang kuliah.
b) Tanda koma dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat.
Kata bapak, “Kamu harus terus belajar.”
c) Tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung antarkalimat yang terdapat pada awal kalimat. Termasuk di dalamnya oleh karena itu, jadi, lagi pula, meskipun demikian, akan tetapi.
Contoh:
Lagi pula, mengapa engkau marah-marah.
oleh karena itu, lebih baik tinggalkan saja pekerrjaanmu.
3) Tanda Petik (“…”)
a) Tanda petik mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan naskah atau bahan tertulis lain. Kedua pasangan tanda petik itu ditulis sama tinggi di sebelah atas baris.
Contoh:
Kata Andi, “Janganlah kamu suka bermain.”
b) Tanda petik mengapit istilah yang kurang dikenal atau kata yang mempunyai arti khusus,
Cotoh:
Ia bercelana panjang yang dikalangan remaj dikenal dengan istilah “cutbrai”
c) Tanda petik mengapit mengapit judul syair, karangan, dan bab buku apabila dipakai dalam kalimat.
Contoh:
Karangan Alif yang berjudul “Bangunlah Negeriku” diterbitkan dalam Kompas.
4) Kata Hubung (-)
a) Tanda hubung menyambung unsure-unsur kata ulang.
Contoh:
anak-anak, bapak-bapak, keputih-putihan
b) tanda hubung dipakai untuk merangkaikan unsur bahasa Indonesai dengan bahasa asing.
Contoh:
men-drible bola, di-reshuffle
5) Tanda kurung ((…))
a) Tanda kurung mengapit tambahan keterangan atau penjelasan
Contoh:
Meskipun dia lolos dari KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi), namun hidupnya tidak akan tenang.
b) Tanda kurung mengapit keterangan atau penjelasan yang tidak integral dengan pokok pembicaraan.
Sajak Andi yang berjudul “Ubud” (nama tempat yang terkenal di Bali) ditulis pada taahun 2009.

No comments:

Post a Comment

Mekanisme Kontraksi Otot

  Pada tingkat molekular kontraksi otot adalah serangkaian peristiwa fisiokimia antara filamen aktin dan myosin.Kontraksi otot terjadi per...

Blog Archive