Dinasti
yang didirikan oleh Muawiyah Bin Abi Sufyan dari beberapa khalifah yang
memegang kekuasaan, hanya beberapa orang saja yang dianggap berhasil dalam
menjalankan roda pemerintahan, antara lain: Muawiyah Bin Abi Sufyan, Abdul
Malik Bin Marwan, Al-Walid Bin Abdul Malik, Umar Bin Abdul Aziz dan Hisyam Bin
Abdul Malik. Selain mereka yang sudah disebutkan merupakan khalifah yang lemah.
Dinasti Muawiyah I mencapai puncak kejayaannya pada masa khalifah A-Walid Bi
Abdul Malik dan kemudian akhirnya menurun dan kekuasaan mereka direbut oleh
Bani Abbasiyyah I pada tahun 750 M. Pada saat itu sedang terjadi sebuah konflik
yang sengit antara Al-Mudhariyah dan Yamaniyah. Dan kekuasaan Abbasiyah berada
ditangan Yusuf Al-Fihri. Orang-orang Yaman bersatu dibawah pimpinan Abdurrahman
dan melakukan pertempuran dengan Yusuf Al-Fihri selama 1 tahun. Akhirnya
Abdurrahman berhasil mengalahkannya pada tahun 750 M. Ia melarikan diri ke Andalusia
dari kerajaan Abbasiyyah setelah runtuhnya pemerintahan Bani Umayyah di
Damaskus
Tokoh-tokoh
pendidikan pada masa Bani Muawiyah terdiri dari ulama-ulama yang menguasai
bidangnya masing-masing seperti dalam bidang tafsir, hadist, dan Fiqh. Selain
para ulama juga ada ahli bahasa/sastra.
Ilmu
tafsir memliki makna yang strategis, disamping karena luasnya faktor
kawasan Islam ke beberapa daerah luar Arab yang membawa konsekuensi lemahnya
seni sastra Arab. Hal ini menyebabkan pencemaran bahasa Al-Qur'an dan makna
Al-Qur'an yang digunakan untuk kepentingan golongan tertentu. Diantara
tokoh-tokohnya adalah Mujahid, Athak bin Abu Rabah, Ikrimah, Qatadah, Said bin
Jubair, Masruq bin al-Ajda', Wahab bin Munabbih, Abdullah bin Salam, Abd Malik
Ibnu Juraid al-Maliki. Ilmu tafsir pada masa itu belum mengalami
perkembangan pesat sebagaimana terjadi pada masa pemerintahan Bani Abbasiyyah.
Tafsir berkembang dari lisan ke lisan, sampai akhirnya tertulis. Ahli tafsir
yang pertama pada masa itu ialah Ibnu Abbas, salah seorang sahabat nabi
sekaligus paman nabi yang terkenal.
No comments:
Post a Comment