Sunday, May 21, 2017

TAHAPAN BELAJAR GERAK


Dalam belajar gerak, idealnya dimulai dari tahap pemahaman konsep, tahap
asosiasi, dan tahap automatisasi.

1. Pemahaman Konsep (cognitive stage)
Selama cognitive stage ini, peserta didik pertama kali diperkenalkan dengan
ketrampilan gerak yang baru, dan tugas untuk mengembangkan satu
pemahaman persyaratan-persyaratan gerakan itu. Pemahaman konsep ini
diawali dengan cara melihat suatu proses bagaimana suatu gerakan dilakukan,
jadi sebaiknya guru pendidikan jasmani memperagakan terlebih dahulu suatu
gerakan baru kemudian peserta didik diminta untuk melakukannya kembali.
Ini berarti sebelum menyuruh peserta didik melakukan tugas unjuk kerja,
mereka terlebih dahulu harus memahami secara konsep rincian unjuk kerja
tersesebut, baru kemudia mereka disuruh untuk melakukannya.
2. Tahap yang kedua atau associative stage
Setelah peserta didik mencoba gerakan secara berulang-ulang, maka akan
muncul suatu suatu gerakan yang dirasakan sesuai secara individu, ada
kemungkinan antara satu peserta didik dengan peserta didik yang lainya akan
berbeda dalam menampilkan suatu unjuk kerja. Seorang peserta didik pada
tahap ini menjadi merasa terikat dan memilih pada pola gerakan tertentu.
Gerakan menjadi lebih konsisten, dengan sedikit kesalahan.
Kemampuan melakukan gerakan dengan secara tidak langsung akan
memperbaiki kekurangan seperti perhatian tentang melakukan gerakan diri
sendiri, membiarkan peserta didik untuk mulai melakukan hal-hal yang baru.
Hal ini juga menguntungkan dalam kemampuan untuk beradaptasi ke dalam
gerakan yang disesuaikan pada berbagai kondisi lingkungan. Dalam tahap ini,
kemampuan peserta didik menjadi terus meningkat tidak hanya mendeteksi
penyebab kesalahannya tetapi juga tentang pengembangan strategi yang sesuai
untuk kebaikan mereka.
Perubahan karakter peserta didik, peran guru pada tahap ini menggeser dari
satu instruksi yang mendominasi untuk praktek perancangan dengan desain
constructive practice experiences.

3. Autonomous stage
Tahap akhir ini tidak semua peserta didik akan dapat mencapainya. Di dalam
tahap automatisasi, penampilan mencapai tingkat kecakapan yang paling
tinggi dan telah menjadi otomatis. Perhatian peserta didik selama tahap ini
direlokasikan kepada pengambilan keputusan yang strategis. Sebagai
tambahan, tugas-tugas ganda dapat dilaksanakan secara serempak. Akhirnya,
peserta didik-peserta didik di dalam tahap ini bersifat konsisten, merasa yakin/
percaya diri, membuat sedikit; kesalahan dan secara umum dapat mendeteksi
dan mengoreksi kesalahan yang mereka lakukan.
kecakapan ketrampilan telah mencapai tingkatan-tingkatan yang paling tinggi,
di sana tinggal untuk perbaikan, hanya peserta didik yang mempunyai talenta
dalam cabang olahraga tertentu yang sampai pada tahap outomatisasi ini

No comments:

Post a Comment

Mekanisme Kontraksi Otot

  Pada tingkat molekular kontraksi otot adalah serangkaian peristiwa fisiokimia antara filamen aktin dan myosin.Kontraksi otot terjadi per...

Blog Archive