Sebagai suatu fakta sosial agama dipelajari
oleh seseorang dengan menggunakan pendekatan ilmiah. Disiplin ilmu yang
dipergunakan oleh sosiolog dalam mempelajari masyarakat beragama itu disebut
sosiologi agama. Sosiologi agama adalah suatu cabang ilmu yang otonom, muncul
setelah akhir abad ke-19. Pada dasarnya, ilmu ini sama dengan sosiologi umum
yang membedakannya adalah objek materinya. Seorangn ahli psikologi agam
diindonesia, Hendropuspito mengatakan “Sosiolgi agama adalah suatu cabang dari
sosiologi umum yang mempelajari masyarakat agama secara sosiologi, guna
mencapai keterangan-keterangan ilmiah yang pasti demi kepentingan masyarakat
agama itu sendiri dan masyarakat pada umumnya.
Sosiologi agama memusatkan
perhatiannya terutama untuk memahami makna yang diberikan oleh suatu masyarakat
kepada system agamanya sendiri dan berbagai hubungan antara agama dengan
struktur sosial lainnya, juga dengan berbagai aspek budaya yang bukan agama
seperti magic, Ilmu pengetahuan, teknologi. Ketika mengkaji suatu agama, para
peneliti biasanya terhalang oleh keberpihakan mereka kepada keyakinan agama
yang mereka yakini. Oleh karena itu, para sosiolog agama akan berusaha
menetralkan emosi mereka ketika mengkaji agama yang berbeda dengan agama mereka
sendiri.
Pada ahli sosiologi agama memandang
agama sebagai suatu pengertian yang luas dan universal, dari sudut pandang
sosial dan bukan dari sudut pandang individual. Pengkajiaannya bukan diarahkan
kepada bagaimana cara seorang beragama, melainkan diarahkan kepada kehidupan
agama secara kolektif terutama dipusatkan kepada fungsi agama dalam
mengembangkan atau menghambat kelangsungan hidup dan pemeliharaan
kelompok-kelompok masyarakat. Perhatiannya juga ditujukan pada agama sebagai
salah satu aspek dari tingkah laku kelompok dan kepada peranan yang
dimainkannya selama berabad-abad hingga sekarang.
Para ahli sosiologi agama sepakat bahwa
intensitas pengaruh agama dalam kehidupan sosial masyarakat semakin lama
semakin berkurang sejalan dengan menaiknya perkembangan kebudayaan masyarakat
tersebut. Tetapi, berkurangnya pengaruh tersebut buka pada dataran keberagaman
individual melainkan pada dataran kehidupan beragama ser komunal.
No comments:
Post a Comment