AWAL MENGENAL HURUF

Banyak pada awal masa kanak-kanak program yang ada sudah melupakan bagaimana cara menyediakan berbagai pengalaman yang bertujuan agar anak-anak dapat mengembangkan ketrampilan membaca dan menulis. Para guru sedang membagi-bagikan lembaran-lembaran duplikat seperti surat untuk mewarnai dan merencanakan aktivitas di mana anak-anak dikondisikan untuk menjawab dengan berteriak sekeras-kerasnya. Ketika jawaban anak-anak adalah jawaban yang salah maka suara mereka hilang di dalam bunyi yang tak enak didengar yang diciptakan oleh anak-anak yang lain itu. Jawaban  yang benar adalah juga sering hilang di dalam anak-anak dan kebingungan  sedang belajar hanya untuk mengira bukannya untuk berpikir. Suatu kelompok anak usia 4 tahun baru-baru ini diamati dalam suatu lingkaran. Guru sedang menunda suatu buku abjad binatang kebun. Dia memutar masing-masing halaman dan bertanya " Apa tertulis ini?" Anak-Anak berteriak sekeras-kerasnya menjawab tulisan itu, " D,S,T, ah, ah." dan akhirnya satu anak berkata, " P" Halaman dari  buku menunjukkan seekor babi yang menggulung di (dalam) suatu lumpur puddlee dan huruf  " P" ditulis di atasnya. Anak-Anak tidak mengenali huruf dan mereka pasti tidak mengetahui arti dari huruf mati " P". Mereka hanya menghafalkan menyebut huruf dengan tidak ada koneksi atas apa yang mereka ucapkan.    

Pelajaran seperti itu menyiapkan anak-anak untuk memecahkan masalah dan mengerjakan tugas yang akan dihadapi di dalam sekolah selanutnya. Aktivitas ini tidaklah membantu anak-anak kita untuk mengembangkan kemampuan berpikir yang lebih tinggi, tetapi di dalamnya benar-benar  sedang merangsang kemampuan mereka untuk berpikir. Agar berhasil, anak-anak harus belajar untuk memecahkan,masalah dan mengorganisir daya pikirnya. Satu jawaban, pertanyaan didaktis menghancurkan konsep mereka sendiri dan kemampuan kognitif mereka. Bagian ini ditulis dalam suatu usaha untuk membantu guru menemukan suatu metoda pengajaran yang berkenaan dengan fonemik mencetak kesadaran, pengetahuan alfabet, bahasa, dan ketrampilan literasi lainnya yang membantu anak-anak untuk mengembangkan motivasi alami mereka untuk belajar dan kesenangan yang mereka butuhkan