Sylvia Ashton Warner telah mengajar
selama 24 tahun di sekolah Maori di Selandia Baru. Ia berfilosofi tentang
bagaimana anak-anak mulai untuk mengembangkan
kosa kata membaca sebagai berikut:
“Kata-Kata pertama harus berarti sesuatu bagi
anak-anak. Mereka harus menjadi bagian dari dirinya. Mereka harus mengatur kata-kata
dari awal, kemudian lahir dari kehidupan dirinya sendiri. Kata-kata yang mereka
dapatkan adalah bagian dari dirinya. Kata-kata pertama, buku pertama harus
dibuat menyangkut hal anak itu sendiri.
Aku berusaha masuk ke dalam pikiran dari anak, mencoba menebak apa yang ada
dalam pikiran mereka dan menggunakan itu sebagai bahan dalam kegiatan belajar.
Ini adalah kunci kosa kata mereka."
( Ashton Warner 1963)
Pusat Pengembangan Literasi meliputi pengembangan kemampuan
kognitif dan kemampuan motorik halus. Membaca
dan menulis adalah menjadi pusat dari aktivitas ditawarkan di dalam Pusat
Pengembangan Literasi. Anak-anak mengembangkan konsep mencetak, kesadaran
fonologi, pengetahuan huruf, dan bahasa melalui kegiatan literasi setiap hari. Bahan-bahan yang disajikan,
bukan berasal dari instruksi guru, tapi sebagai pemandu kegiatan literasi. Tugas
guru di (dalam) pengembangan literasi adalah menciptakan lingkungan, mengawasi
anak-anak pada setiap tingkat perkembangan, dan menggunakan teknik wawancara
dalam rangka membawa anak-anak ke tingkat yang lebih tinggi.
No comments:
Post a Comment