Tuesday, May 9, 2017

MAKALAH BENTUK NEGARA KESATUAN DENGAN OTONOMI LUAS

Dalam hidup berbangsa dan bernegara dewasa ini terutama dalam masa reformasi, bangsa Indonesia sebagai bangsa harus memiliki visi serta pandangan hidup yang kuat agar tidak terombang-ambing ditengah-tengah masyarakat internasional. Dengan kata lain bangsa Indonesia harus memiliki nasionalisme serta rasa kebangsaan yang kuat. Hal ini dapat terlaksana bukan melalui suatu kekuasaan atau hegonomi ideologi melainkan suatu kesadaran berbangsa yang berakar pada sejarah bangsa.
Berbeda dengan bangsa-bangsa lain, bangsa Indonesia mendasarkan pada pandangan hidupnya dalam masyarakat, berbangsa dan bernegara pada suatu azas kultural yang dimiliki dan melekat pada bangsa itu sendiri. Pandangan hidup atau filosofi bangsa Indonesia adalah Pancasila. Oleh karena itu sudah merupakan suatu keharusan moral untuk secara konsisten merealisasikannya dalam setiap aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Hal ini berdasarkan pada suatu kenyataan secara filosofis dan obyektif bahwa bangsa Indonesia dalam hidup bermasyarakat dan bernegara mendasarkan pada nilai-nilai yang tertuang dalam sila-sila Pancasila yang secara filosofis merupakan filosofi bangsa Indonesia sebelum mendirikan negara.
Filosofi Pancasila dalam pendidikan, merupakan suatu hasil kecerdasan pemikiran bangsa Indonesia. Pancasila mencerminkan nalar bangsa Indonesia yang digali dari bumi Indonesia dari kebudayaan bangsa, atau dari nilai-nilai budaya Indonesia yang berintikan harmoni dan keseimbangan.
Filosofi pancasila dalam pendidikan merupakan nilai dan keyakinan-keyakinan filosofis yang menjiwai, mendasari, dan memberikan identitas pada suatu sistem pendidikan. Sistem pendidikan nasional Indonesia dijiwai, didasari, dan mencerminkan identitas Pancasila. Visi dan misi tujuan pendidikan nasional sebagai sistem, bertumpu dan dijiwai oleh suatu keyakinan, pandangan hidup atau filosofi Pancasila  yang dilaksanakan dalam berbagai sub sistem kehidupan nasional bangsa Indonesia secara keseluruhan.
Di dalam filosofi Pancasila terkandung nilai-nilai yang mendasari pendidikan, bahkan semua kegiatan kehidupan masyarakat Indonesia di mana dinamika sistem nilai terkandung di dalamnya sebagai landasan dan pandangan hidup bangsa Indonesia. Melalui kajian pemahaman, falsafah Pancasila mendasari sistem pendidikan nasional.
Dalam implementasinya, praktis pembelajaran di sekolah yang tepat adalah pembelajaran berbasis nilai-nilai Pancasila dalam setiap mata pelajaran dimana kajian materinya merupakan petunjuk pemahaman internalisasi atau personalisasi nilai serta bagaimana praktis kehidupan menjadi manusia Indonesia seutuhnya yang sehat, baik melalui proses kematangan mental spiritual yang utuh dan mantap, juga matang yang akan berguna bagi dirinya sendiri, keluarga, masyarakat, maupun kehidupan berbangsa dan bernegara yang harmoni.
Kurikulum disusun untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional sesuai dengan jenjang pendidikan dalam kerangka negara Kesatuan Republik Indonesia, dengan memperhatikan :
  1. Peningkatan iman dan takwa
  2. Peningkatan akhlak mulia
  3. Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat peserta didik
  4. Keragaman potensi daerah dan lingkungan
  5. Tuntutan pembangunan daerah dan nasional
  6. Tuntutan dunia kerja
  7. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
  8. Agama
  9. Dinamika perkembangan global, dan
  10. Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan

Sejak akhir dasawarsa 1970-an, para ahli pendidikan secara sungguh-sungguh mengembangkan teori pendidikan yang memberikan perhatian pada aspek nilai dan sikap. Pendidikan seharusnya dibangun untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia dalam memelihara dan mengembangkan nilai-nilai kemanusiaan.
Kurikulum dikembangkan untuk memberikan keterampilan dan keahlian bertahan hidup dalam perubahan, pertentangan, ketidakpastian, dan kerumitan-kerumitan dalam kehidupan. Upaya kurikulum ditujukan untuk menciptakan tamatan yang kompeten dan cerdas dalam membangun identitas budaya bangsanya, serta dapat memberikan dasar-dasar pengetahuan, keterampilan, juga pengalaman belajar yang membangun integritas sosial serta mewujudkan karakter nasional.
Dalam rangka mencari acuan yang ideal, cocok, sistematis, dan sistemik, model pembelajaran yang baik memiliki beberapa karakteristik, yaitu :
  1. Memiliki prosedur ilmiah
  2. Hasil belajar yang spesifik
  3. Kejelasan lingkungan belajar
  4. Kriteria hasil belajar
  5. Proses pembelajaran yang jelas
Suatu model pembelajaran dapat memberikan beberapa manfaat, yaitu pertama memberikan pedoman bagi guru dan siswa bagaimana proses pencapaian tujuan pembelajaran. Kedua membantu dalam pengembangan kurikulum bagi kelas dan mata pelajaran lain. Ketiga membantu dalam memilih media dan sumber, dan keempat membantu meningkatkan efektivitas pembelajaran.
Model pembelajaran berbasis nilai-nilai Pancasila bertujuan menjadi acuan/petunjuk praktis yang terpola bagi guru dalam membina peserta didik, agar memiliki tatanan nilai melalui pendekatan klarifikasi nilai dan nilai-nilai yang berkaitan dengan kegiatan dasar manusia yang dipersonalisasikan pada peserta didik, sehingga peserta didik dapat memaknai, beraktivitas dengan proses menilai, dan membantu peserta didik menguasai keterampilan menerapkan proses menilai.

No comments:

Post a Comment

Mekanisme Kontraksi Otot

  Pada tingkat molekular kontraksi otot adalah serangkaian peristiwa fisiokimia antara filamen aktin dan myosin.Kontraksi otot terjadi per...

Blog Archive