BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Dalam upaya pencapaian derajat kesehatan yang optimal,
pemerintah dalam hal ini Departemen Kesehatan yang tujuannya tercantum dalam UU
Kes No.23 lthun 1992, pasal I bab I tentang kesehatan yaitu : Kesehatan adalah
keadaan sehat dari badan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang
memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial ekonomi, agar terwujud
kesehatan masyarakat yang optimal sehingga tercapainya bangsa yang sehat dan
sumber daya yang berkualitas (Slamet, Juli Soemirat. 2004 ).
Masalah kesehatan anak dipengaruhi oleh dua persoalan utama
yaitu tingginya angka kesakitan dan angka kematian. Angka kesakitan dan angka
kematian merupakan salah satu indicator derajat kesehatan yang disebabkan oleh
kurangnya penanganan keluarga dalam menanggulangi penyakit infeksi saluran
lendir. infeksi saluran lendir adalah penyakit yang sangat umum dijumpai pada
anak-anak dengan gejala batuk, pilek, panas (demam) atau gejala tersebut muncul
secara bersamaan, (Meadow, Sir Roy).
Dalam menurunkan angka kejadinan Infeksi Saluran Lendir
diperlukan peran aktif petugas Kesehatan dalam menyampaikan informasi terutama
tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan Infeksi Saluran Lendir, dimana
salah satu faktor yang perlu diketahui adalah cara pencegahan dan perawatan
Infeksi Saluran Lendir. Peran aktif petugas disini terutama perawat dapat
menyampaikannya melalui promosi kesehatan seperti perbaikan dan peningkatan
gizi, perbaikan dan sanitasi lingkungan, pemeliharaan kesehatan perorangan dan
tindakan preventif seperti isolasi penderita penyakit Infeksi Saluran Lendir
dan pemberian imunisasi. Sebagai perawat kita harus mengetahui sejauh mana
pengetahuan keluarga tentang Infeksi Saluran Lendir dan motivasi keluarga dalam
pencegahan dan perawatan Infeksi Saluran Lendir dirumah, karena perilaku
seseotang dipengarahi oleh pengetahuan, sikap, kehendak, motivasi dan niat (
Notoatmojo. 2003 ).
BAB II
TINJAUAN KEPUSTAKAAN
2.1 Infeksi Saluran Infeksi Saluran
Lendir
21.1 Pengertian Infeksi Saluran
Lendir
Infeksi Saluran Lendir adalah penyakit infeksi yang sangat
umum dijumpai pada anak-anak dengan gejala batuk, pilek, panas atau
ketiga gejala tersebut muncul secara bersamaan (Meadow, Sir Roy. 2ffi2:153).
Infeksi Saluran Lendir yang diadaptasi dari bahasa Inggris
Acute Respiratory hfection (ARl) mempunyai pengertian sebagai berikut:
l. Infeksi adalah masuknya kuman
atau mikoorganisme kedalam tubuh manusia dan berkembang biak sehingga
menimbulkan gejala penyakit.
2. Saluran pernafasan adalah
organ mulai dari hidung hingga alfeoli beserta organ adneksa seperti
simrs-sinus, rongga tengah dan pleura Infeksi Saluran Lendir secara anatomis
mencakup saluran pemafasan bagian atas.
3. Infeksi akut adalah infeksi yang
berlansung sampai 14 hari. Batas 14 hari diambil untuk menunjukkan proses akut
meskipun untuk beberapa penyakit yang digolongkan Infeksi Saluran Lendir.
Proses ini dapat berlangsung dari 14 hari (Suryana, 2005:57).
21.2 Penyebab Infeksi Saluran Lendir
2.1.2.1 Virus dan bakteri : virus
influeuza sterptococcus, shapilococcus, haemopilus influerzae.
2.1.2.2 Alergen spesifik : alergi
yang disebabkan oleh debu asap dan udara dingin atau panas
2.l.2.3 Perubahan cuaca dan
lingkungan : kondisi cuaca yang tidak baik seperti peralihan suhu panas ke
hujan dan lingkungan yang tidak bersih atau tercemar.
2.l.2.4 Aktifitas : kondisi dimana
anak memiliki kegiatan yang banyak tanpa memperhatikan kondisi tubuh atau daya
tahan tubuh yang dapat menyebabkan anak-anak menderita Infeksi Saluran Lendir.
2.1.2.5 Asupan gizi Yang kurang.
2.1.3 Tanda dan Geial.a Infeksi
Saluran Lendir
2. 1.3. 1 Suhu badan balita <37°C
2.1.3.2 Terdapat Batuk
2.1.3.3 Terjadi Pilek
2.1.3.4 Hidung tersumbat, karena
adanya discharge atau cairan di rongga hidung anak, discharge hidung sering
dimulai sebagai discharge yang jernih kemudian kental berwarna kuning Purulen.
2.1.3.5 Nafas anak cepat, pada anak
usia l2 bulan sampai 5 tahun pernafasannya < 40x/i
2.1.3.6 Nafas berbunyi wheezing
2.1.3.7 Nyeri pada tenggorokan
2. 1.3.8 Terkadang anak tidak mau
minum
2.1.4 Komplikasi Infeksi Saluran
Lendir
2. 1.4.1 Asma
Asma adalah mengi berulang atau batuk persisten yang
disebabkan oleh suatu kondisi alergi non infeksi dengan gejala : sesak nafas,
nafas berbunyi wheezing, dada terasa tertekan, batuk biasanya pada malam hari
atau dini hari.
2.1,4.2 Kejang demam
Kejang demam adalah bangkilan kejang yang terjadi pada
kenaikan suhu tubuh (suhu rentan lebih dari 38Oc) dengan geiala berupa serangan
kejang klonik atau tonikklonik bilateral. Tanda lainnya seperti mata terbalik
keatas dengan disertai kejang kekakuan atau kelemahan, gerakan sentakan
berulang tanpa didahului kekakuan atau hanya sentakan kekauan fokal.
2.1 ,4.3 Tuli
Tuli adalah gangguan system pendengaran yang terjadi karena
adanya infeksi yang disebabkan oleh bakteri atau virus dengan gejala awal nyeri
pada telinga yang mendadak, persisten dan adanya cairan pada rongga telinga.
2.1.4.4 Syok
Syok merupakan kondisi dimana seseorang mengalami penurunan
f'ungsi dari system tubuh yang disebabkan oleh babagai faktor antara lain :
faktor obstruksi contohnya hambatan pada system pernafasan yang mengakibatkan
seseorang kekurangan oksigen sehingga seseorang tersebut kekurang suplay
oksigen ke otak dan mengakibatkan syok.
2.1.5 Pencegahan Infeksi Saluran
Lendir pada Balita
Kegiatan atau jenis-jenis yang dapal dilakukan dalam
mencegah terjadinya penyakit Infeksi Saluran Lendir pada anak antara lain :
2. 1 .5. 1 Perbaikan peningkatan
gizi pada bal ita
2.1 .5.1 .1 Penyusunan atau
pengaturan menu
2.l.5.1.2 Cara pengolahan makanan
2.1.5.1,3 Variasi menu
2.1.5.2 perbaikan dan santasi
lingkungan
2. 1.5.3 pemeliharaan Kesehatran
perorangan
2. 1.5.4 Tindakan preventif
2.1.5.4.1 Memberikan imunisasi pada
gorongan yang rentan terhadap penyakit tertentu
2.1.5.4.2 Isolasi terhadap penderita
Infeksi Saluran Lendir
2.1.6 Perawatan dan pengobatan
Infeksi Saluran Lendir di rumah
2.I.6.1 perawatan Infeksi Saluran
Lendir di rumah
2.1.6.1.1 Memberi makan
Pemberian makanan yang cukup dan bergizi untuk menghindari
penurunan berat badan yang akan rnengakibatkan malnutrisi. Berikan makan
sedikit-sedikit tapi sering dari biasanya, lebih-lebih jika anak muntah.
pemberian ASi pada bayi yang menyusu juga tetap diberikan.
2.1.6. 1.2 Pemberian cairan atau
minuman
Anak dengan infeksi saluran pernafasan dapat kehilangan
cairan lebih banyak dari biasanya terutama bila demam, menambah pemberian minum
atau cairan untuk menghindari dehidrasi. Dehidrasi akan melemahkan anak dan
dapat memperberat penyakitnya, pemberian cairan akan membantu mengencerkan
dahak,
2.1 .6.1 .3 Menjaga kelancaran
pernafasan
Menjaga kelancaran pernafasan dengan cara mengajarkan anak
agar bila ia batuk lendirnya dikeluarkan.
2.1.6.1.4 Bersihkan hidung
Membersihkan hidung dengan memakai kain bersih yang lunak
untuk membersihkan lubang hidung,jika hidung tersumbat karena ingus yang telah
mengering, tetesilah dengan air garam untuk membasahinya.
2.1 .6.1 .5 Mengatasi panas
Untuk anak usia 2bln - 5tahun demam diatasi dengan
paracetamol dan atau dengan kompres (bayi dibawah 2 bulan dengan demam harus
segera dirujuk). Pemberian kompres dengan cara : gunakan kain bersih celupkan
pada air (air hangat kuku) peras seperlunya, kemudian letakkan diatas dahi anak,
lipat paha, lipat ketiak, ulangi bila kan sudah dingin.
2.1 .6.1 .6 Istirahat
Berikan istirahat yang cukup karena dengan istirahat gejala
bisa berkurang.
2.1.6.1.7 Mengamati tanda-tanda
bahaya yang mungkin timbul seperti sesak nafas, nafas cepat, anak tidak mampu
minum, suhu tubuh tinggi, bila terjadi segera bawa anak ke pelayanan kesehatan
agar komplikasi tidak terjadi.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Infeksi Saluran Lendir adalah penyakit infeksi yang sangat
umum dijumpai pada anak-anak dengan gejala batuk, pilek, panas atau ketiga
gejala tersebut muncul secara bersamaan. penyebab Infeksi Saluran Lendir yaitu
virus, bakteri, alergen spesifik, perubahan cuaca dan lingkungan, aktifitas,
dan asupan gizi yang kurang. Komplikasi Infeksi Saluran Lendir adalah asma,
demam kejang, tuli, syok. Pencegahan Infeksi Saluran Lendir dapat dilakukan
dengan penbaikan gizi dan peningkatan gizi pada balita penyusunan atau
pengaturan menu, cara pengolahan makanan, variasi menu, perbaikan dan.sanitasi
lingkungan, pemeliharaan kesehatan perorangan.
3.2 Saran
untuk mengurangi angka kejadian Infeksi Saluran Lendir pada
balita, dalam hal ini penulis menyarankan agar semua pihak baik keluarga maupun
instansi kesehatan lebih memperhatikan pola hidup sehat dan tidak membuang
batuk sembarangan dan mengolah makanan sebaik mungkin.
DAFTAR PUSTAKA
Meadow,Sir Roy dan Simen.2002.Lectus Notes:Pediatrika.Jakarta:PT.Gelora
Aksara Pratama
Ngastiyah,1997.Perawatan Anak sakit.Jakarta:EGC
Notoadmodjo.2003.Ilmu Kesehatan Masyarakat.jakarta ;EGC
Dr.Karel A,L,Staa,SpA Mila Meila Sari.2005.Menjadi Dokter Anak di
rumah.
No comments:
Post a Comment