Sunday, March 12, 2017

Hubungan Seni Tari Dalam Rangka Meningkatkan Kecerdasan Interpersonal Anak Usia Dini


Seni sebagai alat terapi, ungkapan dan komunikasi. Melalui kegiatan menari khususnya tarian anak-anak, maka anak-anak usia taman kanak-kanak diharapkan dapat mengekspresikan emosi atau perasaannya, dan anak dapat mengungkapkan pengalaman-pengalaman hidup mereka sendiri melalui tarian. Anak-anak juga biasanya akan merasa bangga dan senang apabila hasil kreasinya biasa dilihat atau ditonton oleh orang lain, terutama kedua orangtuanya.
Dan tontonan itu bisa direalisasikan melalui pertunjukkan tari. Tentu saja pertunjukkan tari anak. Hal ini bisa memotivasi anak untuk lebih percaya diri serta berani menunjukkan kemampuan atau bakatnya serta kreasinya. Melalui kegiatan menari, anak juga diajarkan untuk bertanggungjawab terhadap tugas yang diberikan kepadanya. Dalam hal ini anak bertanggungjawab untuk menampikan tarian yang terbaik ketika tarian tersebut akan dipertontonkan kepada orang lain. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh Desfina (2005:4) tari untuk anak TK adalah gerak berirama yang ritmis dan indah sesuai dengan karakteristik perkembangan anak usia TK, kegiatannya bersifat kreatif dan kontruktif serta menumbuhkan kreativitas bagi siswa, serta dapat dijadikan sebagai aktivitas rekreasi atau alat ekspresi untuk sebuah seni pertunjukkan.
Anak-anak dapat mengasah kemampuan intra dan interpersonalnya melalui kegiatan menari. Tarian dapat diajarkan kepada anak-anak tanpa harus memandang faktor usia, kondisi fisik, maupun mental seorang anak. Oleh karena itu, seni tari sebaiknya diajarkan sedari kecil yaitu mulai usia taman kanak-kanak. Tarian yang diajarkan tentunya tari anak-anak. Melalui tarian, tentu saja tari anak-anak, mereka diajak untuk berkreasi, berkoordinasi dengan teman-temannya dan belajar bercerita melalui menari. Melalui tari, anak-anak dapat belajar sambil bermain.
Anak usia dini biasanya menciptakan gerakan berdasarkan pengamatan terhadap sesuatu yang biasa dilihat, misalnya berbagai macam profesi yang dikenalnya, pasti akan bermunculan gerak-gerak yang lucu berbeda satu dengan yang lainnya. Tidak tertutup kemungkinan akan munculnya gerak sambil bersuara atau berteriak mengekspesikan hasil pengamatannya. Dengan demikian anak dapat mengekspresikan emosi dan perasaannya melalui tarian. Melalui tarian beberapa pun kecerdasan dapat terstimulasi. Tetapi yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah mengenai meningkatkan kecerdasan intrapersonal melalui kegiatan menari.
Dalam merangsang kecerdasan intrapersonal anak di Taman Kanak-kanak, dilakukanlah kegiatan menari yang membuat anak anak dapat mengekspresikan emosi dan perasaannya, agar anak berani menampilkan kreasi serta bakatnya, dan agar anak lebih percaya diri. Kegiatan menari untuk anak usia dini di Taman Kanak-kanak menstimulasi anak untuk lebih ekspresif dalam melakukan berbagai gerakan dalam tarian. Hal ini pernah dilakukan di sekolah tersebut melalui kegiatan menari yang mengambil tema “Profesi”. Akan tetapi kendala yang dihadapi sekolah saat ini adalah ketidak sabaran orang tua yang ingin anaknya tampil dengan sempurna dalam pertunjukkan tersebut, baik sempurna dalam penampilan (kostum) maupun gerakkan-gerakan tarian. Pada akhirnya pihak sekolah dalam melakukan kegiatan menari selalu mengandalkan atau memanggil pelatih tari.
Sedangkan pelatih tersebut kurang memahami karakter anak usia dini serta pembelajaran seni tari untuk anak dini. Sehingga dalam melakukan gerakan tarian, anak selalu meniru atau mencontoh gerakkan yang diajarkan pelatih tersebut. Dan hal ini dapat menghambat kebebasan anak dalam berkreasi serta mengungkapkan emosi atau perasaannya. Padahal pihak sekolah menginginkan kegiatan menari tersebut dapat mengembangkan potensi anak, salah satunya kecerdasan intrapersonal. Tetapi pada kenyataannya dalam melakukan kegiatan menari tersebut, tidak semua anak mampu untuk mengkomunikasikan atau menunjukkan perasaannya kepada orang lain. Bahkan ada beberapa anak yang tidak percaya diri (minder) serta selalu bergantung kepada orang dewasa. Anak juga belum sepenuhnya memiliki kepercayaan diri serta tanggungjawab untuk menampilkan tarian yang terbaik.

Tentu saja hal ini tidak selaras dengan tujuan pendidikan kesenian yang diungkapkan oleh Iyus Rusliana yaitu tujuan pendidikan kesenian terutama pendidikan seni tari di sekolah dasar dan taman kanak-kanak, bertujuan agar anak- anak memiliki pengetahuan, nilai dan sikap serta keterampilan yang memadai sesuai dengan tingkat perkembangannya. Melalui pendidikan seni tari anak-anak diharapkan mampu mengungkapkan ide-idenya, imajinasinya dan fantasinya secara kreatif. Menyadari tentang pentingnya kegiatan menari sebagai sarana yang dapat digunakan untuk mengembangkan kecerdasan intrapersonal, maka Guru dan peneliti tidak ingin membatasi kreatifitas anak dalam melakukan kegiatan menari. 

No comments:

Post a Comment

Simbol Bilangan atau Angka

  a. Pengertian Angka Memahami suatu angka dapat membantu manusia untuk melakukan banyak perhitungan mulai dari yang sederhana maupaun y...

Blog Archive