Sunday, March 12, 2017

Jenis-Jenis Angin


a.      Angin Barat
Angin barat bertiup dari lintang 350LU/LS menuju 600LU/LS. Karena pengaruh rotasi bumi (gaya coriolis), angin barat mengalami pembelokan. Di belahan bumi utara angin itu menjadi angin barat daya, sedangkan di belahan bumi selatan menjadi angin barat laut.

b.      Angin Kutub
Angin kutub berembus dari daerah bertekanan udara tinggi di sekitar kutub ke arah daerah sedang. Di belahan bumi utara, angin tersebut berembus dari arah timur laut menjadi angin timur laut, sedangkan di belahan bumi selatan angin tersebut berembus dari arah tenggara menjadi angin tenggara.

c.       Angin Pasat
Angin pasat berembus dari daerah subtropis (300LU/LS) menuju ke daerah khatulistiwa.

d.      Angin Siklon
Angin siklon terjadi jika suatu daerah yang bertekanan udara rendah di kelilingi oleh suatu daerah yang mempunyai tekanan udara tinggi. Akibatnya udara yang mengalir dari daerah bertekanan udara tinggi menuju daerah yang bertekanan udara rendah.

e.      Angin Anti Siklon
Angin anti siklon terjadi jika suatu daerah yang bertekanan udara tinggi dikelilingi oleh daerah bertekanan udara rendah. Di permukaan bumi daerah anti siklon terutama berada di atas laut atau lautan pada lintang 300LU/LS.

f.        Angin Musim
Angin musim merupakan suatu angin regional yang bertiup di daerah tropis. Angin musim terjadi karena perbedaan suhu udara yang mencolok antara daratan dan lautan. Pada periode April-Oktober, saat Matahari berada di belahan bumi Utara, benua Asia mengalami pemanasan maksimal. Akibatnya, Benua Asia mempunyai tekanan udara rendah. Adapun di belahan bumi selatan (Benua Australia) mempunyai tekanan udara yang lebih tinggi sehingga angin bertiup dari Benua Australia menuju Benua Asia dan disebut angin muson tenggara. Angin itu hanya membawa sedikit uap air sehingga pada periode ini di Indonesia mengalami musim kemarau.

g.      Angin Darat dan Angin Laut
Angin darat dan angin Laut terjadi akibat adanya perbedaan sifat pemanasan antara daratan dan lautan. Pada malam hari, karena temperatur laut lebih tinggi daripada daratan, tekanan udara di luar lebih rendah daripada tekanan udara di darat. Oleh karena itu, terjadi pergerakan udara dari darat menuju ke laut yang disebut angin darat. Bagi nelayan tradisional, angin itu digunakan untuk melaut.

Pada siang hari karena temperatur daratan lebih tinggi daripada lautan, tekanan udara di daratan lebih rendah daripada tekanan udara di lautan. Oleh karena itu, terjadi pergerakan udara dari laut menuju ke darat dan disebut angin laut. Bagi nelayan tradisional, angin ini  digunakan untuk kembali ke darat.

h.      Angin Lembah dan Angin Gunung
Angin lembah dan angin gunung terjadi karena adanya perbedaan pemanasan di daerah pegunungan. Perbedaan pemanasan itu disebabkan oleh perbedaan luas lereng gunung dan lembah sehingga terdapat perbedaan jumlah panas yang diterima pada satu satuan waktu.

i.        Angin Fohn
Angin fohn terjadi apabila ada gerakan massa udara yang menaiki suatu pegunungan dengan tinggi lebih dari 2000 meter. Massa udara yang mencapai puncak pegunungan akan mengalami kondensasi dan akhirnya timbul hujan pada satu sisi kering. Adapun pada lereng yang lain tidak terjadi hujan karena terhalang tingginya pegunungan. Daerah yang tidak mengalami hujan disebut daerah bayangan hujan.

Angin fohn yang terjadi di Indonesia antara lain sebagai berikut :
1)      Angin Bohorok di Deli. Angin itu dapat merusak perkebunan tembakau.
2)      Angin Kumbang di Tegal dan Cirebon. Bagi daerah tersebut angin kumbang menguntungkan untuk pertumbuhan tanaman bawang karena di daerah sekitarnya menjadi tidak lembab.
3)      Angin Gending di Pasuruan dan Probolinggo, Jawa Timur.
4)      Angin Brubu di Sulawesi Selatan.
5)      Angin Wambraw di Biak, Papua.  


No comments:

Post a Comment

Deskripsi Tinta Printer

 Deskripsi Umum Tinta Printer Tinta printer adalah cairan berwarna (atau hitam) yang digunakan dalam printer untuk membuat gambar atau teks ...

Blog Archive