Friday, March 3, 2017

Ketertarikan Interpersonal dan Cinta


Ketertarikan interpersonal mengacu pada perasaan-perasaan positif terhadap orang lain. Ahli-ahli psikologi menggunakan istilah ini untuk mencakup berbagai pengalaman, termasuk rasa menyukai, pertemanan, kekaguman, ketertarikan seksual, dan cinta.
Matsumoto juga menulis bahwa beberapa penelitian menunjukkan bahwa kedekatan berpengaruh terhadap ketertarikan. Selain kedekatan tempat tinggal, daya tarik fisik juga cukup berpengaruh dalam hubungan interpersonal meski tampaknya daya tarik ini lebih penting untuk perempuan daripada untuk laki-laki. Hipotesis kesetaraan (matching hypotesis) memprediksi  bahwa orang dengan ciri-ciri fisik yang kira-kira setara kemungkinan besar akan memilih untuk menjadi pasangan. Hipotesis kemiripan (similarity hypotesis) menyatakan bahwa orang yang hampir sama dalam usia, ras, agama, kelas sosial, pendidikan, kecerdasan, sikap, dan daya tarik fisik cenderung membentuk hubungan yang intim. Hipotesis keberbalasan (recipocity hypotesis) menyatakan bahwa orang yang akan cenderung balas menyukai orang lain yang menyukai mereka.

Triangular theory of love yang diajukan oleh Sternberg menyatakan bahwa cinta mempunyai tiga komponen dasar: (1) intimacy (keintiman), rasa kedekatan dan pertautan, Matsumoto menambahkan bahwa keintiman mengacu pada kehangatan, kedakatan, dan berbagai dalam sebuah hubungan; (2) passion (keinginan), rasa ingin bersatu dengan orang lain; dan (3) commitment (tanggung jawab), keputusan untuk memelihara hubungan dalam jangka waktu yang sangat lama, dan mengacu pada niat untuk mempertahankan hubungan meski dihadapkan pada berbagai kesulitan.

No comments:

Post a Comment

Simbol Bilangan atau Angka

  a. Pengertian Angka Memahami suatu angka dapat membantu manusia untuk melakukan banyak perhitungan mulai dari yang sederhana maupaun y...

Blog Archive