Ketertarikan
interpersonal mengacu pada perasaan-perasaan positif terhadap orang lain.
Ahli-ahli psikologi menggunakan istilah ini untuk mencakup berbagai pengalaman,
termasuk rasa menyukai, pertemanan, kekaguman, ketertarikan seksual, dan cinta.
Matsumoto juga
menulis bahwa beberapa penelitian menunjukkan bahwa kedekatan berpengaruh
terhadap ketertarikan. Selain kedekatan tempat tinggal, daya tarik fisik juga
cukup berpengaruh dalam hubungan interpersonal meski tampaknya daya tarik ini
lebih penting untuk perempuan daripada untuk laki-laki. Hipotesis kesetaraan (matching
hypotesis) memprediksi bahwa orang
dengan ciri-ciri fisik yang kira-kira setara kemungkinan besar akan memilih
untuk menjadi pasangan. Hipotesis kemiripan (similarity hypotesis)
menyatakan bahwa orang yang hampir sama dalam usia, ras, agama, kelas sosial,
pendidikan, kecerdasan, sikap, dan daya tarik fisik cenderung membentuk
hubungan yang intim. Hipotesis keberbalasan (recipocity hypotesis)
menyatakan bahwa orang yang akan cenderung balas menyukai orang lain yang
menyukai mereka.
Triangular
theory of love yang diajukan oleh Sternberg menyatakan
bahwa cinta mempunyai tiga komponen dasar: (1) intimacy (keintiman),
rasa kedekatan dan pertautan, Matsumoto menambahkan
bahwa keintiman mengacu pada kehangatan, kedakatan, dan berbagai dalam sebuah
hubungan; (2) passion (keinginan), rasa ingin bersatu dengan orang lain;
dan (3) commitment (tanggung jawab), keputusan untuk memelihara hubungan
dalam jangka waktu yang sangat lama, dan mengacu pada niat untuk mempertahankan
hubungan meski dihadapkan pada berbagai kesulitan.
No comments:
Post a Comment