Sesuatu disebut masalah bila sesuatu itu mengandung pertanyaan yang harus
dijawab. Namun tidak setiap pertanyaan merupakan suatu masalah.
Pertanyaan merupakan suatu masalah apabila pertanyaan tersebut menantang
untuk dijawab yang jawabannya tidak dapat dilakukan secara rutin saja. Lebih
lanjut pertanyaan yang menantang itu menjadi masalah seseorang apabila orang itu
menerima tantangan tersebut. Dengan demikian suatu pertanyaan menjadi masalah
bagi siswa apabila siswa itu diberi motivasi untuk menjawab masalah tersebut.
Pemecahan masalah merupakan proses untuk menerima tantangan untuk
menjawab masalah, karena itu mengajar bagaimana memecahkan masalah merupakan
kegiatan pengajaran untuk memberikan motivasi kepada siswa agar siswa tersebut
bersedia menerima pertanyaan yang menantang itu dan bila perlu guru
membimbingnya sampai siswa dapat memecahkan masalah tersebut.
Berikut ini petunjuk bagaimana guru membimbing murid untuk dapat
memecahkan masalah :
1)
Mengerti masalah
Apabila siswa tidak mengerti masalah, tentu saja ia tidak tertarik untuk
memecahkannya. Siswa mengerti masalah, bila ia mengetahui a) apa yang
ditanyakan/dibuktikan, b) apa data yang diketahui, dan c) bagaimana
syarat-syaratnya.
2)
Merencanakan masalah
Untuk dapat memecahkan masalah, siswa harus dapat menemukan hubungan data
dengan yang ditanyakan/dibuktikan. Siswa memiliki teorema-teorema atau
konsep-konsep yang telah dipelajari untuk dikombinasikan sehingga dapat
dipergunakan untuk memecahkan masalah yang dihadapi itu. Untuk keperluan ini bila
perlu guru membimbing siswa dengan langkah-langkah sebagai berikut :
a.
Siswa mengumpulkan data/informasi dengan mengaitkan persyaratan
yang ditentukan untuk dianalisis.
b.
Jika diperlukan siswa menganalisis informasi yang
diperoleh dengan menggunakan analogi masalah (perumpamaan) yang pernah
diselesaikan.
c.
Apabila ternyata siswa macet, ia perlu dibantu melihat masalah
tersebut dari sudut yang berbeda
3)
Melaksanakan Pemecahan
Pemecahan masalah yang sudah direncanakan itu dilaksanakan. Di dalam memecahkan
masalah tersebut setiap langkah dicek, apakah langkah-langkah tersebut sudah
benar terbukti. Dengan demikian siswa akan menghasilkan pemecahan sendiri. Guru
harus bersabar menanti.
4)
Melihat Kembali
Pemecahan yang sudah diperoleh itu harus dicek kembali. Pertanyaan-pertanyaan
dalam diri siswa yang perlu ditumbuhkan misalnya :
a.
Sudah cocokkah hasilnya ?
b.
Apakah tidak ada hasil yang lain ?
c.
Apakah ada cara lain untuk memecahkan masalah tersebut
?
d.
Dengan cara yang berbeda apakah hasilnya sama ?
Langkah-langkah tersebut kiranya juga dapat diterapkan
pada masalah-masalah yang lain. Yang perlu diperhatikan adalah pengajar harus
sabar membimbing siswa dan menunggu proses penalaran yang dilakukan oleh siswa
No comments:
Post a Comment