1.
Pengertian Matematika
Matematika
merupakan suatu bahan kajian yang memiliki objek abstrak dan dibangun melalui
proses penalaran deduktif, yaitu kebenaran suatu konsep diperoleh sebagai
akibat logis dari kebenaran sebelumnya yang telah diterima, sehingga
keterkaitan antara konsep dalam Matematika bersifat sangat jelas. (Depdikbud,
2004)
Matematika
adalah pola pikir, pola mengorganisasikan pembuktian yang logis, Matematika
adalah bahasa yang menggunakan istilah yang didefinisikan dengan cermat, jelas
dan akurat, representasinya dengan simbol dan padat, lebih berupa bahasa simbol
mengenai ide (gagasan) daripada bunyi. Matematika adalah pengetahuan struktur
yang terorganisasikan atau tidak didefinisikan, aksioma-aksioma, sifat-sifat
atau teori-teori yang telah dibuktikan kebenarannya; Matematika adalah ilmu
tentang pola, keteraturan pola atau ide. Matematika adalah suatu seni,
keindahannya terdapat pada keturunan dan keharmonisannya. (Johnson dalam
Ruseffendi, 1991 : 28)
Suriasumantri (1999 : 167), menggambarkan bahwa matematika
adalah salah satu alat berpikir, selain bahasa, logika, dan statistika. Di
pihak lain matematika merupakan ilmu yang berperan ganda, yakni sebagai raja
dan sebagai pelayan ilmu. Sebagai raja, matematika merupakan bentuk logika
paling tinggi yang pernah diciptakan oleh pemikiran manusia, sedangkan sebagai
pelayan, matematika menyediakan sistem logika serta model-model matematika dari
berbagai segi kegiatan keilmuan. (Adjie dan Maulana, 2006 : 34)
Matematika
merupakan salah satu ilmu dasar yang sekarang telah berkembang pesat yang
dipelajari di seluruh tingkatan sekolah mulai dari sekolah dasar sampai
perguruan tinggi. Baik dari isi materi maupun fungsinya. Menurut James dalam
Ruseffendi (1991 : 27) menyatakan bahwa matematika adalah ilmu tentang logika
mengenai bentuk susunan, besaran dengan jumlah yang banyak yang terbagi ke
dalam tiga bidang yaitu aljabar,
geometri, dan analisis.
Ruseffendi
(1991 : 26) menyatakan bahwa “Matematika itu terorganisasikan dari unsur-unsur
yang tak didefinisikan, unsur-unsur yang didefinisikan, aksioma-aksioma, dan
dalil-dalil di mana dalil-dalil itu setelah dibuktikan kebenarannya berlaku
secara umum, karena itu matematika yang disebut ilmu deduktif”.
Jadi
yang dimaksud dengan pelajaran matematika di sekolah dasar adalah ilmu yang
mempelajari objek-objek abstrak melalui penalaran deduktif yang terbagi ke
dalam tiga bidang yaitu aljabar, geometri dan analisis.
2. Fungsi Pembelajaran Matematika di Sekolah
Dasar
Pembelajaran
adalah suatu proses yang mengandung serangkaian kegiatan antara siswa dan guru,
atas dasar timbal balik yang berhubungan secara langsung dalam situasi efektif
untuk mencapai tujuan tertentu. Pembelajaran matematika berarti sebuah proses
kegiatan belajar mata pelajaran matematikalah yang diberikan.
Dalam
pembelajaran matematika, salah satu kajian yang unik dan memiliki berbagai ciri
khas dan bersifat abstrak, dan tentu memiliki sifat-sifat umum matematika yang
deduktif, aksiomatik yang mutlak kebenarannya. Maka dari itu guru harus mampu
membawa anak ke sifat keabstrakan pembelajaran matematika dari sesuatu yang
kongkrit yang berada di lingkungan anak.
Pembelajaran
adalah proses, cara, menjadikan orang atau makhluk hidup belajar. Sedangkan
belajar adalah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu, berubah tingkah laku
atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman.
Sependapat
dengan pernyataan tersebut, Soetomo (1993 : 68) mengemukakan bahwa pembelajaran
adalah proses pengelolaan lingkungan seseorang yang dengan sengaja dilakukan
sehingga memungkinkan dia belajar untuk melakukan atau mempertunjukkan tingkah
laku tertentu pula. Sedangkan belajar adalah suatu proses yang menyebabkan
perubahan tingkah laku yang bukan
disebabkan oleh proses pertumbuhan yang bersifat fisik, tetapi perubahan dalam
kebiasaan, kecakapan, bertambah, berkembang daya pikir, sikap dan lain-lain
(Soetomo, 1993 : 120).
Mata
pelajaran Matematika berfungsi untuk mengembangkan kemampuan bernalar melalui
kegiatan penyelidikan, eksplorasi, dan eksperimen sebagai alat pemecahan
masalah melalui pola pikir dan model matematika serta sebagai alat komunikasi,
melalui simbol, tabel, grafik, diagram dalam menjelaskan gagasan. (Depdikbud,
2004)
Dalam Kurikulum Matematika
Sekolah Dasar Tahun 2004 secara umum tujuan pembelajaran Matematika adalah :
a.
Mempersiapkan diri siswa agar sanggup menghadapi
perubahan keadaan di dalam kehidupan dan di dunia yang selalu berkembang,
melalui latihan bertindak atas dasar pemikiran secara logis, rasional, kritis,
cermat, jujur dan efektif;
b.
Menumbuhkan kemampuan siswa yang dapat
dialihgunakan melalui kegiatan Matematika;
c.
Mengembangkan pengetahuan dasar Matematika
sebagai bekal belajar lebih lanjut di sekolah lanjutan pertama; dan
d.
Membentuk pribadi siswa yang berpikir logis,
kritis, kreatif dan disiplin.
Sedangkan tujuan umum
pembelajaran matematika yang termuat dalam KTSP, yaitu :
1.
Memahami
konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep dan mengaplikasikan
konsep atau algoritma secara luwes, efisien dan tepat dalam pemecahan masalah.
2.
Menggunakan
penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat
generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pertanyaan
matematika.
3.
Memecahkan
masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika,
menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh.
4.
Mengkomunikasikan
gagasan dengan simbol, tabel, diagram atau media lain untuk memperjelas keadaan
atau masalah.
5.
Memiliki
sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin
tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan
percaya didik dalam pemecahan. (Depdiknas, 2006)
Tujuan matematika tersebut
tidak berbeda jauh dengan tujuan matematika yang dikemukakan oleh Adjie dan
Maulana (2006 : 42) yaitu :
1.
Melatih
cara berpikir dan bernalar dalam menarik kesimpulan misalnya melalui kegiatan
penyelidikan, eksploitasi, eksperimen, menunjukkan kesamaan, perbedaan,
konsisten, dan inkonsistensi.
2.
Mengembangkan
aktivitas kreatif yang melibatkan imajinasi, intuisi dan penemuan dengan
pengembangan pemikiran divergen, orisinil, rasa ingin tahu, membuat prediksi
dan dugaan serta mencoba-coba.
3.
Mengembangkan
kemampuan memecahkan masalah.
4.
Mengembangkan
kemampuan menyampaikan informasi atau mengkomunikasikan gagasan antara lain
melalui pembicaraan lisan, catatan grafik, peta, diagram dalam menjelaskan
gagasan.
Dari
uraian di atas, jelaslah bahwa fungsi dan tujuan mata pelajaran Matematika di
sekolah dasar adalah mengembangkan kemampuan siswa dalam berpikir secara
sistematis, logis, kritis, kreatif, dan konsisten dalam kehidupan sehari-hari.
Sebagai
seorang guru, kita diharapkan dapat melaksanakan proses belajar yang mampu
melatih siswa dalam memahami suatu pengertian atau hubungan konsep-konsep
melalui penalaran. Semua itu dilaksanakan dalam upaya mencari solusi atas
berbagai permasalahan kehidupan sehari-hari.
No comments:
Post a Comment