Pada
masa karbon benua-benua menyatu membentuk benua besar yang disebut Pangea yang
dalam bahasa Yunani berarti “keseluruhan” bumi sejak sekitar tahun 1900. Para
ahli geologi telah mengetahui bahwa kerak bumi bagian luar mengayun di atas
lapisan lebih dalam yang lunak.
Beberapa teori tentang
gerakan benua :
1. Teori Apungan dan Penggeseran Benua
Teori ini dikemukakan oleh
Alfred Wegener. Titik tolak teori Wegener yaitu:
a.
Adanya persamaan formasi geologi antara pantai timur Benua Amerika dengan
pantai barat Eropa dan Afrika. Hal tersebut dapat dibuktikan bahwa formasi
geologi di pantai barat Afrika sama dengan pantai timur Amerika.
b.
Adanya gerakan Pulau Greenland menjauhi daratan Eropa dengan kecepatan
36 meter setiap tahun. Sedangkan pulau Madagaskar menjauhi Afrika Selatan
sejauh 9 meter/tahun.
Menurut
Wegener bahwa benua-benua yang ada sekarang ini dahulunya merupakan satu benua
karena adanya gerakan benua besar di selatan, baik ke arah barat maupun ke
utara. Menuju ke utara maka terjadilah hal-hal berikut :
a.
Samudera dan benua-benua mengapung sendiri-sendiri
b.
Samudera Atlantik semakin luas karena Benua Amerika bergerak ke arah
barat
c.
Adanya kegiatan gempa yang besar di sepanjang patahan Selat Andreas
dekat pantai barat Amerika Serikat.
Pada tahun 1929 Alfred
Wegener meninggal dalam salju di Pulau Greenland, pada saat mengadakan
penelitian untu membuktikan kebenaran teorinya.
2. Teori Kontraksi
Teori ini diciptakan oleh
Descartes.
Menurut teori kontraksi:
“Bahwa bumi kita susut,
mengkerut, karena pendinginan, sehingga terjadi pegunungan dan lembah-lembah.”
3. Ed Suess
Menurut Suess menyatakan
bahwa adanya persamaan formasi geologi yang terdapat di Amerika selatan, India,
Australia dan Antartika yang disebabkan oleh bersatunya daratan. Daratan-daratan
yang menyatu itu disebut Benua Gondwana. Benua tersebut sekarang tinggal sisa-sisa
karena bagian lain sudah tertelan laut.
4. Tim Peneliti Amerika
Tim peneliti terdiri 17 orang
dari The New York American Museum of Natural
History, Ohio State University dan Whichita
State University. Tim peneliti dari Amerika mengadakan penelitian di Kutub
Selatan (1969-1970).
Tujuan penelitian adalah
membuktikan kebenaran teori Wegener.
Dari hasil penelitian,
terbukti bahwa kutub selatan 200 juta tahun yang lalu terletak di dekat
khatulistiwa, oleh karena itu seharusnya pada zaman tersebut di kutub selatan
terdapat hewan dan tumbuhan. Kemudian tahun 1969 di kutub selatan ditemukan
fosil tulang rahang dari hewan amfibi air tawar purba yang hewan bentuknya
seperti salamander, dengan dicirikan kepalanya gepeng dan badannya besar dan berat.
Jenis fosil tersebut juga diketemukan di wilayah Amerika Selatan.
Hal tersebut membuktikan
bahwa teori-teori gerakan-gerakan benua mendekati kebenaran yang mana dalam
teori tersebut diterangkan bahwa 150 juta tahun yang lalu hanya ada satu benua
di planet bumi ini yaitu Daratan Aurasia di sebelah utara dan Daratan Gondwana
di sebelah selatan.
No comments:
Post a Comment