Wednesday, March 15, 2017

Sejarah Perkembangan Muka Bumi

   
Pada masa karbon benua-benua menyatu membentuk benua besar yang disebut Pangea yang dalam bahasa Yunani berarti “keseluruhan” bumi sejak sekitar tahun 1900. Para ahli geologi telah mengetahui bahwa kerak bumi bagian luar mengayun di atas lapisan lebih dalam yang lunak.
Beberapa teori tentang gerakan benua :
1.      Teori Apungan dan Penggeseran Benua
Teori ini dikemukakan oleh Alfred Wegener. Titik tolak teori Wegener yaitu:
a.      Adanya persamaan formasi geologi antara pantai timur Benua Amerika dengan pantai barat Eropa dan Afrika. Hal tersebut dapat dibuktikan bahwa formasi geologi di pantai barat Afrika sama dengan pantai timur Amerika.
b.      Adanya gerakan Pulau Greenland menjauhi daratan Eropa dengan kecepatan 36 meter setiap tahun. Sedangkan pulau Madagaskar menjauhi Afrika Selatan sejauh 9 meter/tahun.
Menurut Wegener bahwa benua-benua yang ada sekarang ini dahulunya merupakan satu benua karena adanya gerakan benua besar di selatan, baik ke arah barat maupun ke utara. Menuju ke utara maka terjadilah hal-hal berikut :
a.      Samudera dan benua-benua mengapung sendiri-sendiri
b.      Samudera Atlantik semakin luas karena Benua Amerika bergerak ke arah barat
c.       Adanya kegiatan gempa yang besar di sepanjang patahan Selat Andreas dekat pantai barat Amerika Serikat.
Pada tahun 1929 Alfred Wegener meninggal dalam salju di Pulau Greenland, pada saat mengadakan penelitian untu membuktikan kebenaran teorinya.

2.      Teori Kontraksi
Teori ini diciptakan oleh Descartes.
Menurut teori kontraksi:
“Bahwa bumi kita susut, mengkerut, karena pendinginan, sehingga terjadi pegunungan dan lembah-lembah.”

3.      Ed Suess
Menurut Suess menyatakan bahwa adanya persamaan formasi geologi yang terdapat di Amerika selatan, India, Australia dan Antartika yang disebabkan oleh bersatunya daratan. Daratan-daratan yang menyatu itu disebut Benua Gondwana. Benua tersebut sekarang tinggal sisa-sisa karena bagian lain sudah tertelan laut.

4.      Tim Peneliti Amerika
Tim peneliti terdiri 17 orang dari The New York American Museum of Natural History, Ohio State University dan Whichita State University. Tim peneliti dari Amerika mengadakan penelitian di Kutub Selatan (1969-1970).
Tujuan penelitian adalah membuktikan kebenaran teori Wegener.

Dari hasil penelitian, terbukti bahwa kutub selatan 200 juta tahun yang lalu terletak di dekat khatulistiwa, oleh karena itu seharusnya pada zaman tersebut di kutub selatan terdapat hewan dan tumbuhan. Kemudian tahun 1969 di kutub selatan ditemukan fosil tulang rahang dari hewan amfibi air tawar purba yang hewan bentuknya seperti salamander, dengan dicirikan kepalanya gepeng dan badannya besar dan berat. Jenis fosil tersebut juga diketemukan di wilayah Amerika Selatan.


Hal tersebut membuktikan bahwa teori-teori gerakan-gerakan benua mendekati kebenaran yang mana dalam teori tersebut diterangkan bahwa 150 juta tahun yang lalu hanya ada satu benua di planet bumi ini yaitu Daratan Aurasia di sebelah utara dan Daratan Gondwana di sebelah selatan.

No comments:

Post a Comment

Simbol Bilangan atau Angka

  a. Pengertian Angka Memahami suatu angka dapat membantu manusia untuk melakukan banyak perhitungan mulai dari yang sederhana maupaun y...

Blog Archive