Wednesday, March 15, 2017

Media/Agen Sosialisasi


Media sosialisasi sangat berperan dalam pembentukan kepribadian seorang individu. Media sosialisasi itu meliputi keluarga, kelompok bermain, sekolah, lingkungan kerja dan media massa.
  1. Keluarga
Keluarga merupakan media awal dari suatu proses sosialisasi. Begtu seorang abyi dilahirkan, ia sudah berhubungan dengan ekdua orang tuanya, kakak-kakaknya, dan mungkin dengan saudara-saudara dekatnya yang lain.
Proses sosialisasi awal ini dimulai dengan proses belajar menyesuaikan diri dan mengikuti setiap apa yang diajarkan oleh orang-orang sekitar lingkungan keluargnayna, seperti cara makan, berbicara, berjalan, hingga belajar bertindak dan berperilaku. Melalui lingkungan keluarga itulah anak mengenal dunia sekitarnya dan pola pergaulan hidup sehari-hari.
Dasar-dasar pola pergaulan hidup yang benar dan baik melalui penanaman disiplin sehingga memebntuk kepribadian yang baik bagi si Anak. Oleh karena itu, orang tua sangat berpean untuk:
1)      Meberikan pengawasan dan pengendalian yang wajar sehingga anak tidak merasa tertekan jiwanya.
2)      Mendorong agar anak dapat membedakan antara perilaku benar dan salah, baik dan buruk, pantas dan tidak pantas, dan sebagainya, serta
3)      Memberikan contoh perilaku yang baik dan pantas bagi anak-anaknya.
Kondisi tersebut disebabkan oleh beberapa hal berikut.
1)      Orang tua kurang memperhatikan anak-anaknya, terlalu sibuk dengan kepentingan-kepentingannya sehninggananak merasa diabaikan. Hubungan anak dengan orang tua menjadi renggang, padahal anak sangat memerlukan kasih sayang mereka.
2)      Orang tua terlalu memaksakan kehendak dan gagasannya kepada anka dengan ancaman dan sanksi yang dirasakan anak cukup berat sehingga jiwa anak menjadi tertekan.
Dalam lingkungan keluarga kita mengenal dua macam pola sosialisasi yaitu repressive socialization dan participatory socialization.
1)      Sosialisasi represif (repressive socialization), ciri-cirinya antara lain:
a.      Menghukum perilaku yang keliru,
b.      Hukuman dan imbalan material,
c.       Kepatuhan anak,
d.      Komunikasi sebagai perintah,
e.      Komunikasi nonverbal,
f.        Sosialisasi berpusat pada orang tua,
g.      Anak memerhatikan keingian orang tua, dan
h.      Keluarga merupakan significant order (dominasi orang tua).
2)      Sosialisasi partisipasi (participatory socialization), ciri-cirinya antara lain:
a.      Memberikan imbalan bagi perilaku yang baik,
b.      Hukuman dan imbalan simbolis,
c.       Otonomi anak,
d.      Komunikasi sebagai interaksi,
e.      Komunikasi verbal,
f.        Sosialisasi berpusat pada anak,
g.      Orang tua memerhatikan keinginan anak, dan
h.      Keluarga merupakan generalized order (kerja sama ke arah tujuan)


  1. Kelompok Bermain
Dalam istilah sosiologi, kelompok bermain disebut juga dengan peer group. Pada usia anak-anak, kelompok bermain mencakup teman-teman, tetangga, keluarga dan kerabat.
Peranan positif kelompok persahabatan bai perkembangan kepribadian anak, antara lain sebagai berikut:
1)      Rasa aman dan rasa dianggap penting dalam kelompokakan sangat berguna bagi perkembangan jiwa anak,
2)      Perkembangan kepribadian remaja tumbuh dengan baik dalam kelompok persahabtan,
3)      Remaja mendapat tempat yang baik bagi penyaluran rasa kecewa, takut, khawatir, gembira dan sebagainya yang munkin tidak didapatkan di rumah,
4)      Melalui interaksi dalam kelompok, remaja dapat mengembangkan berbagai keterampilan sosial yang berguna bagi kehidupannya kelak,
5)      Pada umumnya kelompok persahabtan mempunyia pola perilaku dan kaidah-kaidah tertentu yang mendorong remaja untuk bersikap lebih dewasa.
Ada juga geng yang dapat mengembangkan dasar-dasar kepribadian yang sifatnya positif bagi anggotanya, yaitu sebagai berikut.

1)      Mengembangkan keterampilan berorganisasi dan kepemimpinan.
2)      Menumbuhkan rasa kesetiakawanan sosial.
3)      Rela berkorban untuk sesama anggota kelompok sehingga timbul rasa solidaritas.
4)      Menyalurkan semangat patriotisme.

  1. Lingkungan Sekolah
Di lingkungansekolah seseorang mempelajari hal-hal baru yang belum pernah mereka temukan, baik di lingkungan keluarga maupun kelompok bermain. Pendidikan formal mempersiapkan seorang anak menguasai peranan-perananbaru di kemduian hari, manakala tidak lagi tergantung pada orang tuanya.
Menurut Horton, fungsi nyata dari pendidikan, antara lain sebagai berikut.
1)      Sebagai modal penting dalam menentukan mata pencaharian.
2)      Dapat mengembangkan potensi demi pemenuhan kebutuhan pribadi dan pengembangan masyarakat.
3)      Melestarikan kebudayaan dengan cara mewariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya.
4)      Membentuk kepribadian.

  1. Lingkungan Kerja
Lingkungan kerja juga mempunyai pengaruh yang besar pada pembentukan kepribadian seseorang. Pengaruh dari lingkungan kerja tersebut pada umumnya mengendap dalam diri seseorang dan sukar sekali untuk diubah, apalagi jika yang ebrsangkutan cukup lama bekerja di lingkungan tersebut.

  1. Media Massa
Media massa yang terdiri dari media cetak (surat kabar dan majalah) maupun elektronik (radio, televisi, dan internet) merupakan alat komunikasi yang dapat menjangkau masyarakat secara luas. Media massa diidentifikasikan sebagai media sosialisasi yang berpengaruh terhadap perilaku khalayaknya.

Pesan yang ditayangkan melalui media elektronik dapat mengarahkan khalayak ke arah perilaku prososial menaupun antisosial.

No comments:

Post a Comment

Simbol Bilangan atau Angka

  a. Pengertian Angka Memahami suatu angka dapat membantu manusia untuk melakukan banyak perhitungan mulai dari yang sederhana maupaun y...

Blog Archive