Wolfgang, Charles dan Marry (1992) sebagaimana dikutip
Phelps menyatakan bahwa pada dasarnya ada 3 jenis bermain bagi pendidikan anak
usia dini, yaitu :
A. Main Sensori Motor Lebih Menekankan Pada Penggunaan
Panca Indra Anak.
Pada masa bermain sensori motor anak
senang sekali melakukan permainan yang menimbulkan sensasi bunyi, memasukkan
benda-benda kemulut, dan membuang – mengisi – menuang.
1. Urgensi main sensori motor bagi anak
Periode ini disebut jendela kesempatan atau periode
kritis yang mana sel-sel otak tumbuh, bermigrasi, berhubungan, menyusun
sendiri, menciptakan jalan dan menjadi “Perkawatan”
(wiring) dalam otak sehingga anak siap untuk menerima informasi.
Anak usia ini belum dapat mengkonseptualisasikan secara abstral. Oleh
karena itu kita perlu memberikan banyak stimulasi dengan melihat, menyentuh
langsung, memegang benda kasar halus, mengecap rasa, merasakan panas dingin dan
sebagainya yang berhubungan dengan indera anak.
2. Perilaku anak dalam main sensori motor
a. Tahap sensori motor 1
→ anak suka mengulang gerakan beberapa kali untuk melanjutkan beberapa jenis
perasaan yang ditimbulkan oleh tubuh
b. Tahap sensori motor 2 → anak terlibat
dalam pengulangan tindakan dengan menggunakan obyek
c. Tahap sensori motor 3 →
anak terlibat dalam pengulangan rangkaian kegiatan sebab akibat sederhan yang
sudah mempunyai tujuan
d. Tahap sensori motor 4 → anak sudah dapat
melakukan percobaan uji coba dan salah
B. Main Pembangunan
Terdapat dua jenis main pembangunan yaitu
pembangunan bersifat cair dan main pembangunan terstruktur. Main pembangunan
memberikan kesempatan anak untuk mengembangkan aspek-aspek :
a. Ketrampilan hubungan
dengan teman sebaya
b. Kemampuan berkomunikasi
c. Kekuatan dan
koordinasi motorik halus dan kasar
d. Konsep matematika
e. Kreativitas dan
pemikiran simbolik
f. Pengetahuan pemetakan
g. Ketrampilan fungsi penglihatan
C. Main Peran
Meraih peran disebut juga main pura-pura, main
khayalan atau main fantasi
1. Tujuan main peran
a. Kemampuan
sosial-emosional
b. Kemampuan motorik
c. Kemampuan kognisi
d. Kemampuan bahasa
2. Jenis Main Peran
a. Main peran makro →
anak berperan menjadi seseorang atau sesuatu yang lain
b. Main peran mikro → anak mewakilkan
pikirannya pada benda atau sesuatu yang lain.
D. Penataan Lingkungan 3 Jenis Main
1. Anak-anak disediakan kesempatan untuk
berinteraksi dengan bermacam-macam bahan dan alat permainan baik didalam
ruangan maupun diluar ruangan.
2. Anak-anak diberi kesempatan untuk
bergerak bebas
3. Lingkungan baik didalam maupun luar
ruangan menyediakan kesempatan untuk interaksi dan berbagai jenis bahan
bermain.
E. Empat Jenis Pijakan Main Pada Anak
1. Pijakan penataan lingkungan main anak
2. Pijakan sebelum main
3. Pijakan selama main
4. Pijakan setelah main
No comments:
Post a Comment