Sunday, March 12, 2017

Bermain Menurut Wolfgang, Charles dan Marry

Wolfgang, Charles dan Marry (1992) sebagaimana dikutip Phelps menyatakan bahwa pada dasarnya ada 3 jenis bermain bagi pendidikan anak usia dini, yaitu :
A.    Main Sensori Motor Lebih Menekankan Pada Penggunaan Panca Indra Anak.
Pada masa bermain sensori motor anak senang sekali melakukan permainan yang menimbulkan sensasi bunyi, memasukkan benda-benda kemulut, dan membuang – mengisi – menuang.
1.      Urgensi main sensori motor bagi anak
Periode ini disebut jendela kesempatan atau periode kritis yang mana sel-sel otak tumbuh, bermigrasi, berhubungan, menyusun sendiri, menciptakan jalan dan menjadi “Perkawatan” (wiring) dalam otak sehingga anak siap untuk menerima informasi.
Anak usia ini belum dapat  mengkonseptualisasikan secara abstral. Oleh karena itu kita perlu memberikan banyak stimulasi dengan melihat, menyentuh langsung, memegang benda kasar halus, mengecap rasa, merasakan panas dingin dan sebagainya yang berhubungan dengan indera anak.
2.      Perilaku anak dalam main sensori motor
a.       Tahap sensori motor 1 → anak suka mengulang gerakan beberapa kali untuk melanjutkan beberapa jenis perasaan yang ditimbulkan oleh tubuh
b.      Tahap sensori motor 2 → anak terlibat dalam pengulangan tindakan dengan menggunakan obyek
c.       Tahap sensori motor 3 → anak terlibat dalam pengulangan rangkaian kegiatan sebab akibat sederhan yang sudah mempunyai tujuan
d.      Tahap sensori motor 4 → anak sudah dapat melakukan percobaan uji coba dan salah

B.     Main Pembangunan
Terdapat dua jenis main pembangunan yaitu pembangunan bersifat cair dan main pembangunan terstruktur. Main pembangunan memberikan kesempatan anak untuk mengembangkan aspek-aspek :
a.       Ketrampilan hubungan dengan teman sebaya
b.      Kemampuan berkomunikasi
c.       Kekuatan dan koordinasi motorik halus dan kasar
d.      Konsep matematika
e.       Kreativitas dan pemikiran simbolik
f.       Pengetahuan pemetakan
g.      Ketrampilan fungsi penglihatan

C.    Main Peran
Meraih peran disebut juga main pura-pura, main khayalan atau main fantasi
1.      Tujuan main peran
a.       Kemampuan sosial-emosional
b.      Kemampuan motorik
c.       Kemampuan kognisi
d.      Kemampuan bahasa
2.      Jenis Main Peran
a.       Main peran makro → anak berperan menjadi seseorang atau sesuatu yang lain
b.      Main peran mikro → anak mewakilkan pikirannya pada benda atau sesuatu yang lain.

D.    Penataan Lingkungan 3 Jenis Main
1.      Anak-anak disediakan kesempatan untuk berinteraksi dengan bermacam-macam bahan dan alat permainan baik didalam ruangan maupun diluar ruangan.
2.      Anak-anak diberi kesempatan untuk bergerak bebas
3.      Lingkungan baik didalam maupun luar ruangan menyediakan kesempatan untuk interaksi dan berbagai jenis bahan bermain.

E.     Empat Jenis Pijakan Main Pada Anak
1.      Pijakan penataan lingkungan main anak
2.      Pijakan sebelum main
3.      Pijakan selama main
4.      Pijakan setelah main


No comments:

Post a Comment

Simbol Bilangan atau Angka

  a. Pengertian Angka Memahami suatu angka dapat membantu manusia untuk melakukan banyak perhitungan mulai dari yang sederhana maupaun y...

Blog Archive