A.1. Elemen Pertama dalam Emosi: Tubuh
Manusia
Manusia dimanapun mereka berada telah memiliki
dasar-dasar emosi atau telah memiliki emosi primer semenjak mereka
dilahirkan. Emosi primer umumnya meliputi rasa takut, marah, sedih, senang,
terkejut, jijik dan sebal. Emosi tersebut memiliki pola fisiologis yang
berbeda-beda dan menghasilkan ekspresi wajah yang juga berbeda-beda. Situasi
yang menimbulkan emosi-emosi tersebut bersifat umum diseluruh dunia : di mana
pun manusia berada, kesedihan akan mengikuti persepsi kehilangan, rasa takut
akan mengikuti persepsi ancaman atau disakiti, rasa marah akan mengikuti
persepsi penghinaan atau ketidak adilan dan seterusnya.
Sebaliknya, emosi sekunder meliputi semua
variasi dan campuran berbagai emosi yang bervariasi antara satu kebudayaan
dengan kebudayaan lainnya serta berkembang secara bertahap sesuai tingkat
kedewasaan kognitif.
A.2. Emosi dan Tubuh
Ekspresi
wajah
|
Merupakan reflekksi dari
perasaan-perasaan internal, mempengaruhi perasaan-perasaan internal (facial
feedback), mengkomunikasikan perasaan, menunjukan maksud, mempengaruhi
perlaku dan perasaan orang lain (penularan mood), menutupi atau berpura-pura
dalam mengekspresikan perasaan (berbohong).
|
Otak
|
Area-area
tertentu mengendalikan emosi-emosi tertentu (misal: jijik) dan mengendalikan
pada beberapa aspek emosi yang berbeda-beda (contoh: mengenali ekspresi wajah
pada orang lain dan kemampuan mengekspresikan emosi).
|
Amigdala
|
Menentukan
prioritas kepentingan informasi sensorik; bertanggung jawab mengambil
keputusan awal untuk mendekat atau menjauhi suatu objek atau suatu situasi;
terlibat dalam proses belajar; mengenali dan mengekspresikan rasa takut.
2
|
Cortex
|
Menganalisis
derajat kepentingan informasi emosional dari amigdala. Bagian kiri prefrontal
cortex terasosiasi dengan emosi ”mendekati” (contoh: senang, marah), bagian
kana prefrontal cortex terasosiasi dengan emosi ”menjauhi” (contoh: taku,
sedih).
|
Saraf cermin
|
Sel-sel ini ditemukan pada berbagai bagian dari otak , dan berfungsi
meniru tindakan atau emosi orang lain,
menimbulkan empati terhadap orang lain terkait perasaan sakit atau emosi
lainnya.
|
Cerebral
hemisphere
|
Hemisfer memiliki spesialisasi yang
berbeda-beda; hemisfer kanan terlibat dalam identifikasi ekspresi emosi dan
memproses warna emosi, sedangkan hemisfer kiri terlibat dalam pemrosesan
makna emosional.
|
Sitem
saraf otonom
|
Sistem ini mengaktifkan hormon epinephrine dan
neropinephirine, yang menghasilkan energi dan kesiagaan . sistem saraf otonom
terasosiasi dengan pola-pola emosi yang berbeda-beda (contoh: membuat orang
merasa ”panas” saat marah, dan merasa ”dingin” saat takut).
|
No comments:
Post a Comment