Friday, March 3, 2017

KARAKTERISTIK PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (ABK)


A.    Konsep Dasar Anak Berkebutuhan Khusus
Istilah yang digunakan untuk menyebutkan anak berkebutuhan khusus (ABK) mengalami perubahan beberapa kali sesuai dengan paradigma yang diyakini pada saat itu. Mulai dari istilah anak cacat, anak tuna, anak berkekurangan, anak luar biasa atau anak berkelainan sampai anak berkebutuhan khusus.
Di Indonesia istilah ini baru diundangkan secara khusus pada tahun 1950 melalui Undang-Undang Nomor 4, kemudian disusul dengan Undang-Undang Nomor 12 tahun 1954 dengan istilah anak cacat atau anak tuna, anak berkekurangan. Istilah tersebut hanya mencakup anak-anak yang mengalami ketunaan atau kecacatan seperti anak cacat tubuh, tunanetra, tunarungu, sebaliknya anak yang berbakat atau anak yang sangat cerdas tidak termasuk dalam istilah tersebut.
Istilah yang digunakan di Indonesia saat ini adalah anak berkebutuhan khusus sebagai terjemahan dari “Children with Special needs”. Istilah ini muncul sebagai akibat adanya perubahan cara pandang masyarakat terhadap anak luar biasa. Sistem pendidikan yang cocok bagi anak berkebutuhan khusus disebut pendidikan inklusif.

B.     Karakteristik Umum Anak Berkebutuhan Khusus

Meskipun anak berkebutuhan khusus itu cukup berdiferensiasi namun pada dasarnya mereka juga memiliki karakteristik yang relatif sama, diantaranya dalam hal perkembangan intelektual, sosialisasi, stabilitas emosi dan komunikasi. Dalam segi perkembangan intelektual rata-rata semua jenis anak berkebutuhan khusus terhambat bahkan ada yang terlambat sekali. Hal ini tergantung tingkat intensitas kelainannya dan derajat kedalaman pengalaman yang diberikan kepadanya.
Anak berkebutuhan khusus di sini adalah anak yang mengalami penyimpangan sedemikian rupa dari anak normal baik dalam hal karakteristik mental, fisik, sosial, emosi ataupun kombinasi dari hal-hal tersebut, sehingga memerlukan layanan pendidikan khusus supaya dapat mengembangkan potensinya.

C.    Karakteristik dan Permasalahan Anak Tunanetra
Karakteristik anak tunanetra diantaranya sebagai berikut :
1.        Dia tidak mampu mengamati bagaimana orang lain melakukan sesuatu.
2.        Pada umumnya memiliki ketergantungan yang berlebihan terhadap orang lain.
3.        Fungsi kognisinya kurang dapat berkembang sesuai dengan semestinya, karena informasi yang didapat terbatas.
4.        Pada umumnya memiliki kondisi fisik yang kurang seimbang, sehingga geraknya kurang leluasa.
5.        Kemampuan orientasi ruang dan mobilitas sangat terbatas.
Permasalahan yang dihadapi oleh anak tunanetra diantaranya sebagai berikut :
1.        Masalah pengajaran misalnya kesulitan dalam menangkap pelajaran yang serba verbalistik.
2.        Masalah pendidikan misalnya pada awal masuk sekolah.
3.        Masalah orientasi dan mobilitas serta kebiasaan diri.
4.        Masalah gangguan emosi
5.        Masalah penyesuaian diri
6.        Masalah keterampilan dan pekerjaan.

D.    Karakteristik dan Permasalahan Anak Tunarungu
Karakteristik anak tunarungu diantaranya sebagai berikut :

1.    Cara berjalannya kaku dan agak membungkuk
2.    Kemampuan pernapasannya pendek-pendek terganggu, sehingga tidak mampu berbahasa dengan baik.
3.    Biasanya anak tunarungu juga mengalami ketidakmampuan berbahasa
4.    Suka menafsirkan secara negatif
5.    Kurang mampu dalam mengendalikan emosinya dan sering emosinya bergejolak.
Permasalahan yang dihadapi anak tunarungu diantaranya sebagai berikut :
1.    Masalah komunikasi
2.    Masalah pribadi
3.    Masalah pengajaran dan kesulitan belajar
4.    Masalah penggunaan waktu terluang
5.    Masalah pembinaan keterampilan dan pekerjaan

E.     Karakteristik dan Permasalahan Anak Tunagrahita
Anak tunagrahita adalah anak yang mengalami keterbelakangan kecerdasan dan kekurangmatangan aspek mental lainya dan sosialnya sedemikian rupa, yang terjadi selama masa perkembangan.
Karakteristik anak tunagrahita diantaranya sebagai berikut :
  1. Mereka menunjukkan kecenderungan menjawab dengan ulangan respon terhadap pertanyaan yang berbeda.
  2. Kemampuannya asosiasinya terbatas
  3. Ada kecenderungan tidak mampu menyesuaikan diri, karena mengalami kesulitan dalam tingkah lakunya.
  4. Kemampuan belajarnya sangat rendah dan lambat.
  5. Memiliki problem emosi dan tingkah laku, dan agak lebih banyak yang nakal daripada anak yang normal intelegensinya.
Kemungkinan masalah yang dihadapi anak terbelakang dalam kontek pendidikan diantaranya sebagai berikut :
  1. Masalah dalam kehidupan sehari-hari
  2. Masalah kesulitan belajar
  3. Masalah penyesuaian diri
  4. Masalah penyaluran ke tempat kerja.
  5. Masalah gangguan kepribadian dan emosi
  6. Masalah pemanfaatan waktu terluang

F. Karakteristik dan Permasalahan Anak Tunadaksa
            Karakteristik umum bagi anak tunadaksa diantaranya sebagai berikut :
  1. Tidak ada hubungan antara pribadi yang tertutup dengan lamanya kelainan fisik yang diderita.
  2. Kegiatan-kegiatan jasmani yang tidak dapat dijangkau oleh anak tunadaksa dapat berakibat timbulnya problem emosi, perasaan dan dapat menimbulkan frustasi yang berat.
  3. Rata-rata IQ anak tunadaksa normal.
  4. Kemampuan motoriknya terbatas dan ini dapat dikembangkan sampai pada batas-batas tertentu.
Permasalahan yang dihadapai anak tunadaksa adalah sebagai berikut :
  1. Masalah kesulitan belajar diakibatkan adanya gangguan pada sistem syaraf.
  2. Masalah penyesuaian diri dengan lingkungannya.
  3. Masalah kepribadian menyangkut masalah-masalah tingkah laku menyimpang, diantaranya mudah frustasi, menarik diri, atau merasa terdesak oleh orang lain dan sebagainya.
  4. Masalah keterampilan dan pekerjaan.
  5. Masalah latihan gerak dikarenakan sebagian besar mengalami gangguan dalam gerak.
G. Karakteristik dan Permasalahan Anak Tunalaras
            Seseorang dikatakan nakal atau tunalaras bila menunjukkan penyimpangan tingkah laku yang cukup berarti, sehingga mengganggu pertumbuhan dan perkembangannya serta kehidupan orang lain. Tindakan kenakalah anak-anak relative banyak jenis dan ragamnya, sehingga sulit dideteksi mana yang tergolong tindakan yang dapat dimaklumi dan mana tindakan yang perlu diatasi berdasarkan hukum yang berlaku.
            Permasalahan yang dihadapi anak tunalaras diantaranya sebagai berikut :
  1. Masalah pendidikan dan pengajaran, hal ini berkaitan dengan nilai-nilai hidup yang dimiliki oleh anak tunalaras berikut dikaitkan dengan pengaruhnya terhadap kemalasan mengikuti pendidikan, kenakalan di sekolah, acuhnya terhadap pelajaran dan sebagainya.
  2. Masalah keutuhan kepribadian, yaitu berhubungan dengan kekacauan-kekacauan kepribadian yang dimiliki oleh anak tunalaras.
  3. Masalah penggunaan waktu senggang karena sepanjang waktu yang terluang belum mampu diisi dengan kegiatan yang berguna.
  4. Masalah gangguan emosi dan penyesuaian diri. Masalah ini muncul akibat ketidakmampuan mengendalikan nafsu atau mengfungsikan rasionya.
  5. Masalah keterampilan dan pekerjaan.


No comments:

Post a Comment

Simbol Bilangan atau Angka

  a. Pengertian Angka Memahami suatu angka dapat membantu manusia untuk melakukan banyak perhitungan mulai dari yang sederhana maupaun y...

Blog Archive