A.
MASALAH
PENDUDUK INDONESIA
|
||||||
|
||||||
|
||||||
|
1.
Kebijakan
Pemerintah dalam Mengatasi Masalah Kependudukan
a)
Meratakan
Penyebaran Penduduk
Usaha ini dilakukan dengan melaksanakan transmigrasi dengan tujuan antara lain:
a. Meningkatkan
kesejahteraan rakyat
b. Meratakan
penyebaran penduduk
c. Membuka
dan mengembangkan daerah produksi baru
d. Memupuk
rasa solidaritas dan persaudaraan bangsa Indonesia
e. Memperkuat
ketahanan nasional bangsa Indonesia
f. Membuka
kesempatan kerja, terutama kepada penduduk dari daerah asal yang masing
menganggur
b)
Transmigrasi
Jenis transmigrasi antara lain sebagai berikut:
a. Transmigrasi
umum
Adalah transmigrasi yang semua biaya dan bantuan ditanggung oleh
pemerintah
b. Transmigrasi
spontan
Adalah transmigrasi yang dengan bantuan biara dari pemerintah, tetapi
tanpa bantuan biaya transport. Pemerintah hanya menyediakan tanah seluas 2
hektar.
c. Transmigrasi
bedol desa
Artinya dipindahkannya semua aparat desa beserta warganya karena bencana
alam atau terkena proyek pemerintah
d. Transmigrasi
sektoral
Artinya transmigrasi yang biayanya ditanggung oleh daerah asal dan daerah
penerima yang besarnya biaya masing-masing 50%.
2.
Istilah-istilah
yang berkaitan dengan Kependudukan
1. Dinamika
penduduk adalah perubahan penduduk yang disebabkan oleh adanya kelahiran,
kematian dan migrasi.
2. Transisi
demografi adalah suatu kondisi yang
merupakan proses perubahan dari tingkat kelahiran dan kematian yang tinggi
secara perlahan menuju ke tingkat menengah dan rendah.
3. Komposisi
penduduk adalah penggolongan penduduk menuju jenis kelamin, umur, pendidikan,
mata pencaharian, agama, suku bangsa, dan sebagainya.
Komposisi penduduk menurut umur terbagi atas:
a. Usia
belum produktif = 0-14 tahun
b. Usia
produktif = 15-64
tahun
c. Usia
tidak produktif = di atas 65
tahun
a)
Manfaat
Komposisi Penduduk Menurut
Umur
-
Mengetahui jumlah penduduk usia sekolah
-
Mengetahui jumlah angkatan kerja
-
Mengetahui beban ketergantungan
-
Dapat meramalkan penduduk di masa datang
Jenis kelamin
-
Mengetahui jumlah penduduk wanita usia subur
Mata Pencaharian
-
Mengetahui jenis mata pencaharian
-
Mengetahui tipe masyarakat suatu negara apakah
termasuk masyarakat tradisional, berkembang atau modern.
Faktor demografi terdiri dari :
a. Natalitas
b. Mortalitas
c. Migrasi
Sensus (cencera) yaitu pencacahan penduduk
dilaksanakan setiap 10 tahun sekali di Indonesia pelaksanaan tahun: 1930, 1961,
1971, 1980, 1990, 2000.
|
Sensus
b.
Manfaat Sensus
a. Mengetahui
jumlah penduduk
b. Mengetahui
penyebaran penduduk
c. Mengetahui
tingkat perkembangan penduduk
d. Mengetahui
tingkat kemakmuran
e. Mengetahui
kualitas penduduk
f. Membuat
suatu perencanaan regional maupun nasional
g. Mengetahui
komposisi penduduk
Piramida penduduk adalah
grafik susunan penduduk menurut umur dan jenis kelamin pada saat tertentu.
c.
Manfaat Piramida
1)
Untuk mengetahui jumlah penduduk laki-laki dan
wanita
2)
Untuk mengetahui pertumbuhan penduduk suatu
wilayah
3)
Untuk mengetahui jumlah penduduk usia sekolah
4)
Untuk mengetahui golongan penduduk produktif dan
tidak produktif
5)
Untuk mengetahui struktur ekonomi
d.
Jenis
Piramida Penduduk
Cara membaca piramida penduduk, yaitu :
a. Garis vertikal, menunjukkan kelompok
umur
b. Garis horizontal, menyajikan jumlah
penduduk laki-laki dan wanita. Sebelah kiri untuk jumlah laki-laki, sebelah
kanan untuk jumlah wanita.
1)
Macam-macam
Piramida Penduduk
1. Piramida
kerucut (piramida penduduk muda)
Piramida kerucut, menggambarkan keadaan penduduk yang
sedang tumbuh terus, meningkat, jumlah kelahiran lebih besar daripada kematian.
Misalnya: Indonesia, India, Brazilia, Meksiko, dan sebagainya.
2. Piramida
granat (Piramida Stasioner)
Piramida stasioner menggambarkan keadaan penduduk tetap, artinya jumlah
penduduk tidak mengalami pertambahan yang signifikan.
Jumlah kelahiran dan kematian
seimbang.
3. Piramida
bentuk batu nisan (piramida penduduk tua)
Piramida penduduk tua menggambarkan
jumlah penduduk yang semakin berkurang yaitu angka kematian lebih besar
daripada angka kelahiran.
3.
Mobilitas
a. Vertikal
adalah perpindahan cara kehidupan tradisional ke cara kehidupan modern. Contoh:
petani dalam mengolah sawah dengan cangkul berganti dengan bajak atau traktor.
b. Horisontal
adalah perpindahan seseorang dari suatu mata pencaharian ke mata pencaharian
yang lain. Contoh:
-
Petani menjadi pedagang
-
Sopir beralih menjadi pekerja pabrik dan
sebagainya
c. Geografi
(migrasi) adalah perpindahan penduduk dari suatu wilayah ke wilayah lain.
B.
MOBILITAS
GEOGRAFI (MIGRASI)
Faktor yang mempengaruhi Migrasi
1. Ekonomi
2. Kelebihan
penduduk
3. Perang
4. Wabah
penyakit
5. Iklim
yang tidak cocok
6. Kekacauan
politik
7. Agama
8. Kondisi
geografi
1.
Jenis
Migrasi
a.
Internal
Migration
Adalah perpindahan penduduk dalam wilayah suatu negara terdiri dari:
(1) Transmigrasi
(2) Forensen
(commuter) adalah perpindahan penduduk dari satu daerah ke daerah lain yang
sifatnya sementara dan hanya untuk memenuhi kebutuhan (untuk bekerja atau
sekolah), sesudah terpenuhi kebutuhannya mereka kembali ke tempat asal.
Contoh: penduduk Bekasi yang bekerja di Jakarta, sesudah pulang kerja
mereka kembali ke Bekasi.
(3) Urbanisasi
(4) Evakuasi
adalah perpindahan penduduk yang disebabkan oleh adanya bencana alam atau
perang.
(5) Weekend
adalah seseorang atau rombongan yang melakukan perjalanan ke luar kota.
b.
Eksternal
Migration
Adakalanya perpindahan penduduk antarnegara.
(1)
Emigrasi
(Out migration)
Adalah keluarnya penduduk dari suatu negara ke negara lain.
(2)
Imigrasi
(in migration)
Adalah masuknya penduduk dari suatu negara ke negara lain.
2.
Komposisi
Penduduk
Komposisi penduduk adalah pengelompokkan penduduk
yang didasarkan pada:
a. Umur d.
pendidikan
b. Jenis
kelamin e.
mata pencaharian
c. Agama f.
suku bangsa
a.
Komposisi
Penduduk Menurut Umur dan Jenis Kelamin Pertumbuhan Penduduk
Komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin sangat penting untuk
mengetahui:
(1) Jumlah
penduduk usia sekolah
(2) Jumlah
angkatan kerja
(3) Angka
ketergantungan
(4) Peramalan
penduduk di masa akan datang
(5) Jumlah
penduduk wanita dalam masa subur
b.
Pertumbuhan
Penduduk
Pertumbuhan penduduk adalah perubahan jumlah penduduk yang disebabkan
oleh natalitas, mortalitas, dan migrasi.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk antara lain:
1) Kelahiran
(Natalitas)
Kelahiran dipengaruhi oleh prokelahiran dan antikelahiran.
a) Faktor
prokelahiran, meliputi:
(1) Kawin
di usia muda
(2) Banyak
anak banyak rezeki
(3) Besarnya
angka kematian bayi
(4) Penilaian
yang tinggi terhadap anak
Beberapa hal yang berkaitan dengan penilaian anak, misalnya:
(a) Anak
sebagai penerus keturunan
(b) Anak
sebagai sumber tenaga kerja
(c) Anak
sebagai tumpuan hari tua
(d) Anak
sebagai penentu status sosial
b) Faktor
antikelahiran antara lain:
(1) KB
(2) Penundaan
usia perkawinan
(3) UU
Perkawinan No. 1 tahun 1974
(4) Peraturan
pegawai negeri tentang tunjangan anak
2)
Kematian
(Mortalitas)
Kematian dipengaruhi oleh promortalitas dan antimortalitas
a) Faktor
promortalitas, meliputi:
(1) Fasilitas
kesehatan belum memadai
(2) Tingkat
kesehatan penduduk masih rendah
(3) Kekurangan
gizi
(4) Pencemaran
lingkungan
(5) Kecelakaan
lalu-lintas
(6) Peperangan
(7) Bencana
alam dan wabah penyakit
(8) Pembunuhan
b) Faktor
antimortalitas, meliputi:
(1) Fasilitas
kesehatan memadai
(2) Terpenuhi
gizi masyarakat
(3) Tingkat
kesehatan masyarakat tinggi
3.
Jenis
Perhitungan Penduduk
1. Tahun
penggandaan jumlah penduduk (double time)
DT = 70
r
r = persen angka pertumbuhan penduduk
2. Angka
kelahiran kasar (CBR)
CBR = jumlah
kelahiran hidup x 1000
Jumlah penduduk
pertengahan tahun
Klasifikasi CBR untuk negara berkembang:
a. Rendah,
apabila CBR < 20/1000
b. Sedang,
apabila CBR = 20-30/1000
c. Tinggi,
apabila CBR > 30/1000
3. Angka
kelahiran khusus (ASFR)
ASFR = jumlah
kelahiran wanita usia kelamin
x 1000
Jumlah penduduk wanita usia tertentu
pada pertengahan tahun
Angka kelahiran kasar (CDR)
CDR = jumlah kematian x 1000
Jumlah penduduk
pertengahan tahun
Klasifikasi CDR
a. Rendah,
apabila CDR < 10/1000
b. Sedang,
apabila CDR = 10-20/1000
c. Tinggi,
apabila CDR > 20/1000
4. Angka
kelahiran Kasar (ASDR)
ASDR = jumlah
kematian kelompok tertentu x 1000
Jumlah penduduk pada kelompok tertentu
5. Angka
Kematian Bayi (IMR)
IMR = jumlah bayi yang mati x 1000
Jumlah
kelahiran hidup
Klasifikasi IMR
a. Rendah,
apabila IMR < 10/1000 jiwa
b. Sedang,
apabila IMR = 35- 75/1000 jiwa
c. Tinggi,
apabila IMR > 125/1000 jiwa
6. Seks
Rasio
Seks Rasio = jumlah laki-laki x 100
Jumlah wanita
Seks rasio rendah < 100 artinya jumlah
laki-laki sedikit dibanding dengan jumlah wanita. Hal tersebut dapat
mengakibatkan terjadinya poligami. Seks rasio tinggi 100 artinya jumlah laki-laki
lebih banyak daripada jumlah perempuan. Hal tersebut dapat mengakibatkan
terjadinya poliandri.
4.
Kepadatan
Penduduk (Densitas)
Yang dimaksud kepadatan penduduk adalah banyaknya penduduk tiap-tiap
satuan luas (km2 atau mil2).
Densitas bruto (kepadatan penduduk aritmatik) = perbandingan luas daerah
dengan jumlah penduduk seluruhnya.
Densitas netto (kepadatan penduduk agraris) = perbandingan luas daerah
yang produktif dengan jumlah penduduk seluruhnya.
Kepadatan penduduk
a. Kepadatan
penduduk aritmatik
Seks rasio = jumlah penduduk x 1 km2
Luas wilayah
b. Kepadatan
penduduk agraris
jumlah
penduduk x 1 ha
Luas wilayah
Defedency Ratio (DR)
DR = Umur
belum produktif + tidak produktif x 100%
Umur
Produktif
No comments:
Post a Comment