Wednesday, March 15, 2017

KONSEP PETA




A.                PETA
Peta yaitu gambaran konvensional permukaan bumi pada bidang datar yang diperkecil dengan skala tertentu.

1.      Macam-macam Peta
a.       Ditinjau dari Jenisnya
Ditinjau dari jenisnya, peta dibedakan menjadi dua, yaitu peta foto dan peta garis. Peta foto ialah peta yang dihasilkan dari mozaik foto udara atau ortofoto yang dilengkapi garis, kontur, nama dan legenda. Peta garis ialah peta yang menyajikan detail alam dan buatan manusia dalam bentuk titik, garis, dan luasan.

b.      Berdasarkan Isinya
1)      Peta Umum
Peta umum yaitu peta yang menggambarkan seluruh kenampakan yang ada di permukaan bumi.
Contoh :
Atlas                                  Peta dunia
Peta topografi                   peta dasar
Yaitu peta yang menggambarkan kenampakan-kenampakan tertentu di permukaan bumi.
Contohnya :
Peta geologi ialah peta yang menggambarkan struktur batuan dan sifat-sifat yang dapat mempengaruhi bentuk-bentuk permukaan bumi.
Peta air tanah ialah peta yang menggambarkan tentang aliran sungai, waduk, dan saluran irigasi.
Peta land use ialah peta yang menggambarkan tentang bentuk penggunaan tanah.

c.       Berdasarkan skalanya
Jenis Peta                               Skala
1.      Kadaster                            1 : 100 – 1 : 5.000
2.      Skala besar                        1 : 5.000 – 1 : 250.000
3.      Skala sedang                     1 : 250.000 – 1 : 500.000
4.      Skala Kecil                        1 : 500.000 – 1 : 1.000.000
5.      Peta geografis                   lebih dari 1 : 1.000.000          
d.      Berdasarkan Keadaan Objeknya
Jenis Peta                               Pengertian
Peta dinamik                          peta yang menggambarkan keadaan labil. Misalnya peta pemukiman, peta pola aliran sungai, dan sebagainya
Peta stasioner                         peta yang menggambarkan keadaan tetap. Misalnya peta geologi
2.      Peta Topografi
Peta topografi ialah peta yang menggambarkan bentuk muka bumi (relief).
Garis kontur ialah garis yang menghubungkan tempat-tempat yang memiliki ketinggian sama.
Interval kontur (Ci)
                                                Ci =  1   x penyebut skala
                                                     2.000

Ada tiga hal yang perlu diingat ketika kita membaca peta kontur.
a.       Jika antargaris kontur rapat menunjukkan bahwa daerah itu berlereng terjal.
b.      Jika antargaris kontur tidak rapat, menunjukkan bahwa daerah itu berlereng landai.
c.       Jika tak ada garis kontur, berarti daratan.

3.      Unsur-unsur Peta
a.       Judul
b.      Tahun Pembuatan
c.       Garis Astronomi
d.      Tanda Arah (kompas)
e.       Legenda
f.       Letering
Letering adalah semua tulisan yang bermakna yang terdapat pada peta. Bentuk huruf meliputi huruf kapital, huruf kecil, kombinasi huruf kapital-kecil, tegak (roman), dan miring (italik). Beberapa contoh cara penulisan pada peta ialah sebagai berikut :
1)      Judul peta ditulis dengan huruf kapital dan tegak.
2)      Hal-hal yang berkaitan dengan air ditulis dengan huruf miring. Tulisan untuk sungai sejajar dengan arah sungai dan dapat terletak di atas atau di bawahnya.
3)      Besar-kecilnya huruf disesuaikan dengan kebutuhan akan kemudahan dan seni peta.
4)      Tulisan nama ibu kota lebih besar daripada tulisan nama kota-kota lain. Suatu peta yang tidak ada lettering-nya disebut peta buta. Peta ini hanya digunakan untuk menguji pengetahuan siswa walaupun hanya disuruh menyebutkan nama kota, sungai, atau gunung.

g.      Inset
h.      Skala Peta
Skala = JP
                   JS
JP = jarak di peta
JS = jarak sebenarnya
Dalam menghitung skala Km dijadikan satuan cm
1 km = 100.000 cm
JP = JS X SK
JS = JP x Penyebut skala
Dalam menghitung jarak di peta satuan cm dijadikan km, berarti dibagi 100.000.

4.      Simbol Peta
a.      Jenis-jenis Simbol Peta
1)      Simbol titik, digunakan untuk mewakili tempat atau data personal, seperti kota dan titik trianggulasi. Simbol ini dapat berupa dot, segitiga, segiempat atau lingkaran.
2)      Simbol Garis, digunakan untuk mewakili data geografi yang berhubungan dengan jarak, misalnya batas wilayah, jalan, sungai, danau, tepi rawa, dan pantai.
3)      Simbol Area, digunakan untuk mewakili suatu area tertentu dengan simbol yang mencakup luasan tertentu misalnya daerah rawa, hutan dan padang pasir.
b.      Simbol Warna
1)      Hijau à menggambarkan dataran rendah
2)      Biru à menggambarkan perairan
3)      Kuning à menggambarkan dataran tinggi
4)      Coklat à menggambarkan pegunungan

B.     JENIS PROYEKSI
1.      Proyeksi Azimutal
Proyeksi azimutal adalah proyeksi permukaan bola bumi ke bidang datar. Bidang datar itu menyinggung bagian bola bumi. Titik singgung antara permukaan bola bumi dan bidang datar dapat terletak pada kutub, ekuator, atau antara kutub dan ekuator. Misalnya kita akan memproyeksikan garis-garis meridian dan garis-garis lintang. Jika titik singgung antara bidang datar dan permukaan bola bumi terletak di Kutub Utara, setelah diproyeksikan garis lintang tampak sebagai lingkaran konsentris yang mengelilingi kutub, garis meridian tampak sebagai garis lurus yang berpusat di kutub dengan sudut yang sama.

2.      Proyeksi Kerucut
Proyeksi kerucut adalah proyeksi yang dilakukan dengan cara memproyeksikan permukaan bola bumi pada kerucut yang menyinggung sepanjang satu lingkaran, kemudian dibuka. Apabila kerucut tersebut normal, garis singgung antara kerucut dan permukaan bila bumi akan berupa suatu parallel yang disebut paralel standar. Kerucut yang menyinggung permukaan bola bumi disebut tangent (tangensial) terhadap bola bumi. Pada tangensial ini hanya terdapat satu garis atau satu parallel. Kerucut yang memotong permukaan bola bumi disebut secant terhadap bola bumi. Pada secant ini terdapat dua paralel.
3.      Proyeksi Silinder
Proyeksi silinder adalah sebuah proyeksi permukaan bola bumi yang bidang proyeksinya adalah silinder. Jika pada proyeksi ini bidang silinder menyinggung khatulistiwa, semua garis paralel merupakan garis horizontal dan semua garis meridian merupakan garis lurus vertikal.












C.    PERHITUNGAN DALAM PETA
Contoh Soal 1
Sebuah peta berskala 50.000. pada peta itu terdapat kota A dan kota B dengan jarak 3 cm. peta tersebut diperbesar sehingga jarak kota A dan B pada peta baru menjadi 6 cm. berapakah ukuran skala peta yang baru ?
Jawab:
Berdasarkan rumus di atas, ukuran skala peta baru sebagai berikut:

6 cm =             50.0000             x 3 cm
                 Skala peta baru

            Jadi, skala peta baru adalah 25.000

            Cara menentukan skala, apabila dalam peta tidak tercantum skalanya:
a.       Membandingkan peta yang tidak diketahui skalanya dengan peta yang terdapat skala yang daerahnya sama.
Dengan rumus:

P2 = d1   x P1
       d2
P2         = penyebut skala yang akan dicari
d1         = jarak yang sudah diketahui skalanya
d2         = jarak yang akan dicari skalanya

P1         = penyebut skala yang sudah diketahui skalanya

No comments:

Post a Comment

Simbol Bilangan atau Angka

  a. Pengertian Angka Memahami suatu angka dapat membantu manusia untuk melakukan banyak perhitungan mulai dari yang sederhana maupaun y...

Blog Archive