Friday, March 17, 2017

Metode Pemecahan Masalah


Dalam Kamus Bahasa Indonesia (1980) (dalam Abimanyu, dkk 2008) metode mengandung arti cara yang teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai maksud (dalam ilmu pengetahuan), cara kerja konsisten untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan. Sejalan dengan pengertia tersebut Joni (1993) (dalam Abimanyu, dkk. 2008) mengartikan metode sebagai cara kerja yang bersifat relative umum yang sesuai untuk mencapai tujuan tertentu. Dengan demikian metode dapat diartikan sebagai cara/jalan melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan pembelajaran.

          Munurut Polya (dalam Hudojo, 2003:150), terdapat dua macam masalah :
1)   Masalah untuk menemukan, dapat teoritis atau praktis, abstrak atau konkret, termasuk teka-teki. Kita harus mencari variabel masalah tersebut, kemudian mencoba untuk mendapatkan, menghasilkan atau mengkonstruksi semua jenis objek yang dapat dipergunakan untuk menyelesaikan masalah tersebut.
2)   Masalah untuk membuktikan adalah untuk menunjukkan bahwa suatu pertanyaan itu benar atau salah atau tidak kedua-duanya.Kita harus menjawab pertanyaan : ”Apakah pernyataan itu benar atau salah ?”. Bagian utama dari masalah jenis ini adalah hipotesis dan konklusi dari suatu teorema yang harus dibuktikan kebenarannya.

Penyelesaian masalah merupakan proses dari menerima tantangan dan usaha-usaha untuk menyelesaikannya sampai memperoleh penyelesaian. Sedangkan pengajaran penyelesaian masalah merupakan tindakan guru dalam mendorong siswa agar menerima tantangan dari pertanyaan bersifat menantang, dan mengarahkan siswa agar dapat menyelesaikan pertanyaan tersebut (sukoriyanto,2001:103). 
Fungsi guru dalam pembelajaran adalah memotivasi siswa agar mau menerima tantangan dan membimbing siswa dalam proses pemecahannya. Masalah yang diberikan harus masalah yang pemecahannya terjangkau oleh kemampuan berpikir siswa. Karena masalah yang diluar jangkauan kemampuan berpikir siswa justru  dapat menurunkan tingkat motivasi belajar mereka.
Berhasil tidaknya suatu pengajaran bergantung kepada suatu tujuan yang hendak dicapai. Tujuan dari pembelajaran problem solving adalah seperti apa yang dikemukakan oleh Hudojo (2003:155), yaitu sebagai berikut.
1)        Siswa menjadi terampil menyeleksi informasi yang relevan kemudian menganalisisnya dan akhirnya meneliti kembali hasilnya.
2)        Kepuasan intelektual akan timbul dari dalam sebagai hadiah intrinsik bagi siswa.
3)        Potensi intelektual siswa meningkat.
4)        Siswa belajar bagaimana melakukan penemuan dengan melalui proses melakukan penemuan.
Langkah-langkah Pembelajaran Problem Solving
Adapun langkah-langkah yang harus diperhatikan oleh guru di dalam memberikan pembelajaran problem solving yaitu sebagai berikut.
1)      Menyajikan masalah dalam bentuk umum.
2)      Menyajikan kembali masalah dalam bentuk operasional.
3)      Menentukan strategi penyelesaian.
4)      Menyelesaikan masalah.
Sedangkan menurut Hudojo dan Sutawijaya (dalam Hudojo, 2003:162), menjelaskan bahwa langkah-langkah yang diikuti dalam penyelesaian problem solving yaitu sebagai berikut.
1)      Pemahaman terhadap masalah.
2)      Perencanaan penyelesaian masalah.
3)      Melaksanakan perencanaan.
4)      Melihat kembali penyelesaian.
Hidayati, dkk. (2008) berpendapat ada dua pendekatan dalam pemecahan masalah yaitu:
1)   Menciptakan lingkungan yang merangsang sehingga siswa memperoleh motivasi yang kuat untuk menjawab permasalahan kemudian menemukan jawaban yang memadai dengan bimbingan guru yang kompeten.
2)   Menghadapkan siswa kepada masalah-masalah untuk kemudian mencari pemecahannya.
Semua metode mempunyai kelebihan dan kekurangannya tersendiri, begitu juga dengan metode problem solving. Metode ini memiliki kelbihan dan kekurangannya, adapun kelebihan dan kekurangannya adalah sebagai berikut:
Kelebihan metode pemecahan masalah menurut  Hidayati, dkk. (2008) adalah:
1)        Siswa memiliki keterampilan memecahkan masalah;
2)        Merangsang pengembangan kemampuan berfikir siswa secara kreatif, rasional, logis, dan menyeluruh;
3)        Pendidikan di sekolah menjadi lebih relevan dengan kehidupan, khususnya dunia kerja;
4)        Menimbulkan keberanian pada diri siswa untuk mengemukakan pendapat dan ide-idenya.
Kelemahan metode pemecahan masalah (Hidayati, dkk. 2008) adalah:
1)     Menentukan suatu masalah yang tingkat kesulitannya sesuai dengan tingkat berpikir siswa itu tidak mudah;
2)     Mengubah kebiasaan siswa belajar dengan mendengarkan dan menerima informasi dari guru menjadi belajar yang banyak berpikir untuk memecahkan permasalahan secara individu maupun kelompok yang kadang-kadang memerlukan berbagai sumber belajar merupakan tantangan atau bahkan kesulitan bagi siswa;
3)     Proses pembelajaran memerlukan waktu yang lama;
4)     Kurang sistematis apabila metode ini diterapkan untuk menyampaikan bahan baru;

Dalam penerapan metode pemecahan masalah menurut Johnson dan Jhonson (Hidayati, dkk. 2008) adalah sebagai berikut:

  1. Difinisi masalah, untuk perumusan masalah dianjurkan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut (1) Semua pernyataan ditulis di papan tulis, (2) rumuskan kembali setiap pernyataan tersebut sehingga mendapat gambaran yang ideal dan actual.
  2. Diagnosa masalah, dalam langkah ini akan dibahas tentang penyebab timbulnya masalah dan akibat lebih lanjut apabila masalah tersebut tidak diatasi.
  3.  Merumuskan alternative dan rencana pemecahan.
  4. Penerapan dan penetapan suatu strategi, setelah berbagai alternative pemecahan masalah diperoleh, maka langkah berikutnya adalah memilih alternative yang sesuai dengan masalah, memilih alternative yang memiliki banyak factor pendukung dan sedikit factor penghambatnya serta meninjau keuntungan atau efek samping terhadap setiap alternative.
  5. Evaluasi keberhasilan strategi.      

No comments:

Post a Comment

Simbol Bilangan atau Angka

  a. Pengertian Angka Memahami suatu angka dapat membantu manusia untuk melakukan banyak perhitungan mulai dari yang sederhana maupaun y...

Blog Archive