Konsep
ideologi dan pengertian kekuasaan dari tokoh-tokoh yang disebutkan di atas
memberikan implikasi lebih jauh lagi: jika ideologi menyebar dan mempengaruhi
seluruh aspek kehidupan manusia maka, hubungan kekuasaan dalam arti hubungan
saling mempengaruhi bukan sesuatu yang terpusat tetapi menyebar. Kehidupan
manusia pada prakteknya merupakan kegiatan diseminasi (penyebaran) kuasa,
saling pengaruh yang tersebar di semua lapisan masyarakat. Proses diseminasi
itu dapat tampil dalam bentuk bangkitnya kesadaran kelas, ‘counterhegemony’,
adu diskursus, kekerasan simbolik dan usaha pembebasan dari doxa.
Proses
saling pengaruh ini yang juga terjadi pada saat manusia membuat keputusan.
Manusia tidak membuat keputusan dalam situasi yang vakum pengaruh. Berbagai
pengaruh mengelilingi manusia setiap saat. Berdasarkan penjelasan dari para
pemikir ideologi, pengaruh yang nyata sudah tertanam dalam diri manusia adalah
pengaruh ideologi. Lukács mengatakan manusia dapat membebaskan diri dari
ideologi kelas yang menguasainya tetapi ia segera masuk dalam terpengaruh
ideologi yang lain. Gramsci menegaskan bahwa untuk lepas dari satu hegemony
yang memaksakan satu ideologi tertentu, manusia
harus melakukan counterhegemony yang pada dasarnya mengandung
juga ideologi tertentu yang bertentangan dengan yang terkandung dalam hegemony.
Artinya untuk menghilangkan pengaruh dari satu ideologi harus digunakan
ideologi yang lain. Tetap saja bahwa manusia dipengaruhi oleh ideologi. Keputusan-keputusan yang diambilnya
mengandung pengaruh ideologi.
Perluasan
makna ideologi dilakukan oleh Althuser. Baginya, ideologi sudah tertanam dalam
diri manusia secara tak disadari sejak manusia lahir. Struktur masyarakat yang
melingkupi individu membentuk gugusan ideologi tertentu dalam diri individu.
Manusia tidak dapat lepas dari ideologi. Salah satu struktur masyarakat adalah
struktur bahasa. Tentang ini Voloshinov menegaskan bahwa ideologi tertanam
dalam individu dan membentuk kesadaran melalui kata-kata yang tercakup dalam
bahasa. Mengingat bahasa merupakan instrumen manusia memahami dunia, berpikir
dan berkomunikasi, maka ideologi juga mempengaruhi pemahaman dan pikiran serta
cara dan hasil pembuatan keputusan manusia.
Penerimaaan terhadap
pengetahuan-pengetahuan itu dapat melalui rasionalisasi, universalisasi dan
naturalisasi. Dengan rasionalisasi dimaksudkan penjelasan-penjelasan
berdasarkan argumentasi-argumentasi yang diusahakan tersusun selogis mungkin
dan menggunakan rujukan-rujukan teori-teori yang dianggap rasional.
Universalisasi adalah usaha sedemikian rupa untuk menunjukkan bahwa
pengetahuan-pengetahuan itu bersifat universal. Sedangkan naturalisasi merujuk
pada segala usaha untuk menunjukkan bahwa pengetahuan-pengetahuan itu bersifat
alamiah dan bukan karangan manusia
No comments:
Post a Comment