Friday, March 3, 2017

PENYELENGGARAAN OTONOMI DI BIDANG PENDIDIKAN PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN

Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada diri siswa. Menurut Association for Education and Communication Technology  Technology (AECT) media diartikan sebagai segala bentuk dan saluran yang dipergunakan untuk proses penyaluran informasi. (AECT, 1986).
Penggunaan media secara kreatif akan memperbesar kemungkinan siswa untuk belajar lebih banyak, mencamkan apa yang dipelajarinya lebih baik dan meningkatkan penampilan (performance) mereka dalam melakukan keterampilan-keterampilan tertentu sesuai dengan yang menjadi tujuan pembelajaran. (Suroso, 1999:36)
Media pembelajaran dalam proses belajar mengajar mempunyai beberapa fungsi antara lain :
  1. 8
     
    Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh para siswa. Pengalaman tiap-tiap siswa berbeda-beda. Kehidupan keluarga dan masyarakat sangat menentukan pengalaman yang dimiliki oleh siswa. Kehidupan keluarga dan masyarakat sangat menentukan, pengalaman apa yang dimiliki oleh siswa. Dua orang siswa yang hidup di lingkungan masyarakat yang berbeda akan mempunyai pengalaman yang berbeda pula. Ini disebabkan karena berbedanya “kesempatan untuk mengalami” yang diperoleh siswa.
  2. Media pembelajaran dapat melampaui batasan ruang kelas
Banyak hal yang tak mungkin untuk dialami langsung di dalam kelas oleh para siswa. Ini disebabkan oleh :
a.       Objek terlalu besar, misalnya pasar, kota, stasiun dan lain-lain. Dengan media kita bisa menampilkannya ke hadapan siswa.
b.      Beberapa objek, makhluk hidup dan gerakan-gerakan terlalu kecil untuk diamati dengan mata telanjang. Misalnya Bakteri, protozoa dan sebagainya. Mikroskop sebagai salah satu bentuk media pembelajaran bisa memperjelas objek-objek tadi.
c.       Gerakan-gerakan yang terlalu lambat untuk diamati dapat diikuti prosesnya dalam beberapa saat saja berkat media fitigrafi (timilapse photography).
d.      Gerakan-gerakan yang terlalu cepatpun sulit ditangkap mata biasa. Misalnya kepakan sayap burung, kumbang dan lain-lain dapat diamati berkat media.
e.       Ada kalanya objek yang akan dipelajari terlalu kompleks. Ini bisa dipelajari lewat diagram.
f.       Bunyi-bunyi yang amat halus yang semula tidak mungkin didengar oleh telinga biasa jadi jelas didengar berkat media.
g.      Rintangan-rintangan untuk mempelajari musim, iklim, dan geografi secara umum dapat diatasi. Kehidupan ikan-ikan di dasar laut atau kehidupan singa di hutan dapat dihidangkan ke depan kelas.
  1. Media pembelajaran memungkinkan adanya interaksi langsung antara siswa dan lingkungannya. Mereka tidak hanya diajak membaca tentang atau berbicara tentang gejala-gejala fisik dan sosial tetapi diajak berkontak secara langsung dengannya.
  2. Media menghasilkan keseragaman pengamatan. Persepsi yang dimiliki oleh si A berbeda dengan si B bila si A hanya pernah mendengar sedangkan si B pernah melihat sendiri bahkan pernah memegang, meraba dan merasakannya. Media memberikan pengalaman dan persepsi yang sama. Pengamatan yang dilakukan siswa bisa bersama-sama diarahkan kepada hal-hal yang penting.
  3. Media dapat menanamkan konsep dasar yang benar, kongkrit, dan realistis. Seringkali sesuatu yang diterangkan oleh guru diterima sebagai konsepsi yang berbeda oleh siswa.
  4. Media dapat menanamkan keinginan dan minat baru. Dengan menggunakan media pembelajaran, pengalaman siswa semakin luas, persepsi semakin tajam, konsep-konsep dengan sendirinya semakin lengkap. Akibatnya keinginan dan minat untuk belajar selalu muncul.
  5. Media membangkitkan motivasi dan merangsang anak untuk belajar. Pemasangan gambar-gambar di papan tempel, pemutaran film, mendengarkan rekaman, atau radio merupakan rangsangan-rangsangan tertentu ke arah keinginan untuk belajar.
  6. Media memberikan pengalaman yang integral/menyeluruh dari yang kongkrit sampai yang abstrak. Sebuah film tentang Candi Borobudur misalnya dapat memberikan gambaran-gambaran yang kongkrit tentang wujud, ukuran, lokasi tempat dan sebagainya. Selain itu dapat pula mengarah ke generalisasi tentang arti kepercayaan, suatu kebudayaan dan sebagainya.   
Ada berbagai jenis media pembelajaran. Untuk mempermudah mempelajarinya orang berusaha untuk mengelompokkan atas dasar tertentu. Ada yang membedakan menjadi media cetak dan non cetak, media elektronik dan non elektronik. Ada juga yang membedakan antara media yang sengaja dirancang (by design) dan media yang dimanfaatkan (by utilization). Media dapat diklasifikasikan berdasarkan atas cirri utamanya yaitu suara, bentuk visual (gambar, garis dan symbol verbal) dan gerak. 
Media pembelajaran dapat dikelompokkan menjadi 8 kategori :
a.      Realthing
b.      Verbal representations
c.       Graphic representations
d.      Still picture
e.       Motion picture
f.        Audio recording
g.      Programing
h.      Simulations
Ada beberapa prinsip umum yang perlu diketahui dalam penggunaan media pembelajaran, yaitu :
1)      Tidak ada satu media yang harus dipakai dengan meniadakan yang lain.
2)      Media tertentu cenderung untuk lebih tepat dipakai dalam menyajikan sesuatu unit pelajaran dari pada media yang lain.
3)      Tidak ada suatu media pun yang dapat sesuai untuk segala macam kegiatan pembelajaran.
4)      Penggunaan media yang terlalu banyak secara sekaligus justru akan membingungkan dan tidak memperjelas pembelajaran.
5)      Harus senantiasa dilakukan persiapan yang cukup untuk menggunakan media pembelajaran.
6)      Media harus merupakan bagian integral dari seluruh program pembelajaran.
7)      Anak-anak harus dipersiapkan dan diperlakukan sebagai peserta yang aktif.
8)      Hendaknya tidak menggunakan media pembelajaran sekedar sebagai selingan atau hiburan, pengisi waktu, kecuali memang tujuan pembelajarannya demikian.
Pemilihan media pembelajaran hendaknya mempertimbangkan beberapa faktor sebagai berikut :
  1. Siswa (learning characteristic) : berapa jumlahnya, kondisi fisiknya, kondisi sosioekonomis, tempat tinggal, dan berbagai karakteristik yang lain.
  2. Media karakteristik.
Tiap media mempunyai kelebihan dan keterbatasannya.
  1. Waktu
Cukupkah waktu untuk pengadaan media tersebut ? Bagaimana cara penyiarannya/penyajiannya ?
  1. Efektifitas
Apakah efektif untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan?
  1. Ketersediaan (feasibility)
Ada media yang bersangkutan? Adakah production service-nya?
  1. Biaya (Cost)
Cukupkah dana yang tersedia? Apakah dibanding dengan hasil yang dicapai cukup cost effective?
  1. Acceptability/compatibility
Apakah media yang bersangkutan mungkin diterima baik oleh siswa? Tidakkah bertentangan dengan norma-norma atau kepercayaan yang ada di masyarakat ?
  1. Tujuan yang ingin dicapai
Apakah yang kita inginkan/harapkan dengan penggunaan media pembelajaran ?
Ada beberapa pedoman yang dapat dipakai untuk pengadaan atau pemilihan media pembelajaran. Ada yang membuat kriteria pemilihan dengan checklist. Media yang dipilih terbatas pada media-media yang sudah ada saja.
Ada juga pemilihan yang berpedoman pada atribut dan kemampuan beberapa jenis media. Pemilihan media ini berpedoman pada kesesuaian media yang bersangkutan dengan tujuan yang ingin dicapai. Ada beberapa alas an mengapa media dapat mempertinggi mutu proses belajar. Di antaranya, berkenan dengn makna dan mamfaat media dalam proses belajar siswa, antara lain sebagai berikut :
-          Makin memperjelas bahan pengajaran yang disampaikan guru
-          Memberikan pengalaman nyata kepada peserta didik
-          Merangsang peserta didik berdialog dengan dirinya\
-          Merangsang cara berfikir siswa

            

No comments:

Post a Comment

Simbol Bilangan atau Angka

  a. Pengertian Angka Memahami suatu angka dapat membantu manusia untuk melakukan banyak perhitungan mulai dari yang sederhana maupaun y...

Blog Archive