Motif atau dalam bahasa Inggrisnya motive, berasal dari kata motion,
yang berarti gerakan atau sesuatu yang bergerak, jadi istilah motif erat
hubungannya dengan gerak, yaitu gerakan yang dilakukan oleh manusia atau
disebut juga perbuatan atau tingkah laku. Motif dalam psikologi berarti
rangsangan, dorongan atau pembangkit tenaga bagi terjadinya suatu tingkah laku.
Istilah motivasi dalam psikologi yang lebih umum, yang menunjuk kepada seluruh
proses gerakan termasuk situasi yang ditimbulkan dalam diri individu, tingkah
laku yang ditimbulkan oleh situasi tersebut dan tujuan atau akhir dari gerakan
atau perbuatan.
Sigmund Frend berpendapat bahwa : “motivasi merupakan
energi dasar yang terdapat dalam diri seseorang”. Tiap tingkah laku didorong
oleh suatu energi dasar yang disebut instink. Instink dibagi dua :
1.
Instink kehidupan atau instink
libido, yaitu dorongan untuk mempertahankan hidup dan mengembangkan keturunan.
2.
Instink yang mendorongan
perbuatan-perbuatan agresif atau yang menjurus kepada kematian.
Sardiman A.M., (1987 )
berpendapat bahwa : “motif diartikan sebagai daya upaya yang mendorong
seseorang untuk melakukan sesuatu”. Motif merupakan daya penggerak dari dalam
diri subjek untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi tercapainya suatu
tujuan.
Mc. Donald mengemukakan
tiga elemen penting dalam pengertian motivasi, yaitu :
1.
Motivasi itu mengarah
terjadinya perubahan energi pada diri setiap individu manusia.
2.
Motivasi ditandai munculnya
rasa atau feeling, afeksi seseorang. Dalam hal ini motivasi relevan dengan soal
kejiwaan, afeksi dan emosi yang dapat menentukan tingkah laku manusia.
3.
Motivasi akan dirancang karena
adanya tujuan. Motivasi dalam hal ini merupakan suatu aksi yaitu tujuan.
Heidjrahman Ranupandojo dan Suad Husnan
(2000 : 78) menyatakan bahwa motivasi sebagai keadaan dalam pribadi seseorang
untuk mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan tertentu guna
mencapai suatu tujuan. Jadi motivasi yang ada pada seseorang akan mewujudkan
suatu perilaku yang diarahkan pada tujuan mencapai sasaran kepuasan.
James L. Gibson, John M. Ivancevich, James
H. Donelly. Jr. (1999 : 87) mengatakan bahwa :
“Motivasi adalah hubungan erat dengan
bagaimana perilaku itu dimulai, dikuatkan, disokong, diarahkan, dihentikan, dan
reaksi subyektif macam apakah yang timbul dalam organisme ketika semua
berlangsung. Apabila terdapat kekurangan kebutuhan, maka guru lebih peka
terhadap usaha motivasi dari para kepala sekolah”.
Berdasarkan pendapat tersebut motivasi dapat disimpulkan
sebagai suatu dorongan yang ada dalam diri manusia dalam berperilaku yang dapat
menimbulkan semangat sebagai upaya pemenuhan kebutuhan, yang dipengaruhi oleh
situasi dan kondisi lingkungan sekitar
No comments:
Post a Comment