Menurut
Martinis Yamin, metode diskusi merupakan interaksi antara peserta didik dan peserta
didik atau peserta didik dengan guru untuk menganalisis, memecahkan masalah,
menggali atau memperdebatkan topik atau permasalahan tertentu.[1]
Sedang menurut J. J Hasibuan dan
Moedjiono metode diskusi adalah suatu cara penyajian bahan pelajaran dimana
guru memberikan kesempatan kepada para siswa (kelompok-kelompok siswa)untuk
mengadakan perbincangan ilmiah guna mengumpulkan pendapat, membuat kesimpulan,
atau menyusun berbagai alternatif pemecahan atas suatu masalah.[2]
Terdapat
bermacam-macam jenis diskusi yang dapat digunakan dalam proses belajar
mengajar, antara lain:
1)
Diskusi Kelas
Diskusi kelas atau
disebut juga diskusi kelompok adalah proses pemecahan masalah yang dilakukan
oleh seluruh anggota kelas sebagai peserta diskusi. Prosedur yang digunakan
dalam jenis diskusi ini adalah: pertama,
guru memberikan tugas sebagai pelaksanaan diskusi, misalnya siapa yang akan
menjadi moderator, siapa yang menjadi penulis. Kedua, sumber masalah (guru, siswa, atau ahli tertentu dari luar)
memaparkan masalah yang harus dipecahkan selama 10-15 menit. Ketiga, siswa diberi kesempatan untuk
menanggapi permasalahan setelah mendaftar pada moderator. Keempat, sumber masalah memberi tanggapan,dan kelima, moderator menyimpulkan hasil diskusi.
2)
Diskusi Kelompok Kecil
Diskusi kelompok kecil
dilakukan dengan membagi siswa dalam kelompok-kelompok. Jumlah anggota kelompok
antara 3-5 orang. Pelaksanaannya dimulai dengan guru menyajikan permasalahan
secara umum, kemudian masalah tersebut dibagi-bagi ke dalam submasalah yang harus
dipecahkan oleh setiap kelompok kecil. Selesai diskusi dalam kelompok kecil,
ketua kelompok menyajikan hasil diskusinya.
3)
Simposium
Simposium adalah metode
mengajar dengan membahas suatu persoalan dipandang dari berbagai sudut pandang
berdasarkan keahlian. Simposium dilakukan untuk memberikan wawasan yang luas
kepada siswa. Setelah para penyaji memberikan pandangannya tentaang masalah
yang dibahas, maka simposium diakhiri dengan pembacaan kesimpulan hasil kerja
tim perumus yang telah ditentukan sebelumnya.
4)
Diskusi Panel
Diskusi panel adalah
pembahasan suatu masalah yang dilakukan oleh beberapa orang panelis yang
biasanya terdiri dari 4-5 orang di hadapan audiens. Diskusi panel ini berbeda
dengan jenis diskusi lainnya. Dalam diskusi panel audiens tidak terlibat secara
langsung, tetapi berperan hanya sekedar peninjau para panelis yang sedang
melaksanakan diskusi. Oleh sebab itu, agar diskusi panel efektif perlu
digabungkan dengan metode lain, misal dengan metode penugasan. Siswa disuruh
untuk merumuskan hasil pembahasan dalam diskusi.
Metode
diskusi sering digunakan dalam pembelajaran kelompok atau kerja kelompok yang
didalamnya melibatkan beberapa orang siswa untuk menyelesaikan pekerjaan tugas
atau permasalahan. Aktivitas siswa dalam diskusi harus dibimbing, dan dapat
diterapkan cara berfikir yang sistematik dengan menggunakan logika berfikir
yang ilmiah. Secara langsung maupun tidak langsung siswa akan ditempatkan
sebagai objek sekaligus subjek dalam pembelajaran. Disamping itu siswa akan
terlatih dalam kemampuan bekerja sama dan kemampuan berbahasa secara lisan
maupun tulisan.
Kemampuan
guru perlu dipersiapkan dalam melaksanakan pembelajaran diskusi, yaitu:
1)
Mampu merumuskan
permasalahan sesuai dengan kurikulum yang berlaku,
2)
Mampu membimbing siswa
untuk merumuskan dan mengidentifikasi permasalahan serta menarik kesimpulan,
3)
Mampu mengelompokkan siswa
sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan kemampuan siswa,
4)
Dan mampu mengelola
pembelajaran melalui diskusi, dan
5)
Menguasai permasalahan
yang didiskusikan.
Kondisi
dan kemampuan siswa yang harus diperhatikan untuk menunjang pelaksanaan diskusi
diantaranya adalah:
1)
Memiliki motivasi,
perhatian, dan minat dalam berdiskusi,
2)
Mampu melaksanakan
diskusi,
3)
Mampu menerapkan
belajar secara bersama,
4)
Mampu mengeluarkan isi
fikiran atau pendapat/ide, dan
5)
Mampu memahami dan
menghargai pendapat orang lain.
Metode
diskusi mempunyai beberapa keunggulan dan kekurangan.
a)
Keunggulan metode diskusi
§
Bertukar fikiran;
§
Menghayati
permasalahan;
§
Merangsang siswa untuk
berpendapat;
§
Mengembangkan rasa
tanggung jawab;
§
Membina kemampuan
berbicara;
§
Belajar memahami
pendapat atau fikiran orang lain;
§
Memberi kesempatan
belajar.
b)
Kekurangan metode diskusi
§
Relatif memerlukan
waktu yang cukup banyak;
§
Apabila siswa tidak
memahami konsep dasar permasalahan maka diskusi tidak akan efektif;
§
Materi pelajaran dapat
menjadi lebih luas;
§
Yang aktif hanya siswa
tertentu saja.
No comments:
Post a Comment