Friday, February 24, 2017

Metode Diskusi


Menurut Martinis Yamin, metode diskusi merupakan interaksi antara peserta didik dan peserta didik atau peserta didik dengan guru untuk menganalisis, memecahkan masalah, menggali atau memperdebatkan topik atau permasalahan tertentu.[1]
Sedang menurut J. J Hasibuan dan Moedjiono metode diskusi adalah suatu cara penyajian bahan pelajaran dimana guru memberikan kesempatan kepada para siswa (kelompok-kelompok siswa)untuk mengadakan perbincangan ilmiah guna mengumpulkan pendapat, membuat kesimpulan, atau menyusun berbagai alternatif pemecahan atas suatu masalah.[2]

Terdapat bermacam-macam jenis diskusi yang dapat digunakan dalam proses belajar mengajar, antara lain:
1)        Diskusi Kelas
Diskusi kelas atau disebut juga diskusi kelompok adalah proses pemecahan masalah yang dilakukan oleh seluruh anggota kelas sebagai peserta diskusi. Prosedur yang digunakan dalam jenis diskusi ini adalah: pertama, guru memberikan tugas sebagai pelaksanaan diskusi, misalnya siapa yang akan menjadi moderator, siapa yang menjadi penulis. Kedua, sumber masalah (guru, siswa, atau ahli tertentu dari luar) memaparkan masalah yang harus dipecahkan selama 10-15 menit. Ketiga, siswa diberi kesempatan untuk menanggapi permasalahan setelah mendaftar pada moderator. Keempat, sumber masalah memberi tanggapan,dan kelima, moderator menyimpulkan hasil diskusi.  
2)        Diskusi Kelompok Kecil
Diskusi kelompok kecil dilakukan dengan membagi siswa dalam kelompok-kelompok. Jumlah anggota kelompok antara 3-5 orang. Pelaksanaannya dimulai dengan guru menyajikan permasalahan secara umum, kemudian masalah tersebut dibagi-bagi ke dalam submasalah yang harus dipecahkan oleh setiap kelompok kecil. Selesai diskusi dalam kelompok kecil, ketua kelompok menyajikan hasil diskusinya.
3)        Simposium
Simposium adalah metode mengajar dengan membahas suatu persoalan dipandang dari berbagai sudut pandang berdasarkan keahlian. Simposium dilakukan untuk memberikan wawasan yang luas kepada siswa. Setelah para penyaji memberikan pandangannya tentaang masalah yang dibahas, maka simposium diakhiri dengan pembacaan kesimpulan hasil kerja tim perumus yang telah ditentukan sebelumnya.
4)        Diskusi Panel
Diskusi panel adalah pembahasan suatu masalah yang dilakukan oleh beberapa orang panelis yang biasanya terdiri dari 4-5 orang di hadapan audiens. Diskusi panel ini berbeda dengan jenis diskusi lainnya. Dalam diskusi panel audiens tidak terlibat secara langsung, tetapi berperan hanya sekedar peninjau para panelis yang sedang melaksanakan diskusi. Oleh sebab itu, agar diskusi panel efektif perlu digabungkan dengan metode lain, misal dengan metode penugasan. Siswa disuruh untuk merumuskan hasil pembahasan dalam diskusi. 
Metode diskusi sering digunakan dalam pembelajaran kelompok atau kerja kelompok yang didalamnya melibatkan beberapa orang siswa untuk menyelesaikan pekerjaan tugas atau permasalahan. Aktivitas siswa dalam diskusi harus dibimbing, dan dapat diterapkan cara berfikir yang sistematik dengan menggunakan logika berfikir yang ilmiah. Secara langsung maupun tidak langsung siswa akan ditempatkan sebagai objek sekaligus subjek dalam pembelajaran. Disamping itu siswa akan terlatih dalam kemampuan bekerja sama dan kemampuan berbahasa secara lisan maupun tulisan.
Kemampuan guru perlu dipersiapkan dalam melaksanakan pembelajaran diskusi, yaitu:
1)        Mampu merumuskan permasalahan sesuai dengan kurikulum yang berlaku,
2)        Mampu membimbing siswa untuk merumuskan dan mengidentifikasi permasalahan serta menarik kesimpulan,
3)        Mampu mengelompokkan siswa sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan kemampuan siswa,
4)        Dan mampu mengelola pembelajaran melalui diskusi, dan
5)        Menguasai permasalahan yang didiskusikan.

Kondisi dan kemampuan siswa yang harus diperhatikan untuk menunjang pelaksanaan diskusi diantaranya adalah:
1)        Memiliki motivasi, perhatian, dan minat dalam berdiskusi,
2)        Mampu melaksanakan diskusi,
3)        Mampu menerapkan belajar secara bersama,
4)        Mampu mengeluarkan isi fikiran atau pendapat/ide, dan
5)        Mampu memahami dan menghargai pendapat orang lain.
Metode diskusi mempunyai beberapa keunggulan dan kekurangan.
a)    Keunggulan metode diskusi
§   Bertukar fikiran;
§   Menghayati permasalahan;
§   Merangsang siswa untuk berpendapat;
§   Mengembangkan rasa tanggung jawab;
§   Membina kemampuan berbicara;
§   Belajar memahami pendapat atau fikiran orang lain;
§   Memberi kesempatan belajar.

b)    Kekurangan metode diskusi
§   Relatif memerlukan waktu yang cukup banyak;
§   Apabila siswa tidak memahami konsep dasar permasalahan maka diskusi tidak akan efektif;
§   Materi pelajaran dapat menjadi lebih luas;
§   Yang aktif hanya siswa tertentu saja.



[1] Martinis Yamin. Strategi & Metode Dalam Model Pembelajaran. (Jakarta: Referensi (GP Press Group), 2013), h. 156
[2] J. J Hasibuan dan Moedjiono. Proses belajar mengajar. (Bandung: Remaja Rosdakarya,2012), h. 20.

No comments:

Post a Comment

Mekanisme Kontraksi Otot

  Pada tingkat molekular kontraksi otot adalah serangkaian peristiwa fisiokimia antara filamen aktin dan myosin.Kontraksi otot terjadi per...

Blog Archive