Saturday, February 25, 2017

Metode Diskusi Buzz Group


Metode diskusi atau musawarah tidak hanya tertuju pada persoalan yang dapat dijawab dengan satu atau dua jawaban, melainkan biasanya digunakan untuk membahas persoalan IPS yang mengandung banyak pendapat dan pemikiran yang lebih luas (Nurasid Sumaatmadja, 1980: 101). Pelaksanan metode diskusi dalam pembelajaran IPS dapat diarahkan mencapai tujuan kognitif, afektif, dan psikomotor. Dalam pelaksanaan diskusi perlu memperhatikan pokok bahasan atau permasalahan yang akan dibahas sesuai dengan kemampuan siswa. Dalam diskusi seorang guru harus bisa memberikan motivasi bagi siswanya, sesuai dengan peran guru sebagai pembimbing, pengarah, dan motivasor dalam diskusi.
Metode diskusi juga diartikan sebagai siasat “penyampaian” bahan pengajaran yang membicarakan peserta didik untuk membicarakan dan menemukan alternarif pemecahan suatu topik bahasan yang bersifat problematis (Mulyani Sumantri, &, Johar Permana, 1999: 144). Menurut Mujiono, Dirto Hadi Susanto metode diskusi adalah suatu proses iteraksi anatara dua orang atau lebih individu yang saling bertukar pikiran, pengalaman, pendapat atau pemecahan masalah secara formal/lisan dengan tujuan tertentu dan saling berhadapan muka (Sunaryo, 1989: 106). Ini bertarti dalam pembelajaran siswa dibentuk menjadi beberapa kelompok dan diatur tempat duduknya agar dalam diskusi memudahkan siswa. Dalam diskusi angota ditumtut untuk mengeluarkan pendapatnya. Hal ini membuat siswa yang malu-malu ikut mengeluarkan pendapatnya.
Diskusi buzz group merupakan salah satu dari 11 jenis diskusi. Dalam diskusi buzz group satu kelompok besar dibagi menjadi beberapa kelompok kecil yang terdiri dari tiga sampai empat orang anggota. Tempat duduknya diatur sedemikian rupa sehingga siswa mudah bertukar pikiran dan berhadapan muka. Dalam pembelajaran,  diskusi ini dilakukan ditengah-tengah pelajaran atau diakhir pelajaran dengan tujuan mempertajam pengetahuan siiwa mengenai materi yang sedang disampaikan(Sunaryo, 1989: 107).
Diskusi buzz group juga diartikan suatu kelompok besar dibagi menjadi dua sampai delapan kelompok yang lebih kecil jika diperlukan. Kelompok kecil ini diminta melaporkan apa hasil diskusi itu pada kelompok besar (Roestiyah N. K, 2001: 9). Diskkusi buzz group dilakukan ditengh-tengah atau di akhir pelajan dengan tujuan mempertajam pemahaman siswa. Diskusi ini memang menghemat energi guru dalam mengajar, akan tetapi tanggung jawab guru justru lebih besar. Disini peran guru sebagai pengatur, pengelola, dan fasilitator. Guru harus memiliki pengetahuan yang luas, agar pada saat siswa bertanya seputar diskusi guru bisa memberikan jawaban. Ini berarti tanggung jawab guru juga besar dalam kelangsungan proses diskusi. Guru juga perlu menguasai ketrampilan pengelolaan kelas, agar dalam diskusi tidak ada siswa yang bermain sendiri yang dapat mengganggu kelompok lain yang sedang berdiskusi.
Dalam metode ini terdapat kebaikan dan juga kekurangan dalam pembelajaran yaitu:
a.    Kebaikan : mendorong anggota yang malu-malu untuk memberikan urun pikirnya, menciptakan suasana yang menyenangkan, menghemat waktu, memungkinkan pembagian tugas kepemimpinan, memberikan variasi dalam belajar, dapat digunakan bersama metode lain.
b.    Kekuarangan : tidak berhasil jika anggota kelompok terdiri dari orang-orang yang tidak tahu apa-apa, mungkin diskusi akan berputar-putar, mungkin tidak ada kepemimpinan yang baik dalam kelompok, mungkin laporan tidak tersusun dengan baik, tidak ada waktu persiapan yang cukup

No comments:

Post a Comment

Mekanisme Kontraksi Otot

  Pada tingkat molekular kontraksi otot adalah serangkaian peristiwa fisiokimia antara filamen aktin dan myosin.Kontraksi otot terjadi per...

Blog Archive