Friday, February 24, 2017

Metode Problem solving


Metode problem solving atau metode pemecahan masalah juga merupakan metode yang merangsang berfikir dan menggunakan wawasan tanpa melihat kualitas pendapat yang disampaikan oleh siswa. Menurut Syaiful Bahri, metode problem solving bukan hanya sekedar metode mengajar tetapi  juga merupakan suatu metode berfikir, sebab dalam problem solving dapat menggunakan metode lain yang dimulai dari mencari data sampai kepada menarik kesimpulan.[1]
Metode problem solving adalah suatu penyajian materi pelajaran dengan menghadapkan siswa kepada persoalan konstektual yang harus dipecahkan atau diselesaikan secara berkelompok atau mandiri untuk mencapai tujuan pembelajaran[2] (Bismilah, 2010). Dengan Pembelajaran problem solving siswa akan mampu memecahkan masalah sesuai dengan kenyataan yang ada dilingkungan siswa dengan mengkontruksikan pengetahuan awal siswa dengan pengetahuan baru yang ditemukan secara berkelompok.
Metode problem solving ini sesuai jika digunakan pada siswa sekolah dasar di kelas tinggi. Prosedur dalam metode problem solving dapat dilakukan sebagai berikut:
1)        Merumuskan dan membatasi masalah, masalah yang di ambil dari kehidupan sehari-hari atau masalah aktual biasanya lebih kompleks. Karena itu, siswa harus merumuskan dahulu menjadi masalah yang jelas dan membatasi masalah tersebut.
2)        Merumuskan dugaan dan pertanyaan, siswa di bawah bimbingan guru ditugaskan untuk membuat pertanyaan atau merumuskan dugaan atau jawaban dari pemasalahan, artinya dugaan tersebut dapat dirumuskan dalam bentuk pertanyaan maupun pernyataan.
3)        Mengumpulkan data atau mengolah data, untuk menjawab permasalahan yang telah diajukan. Data tersebut dapat diperoleh dari buku , dokumen atau informasi langsung dari narasumbernya.
4)        Membuktikan atau menjawab pertanyaan, data-data yang diperoleh dikelompokan atau dianalisis atau diklarifikasi untuk menjawab pertanyaan.
5)        Merumuskan kesimpulan, hasil pembuktian tersebut dirumuskan menjadi alternatif jawaban atas pertanyaan yang telah diajukan dapat berupa alternatif tindakan, upaya-upaya untuk masalah yang dihadapi.
Ada beberapa  kriteria pemilihan bahan pelajaran untuk metode pemecahan masalah yaitu:
1)        Mengandung isu – isu yang mengandung konflik bisa dari berita, rekaman video dan lain – lain
2)        Bersifat familiar dengan siswa
3)        Berhubungan dengan kepentingan orang banyak
4)        Mendukung tujuan atau kompetensi yang harus dimiliki siswa sesuai kurikulum yang berlaku
5)        Sesuai dengan minat siswa sehingga siswa merasa perlu untuk mempelajari.
Dalam pelaksanaan pembelajaran sehari-hari  metode pemecahan masalah banyak digunakan guru bersama dengan penggunaan metode lainnya. Dengan metode ini guru tidak memberikan informasi dulu  tetapi informasi diperoleh siswa setelah memecahkan masalahnya. Pembelajaran pemecahan masalah berangkat dari masalah yang harus dipecahkan melalui praktikum atau pengamatan.
Menurut Djamarah dan Zain[3], metode problem solving mempunyai kelebihan dan kekurangan sebagai berikut.
Kelebihannya sebagai berikut;
1)        Metode ini dapat membuat pendidikan di sekolah menjadi lebih relevan dengan kehidupan, khususnya dengan dunia kerja.
2)        Proses belajar mengajar melalui pemecahan masalah dapat membiasakan siswa menghadapi dan memecahkan masalah secara terampil.
3)        Metode ini merangsang pengembangan kemampuan berpikir siswa secara kreatif dan menyeluruh, karena dalam proses belajarnya, siswa banyak melakukan mental dengan menyoroti permasalahan dari berbagai segi dalam rangka mencari pemecahan.
Adapun kekurangan dari metode ini adalah;
1)        Menentukan suatu masalah yang tingkat kesulitannya sesuai dengan tingkat berfikir siswa, tingkat sekolah, dan kelasnya serta pengetahuan dan pengalaman yang telah dimiliki siswa, sangat memerlukan kemampuan dan keterampilan guru.
2)        Pembelajaran dengan menggunakan metode ini sering memerlukan waktu cukup banyak dan sering terpaksa mengambil waktu pengajaran lain.
Mengubah kebiasaan siswa belajar dengan mendengarkan dan menerima informasi dari guru menjadi belajar dengan banyak berpikir memecahkan permasalahan sendiri atau kelompok, yang kadang-kadang memerlukan berbagai sumber belajar, memerlukan kesulitan tersendiri bagi siswa


[1] Syaiful Bahri Djamara. Strategi Pembelajaran di SMP. (Jakarta: Universitas Terbuka,2006), h.103
[2] Bismilah,36. 2010. “Penerapan Pembelajaran Problem Solving” .Tersedia pada http://bismillah36. wordpress.com/2010/05/30/problem-solving/Html.
[3] Djamarah, Syaiful Sahri dan Aswan Zain.. Strategi Belajar Mengajar. Cetakan Ke-2. (Jakarta: PT Rineka Cipta,2002), h.148.

No comments:

Post a Comment

Mekanisme Kontraksi Otot

  Pada tingkat molekular kontraksi otot adalah serangkaian peristiwa fisiokimia antara filamen aktin dan myosin.Kontraksi otot terjadi per...

Blog Archive