Metode
problem solving atau metode pemecahan
masalah juga merupakan metode yang merangsang berfikir dan menggunakan wawasan
tanpa melihat kualitas pendapat yang disampaikan oleh siswa. Menurut Syaiful
Bahri, metode problem solving bukan
hanya sekedar metode mengajar tetapi juga
merupakan suatu metode berfikir, sebab dalam problem solving dapat
menggunakan metode lain yang dimulai dari mencari data sampai kepada menarik
kesimpulan.[1]
Metode problem solving adalah
suatu penyajian materi pelajaran dengan menghadapkan siswa kepada persoalan
konstektual yang harus dipecahkan atau diselesaikan secara berkelompok atau
mandiri untuk mencapai tujuan pembelajaran[2] (Bismilah, 2010). Dengan
Pembelajaran problem solving siswa akan mampu memecahkan masalah sesuai dengan
kenyataan yang ada dilingkungan siswa dengan mengkontruksikan pengetahuan awal
siswa dengan pengetahuan baru yang ditemukan secara berkelompok.
Metode problem solving
ini sesuai jika digunakan pada siswa sekolah dasar di kelas tinggi. Prosedur
dalam metode problem solving dapat
dilakukan sebagai berikut:
1)
Merumuskan dan membatasi masalah, masalah yang
di ambil dari kehidupan sehari-hari atau masalah aktual biasanya lebih
kompleks. Karena itu, siswa harus merumuskan dahulu menjadi masalah yang jelas
dan membatasi masalah tersebut.
2)
Merumuskan dugaan dan pertanyaan, siswa di bawah
bimbingan guru ditugaskan untuk membuat pertanyaan atau merumuskan dugaan atau
jawaban dari pemasalahan, artinya dugaan tersebut dapat dirumuskan dalam bentuk
pertanyaan maupun pernyataan.
3)
Mengumpulkan data atau mengolah data, untuk
menjawab permasalahan yang telah diajukan. Data tersebut dapat diperoleh dari
buku , dokumen atau informasi langsung dari narasumbernya.
4)
Membuktikan atau menjawab pertanyaan, data-data
yang diperoleh dikelompokan atau dianalisis atau diklarifikasi untuk menjawab
pertanyaan.
5)
Merumuskan kesimpulan, hasil pembuktian tersebut
dirumuskan menjadi alternatif jawaban atas pertanyaan yang telah diajukan dapat
berupa alternatif tindakan, upaya-upaya untuk masalah yang dihadapi.
Ada
beberapa kriteria pemilihan bahan pelajaran untuk metode pemecahan
masalah yaitu:
1)
Mengandung isu – isu yang mengandung konflik
bisa dari berita, rekaman video dan lain – lain
2)
Bersifat familiar dengan siswa
3)
Berhubungan dengan kepentingan orang banyak
4)
Mendukung tujuan atau kompetensi yang harus
dimiliki siswa sesuai kurikulum yang berlaku
5)
Sesuai dengan minat siswa sehingga siswa merasa
perlu untuk mempelajari.
Dalam pelaksanaan
pembelajaran sehari-hari metode pemecahan masalah banyak digunakan
guru bersama dengan penggunaan metode lainnya. Dengan metode ini guru tidak
memberikan informasi dulu tetapi informasi diperoleh siswa setelah
memecahkan masalahnya. Pembelajaran pemecahan masalah berangkat dari masalah
yang harus dipecahkan melalui praktikum atau pengamatan.
Menurut Djamarah dan
Zain[3], metode problem solving
mempunyai kelebihan dan kekurangan sebagai berikut.
Kelebihannya sebagai
berikut;
1)
Metode ini dapat membuat pendidikan di sekolah
menjadi lebih relevan dengan kehidupan, khususnya dengan dunia kerja.
2)
Proses belajar mengajar melalui pemecahan
masalah dapat membiasakan siswa menghadapi dan memecahkan masalah secara
terampil.
3)
Metode ini merangsang pengembangan kemampuan
berpikir siswa secara kreatif dan menyeluruh, karena dalam proses belajarnya,
siswa banyak melakukan mental dengan menyoroti permasalahan dari berbagai segi
dalam rangka mencari pemecahan.
Adapun kekurangan dari
metode ini adalah;
1)
Menentukan suatu masalah yang tingkat
kesulitannya sesuai dengan tingkat berfikir siswa, tingkat sekolah, dan
kelasnya serta pengetahuan dan pengalaman yang telah dimiliki siswa, sangat
memerlukan kemampuan dan keterampilan guru.
2)
Pembelajaran dengan menggunakan metode ini
sering memerlukan waktu cukup banyak dan sering terpaksa mengambil waktu
pengajaran lain.
Mengubah kebiasaan siswa
belajar dengan mendengarkan dan menerima informasi dari guru menjadi belajar
dengan banyak berpikir memecahkan permasalahan sendiri atau kelompok, yang
kadang-kadang memerlukan berbagai sumber belajar, memerlukan kesulitan
tersendiri bagi siswa
No comments:
Post a Comment