Bermain merupakan
pengalaman belajar yang sangat berguna bagi anak, beberapa manfaat bermain
antara lain (Tedjasaputra, 2001 :30-45);
1) Untuk
perkembangan aspek fisik, kegiatan yang melibatkan gerakan tubuh akan membuat
tubuh anak menjadi sehat. Otot tubuh menjadi kuat dan anggota tubuh mendapat
kesempatan untuk digerakkan. Anak dapat menyalurkan tenaga yang berlebihan sehingga
anak tidak merasa gelisah bosan dan tertekan,
2) Untuk
perkembangan aspek motorik kasar dan motorik halus. Tubuh anak mulai semakin
fleksibel, lengan dan kaki semakin panjang dan kuat sehingga dapat melakukan
motorik kasar seperti berlari, melompat, memanjat, berguling, berputar. Ketika
jemari semakin ramping dan panjang, akan terbiasa dengan kegiatan yang
membutuhkan deksteritas manual, Anak usia 3 bulan mulai belajar meraih mainan yang
ada didekatnya, hal ini anak belajar mengkoordinasikan gerakan mata dengan
tangan, secara tidak langsung anak belajar melakukan gerakan-gerakan motorik
halus
3) Untuk
perkembangan aspek sosial. Dari sini akan belajar tentang sistem nilai,
kebiasaan-kebiasaan dan standar moral masyarakatnya,
4) Untuk
perkembangan aspek emosi atau kepribadian. Anak dapat melepaskan ketegangan
yang dialami sekaligus memenuhi kebutuhan dan dorongan dari dalam diri, dapat membantu
pembentukan konsep diri yang positif, percaya diri dan harga diri karena
mempunyai kompetensi tertentu,
5) Untuk
perkembangan aspek kognisi. Melalui bermain anak mempelajari konsep dasar
sebagai landasan untuk belajar menulis, bahasa, matematika dan ilmu pengetahuan
lain
6) Untuk
mengasah ketajaman penginderaan. Anak menjadi aktif, kritis, kreatif dan bukan sebagai
anak yang acuh, pasif dan tidak peka terhadap lingkungannya,
7) Untuk
mengembangkan keterampilan olahraga dan menari. Perkembangan fisik dan
keterampilan motorik kasar maupun halus sangat penting sebagai dasar untuk
mengembangkan keterampilan dalam bidang olahraga dan menari
Bermain bagi anak
mempunyai beberapa fungsi dalam proses tumbuh kembang anak. Fungsi bermain
terhadap sensoris motoris anak penting untuk mengembangkan otot-ototnya dan
energi yang ada. Aktivitas sensoris motoris merupakan komponen paling besar pada
permainan.
Vygotsky menyatakan bahwa
bermain akan mempengaruhi perkembangan anak melalui tiga cara, yakni a) melalui
bermain akan menciptakan suatu kemampuan yang aktual dimana hal ini disebut dengan
Zone of Proximal Development (ZPD). Dengan ZPD ini kemampuan yang
awalnya berupa potensiakan terealisasikan dalam perilakunya b) bermain
memfasilitasi separasi ( pemisahan ) pikiran dari objek dan aksi. Pemisahan
antara makna dan objeknya merupakan persiapan untuk berpikir abstrak. c)
bermain akan mengembangkan penguasaan diri, anak akan bertindak dalam skenario,
dan tidak dapat sembarangan. (Mutiah, 2010: 146)
No comments:
Post a Comment