Monday, February 27, 2017

Model CIRC Sebagai Salah Satu Implementasi Model Pembelajaran Inovatif dan Kooperatif

Model Pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) Sebagai Salah Satu Implementasi Model Pembelajaran Inovatif dan Kooperatif
Proses pembelajaran adalah suatu aspek dari lingkungan sekolah yang terorganisir. Lingkungan ini diatur serta diawasi agar kegiatan pembelajaran terarah sesuai dengan tujuan pendidikan. Pengawasan ini turut menentukan lingkungan itu membantu kegiatan pembelajaran. Lingkungan belajar yang baik adalah lingkungan yang menantang dan merangsang para peserta didik untuk belajar, memberikan rasa aman dan kepuasan serta mencapai tujuan yang diharapkan. Salah satu faktor yang mendukung kondisi belajar di dalam suatu kelas adalah “ job description”  merupakan proses pembelajaran yang berisi serangkaian pengertian peristiwa belajar yang dilakukan oleh kelompok-kelompok peserta didik.
Sehubungan dengan hal itu, job description  guru dalam implementasi proses pembelajaran adalah : 1. Perencanaan instruksional. Yaitu alat atau media untuk mengarahkan kegiatan-keggiatan organisasi belajar, 2. Organisasi belajar yang merupakan usaha menciptakan wadah dan fasilitas-fasilitas atau lingkungan yang sesuai dengan kebutuhan yang mengandung kemungkinan terciptanya proses pembelajaran, 3. Menggerakan peserta didik yang merupakan usaha memancing, membangkitkan, dan mengarahkan motivasi belajar peserta didik. Penggerak atau motivasi di sini pada dasarnya mempunyai makna lebih dari memerintah, mengarahkan, mengaktualkan, dan memimpin, 4. Supervisi dan pengawasan. Yaitu usaha mengawasi, menunjang, membantu, menugaskan, dan mengarahkan kegiatan pembelajaran sesuai dengan perencanaan instruksional yang telah di desain sebelumnya, dan 5. Penelitian yang lebih bersifat penafsiran (assessment) yang mengandung pengertian yang lebih luas dibanding dengan pengukuran atau evaluasi pendidikan (Djamarah dan Aswan Zain, 2010: 29-30).
Proses pembelajaran juga merupakan inti dari kegiatan pendidikan di sekolah. Agar tujuan pendidikan dan pembelajaran berjalan dengan benar, maka perlu pengadministrasian kegiatan-kegiatan pembelajaran yang lazim disebut administrasi kurikulum. Bidang pengadministrasian ini sebenarnya merupakan pusat dari semua kegiatan di sekolah. Berdasarkan alasan tersebut, maka sangatlah penting bagi para pendidik untuk memahami karakteristik materi, peserta didik, dan metodologi pembelajaran, serta model-model pembelajaran modern. Dengan demikian, proses pembelajaran akan variatif, inovatif, dan konstruktif dalam merekonstruksi wawasan pengetahuan dan implementasinya. Sehingga, dapat meningkatkan aktivitas dan kreativitas peserta didik.
Untuk dapat merencanakan proses pembelajaran secara inovatif yang mampu memberikan pengalaman yang berguna bagi peserta didik, kita perlu memperhatikan komponen penting dalam proses pembelajaran. Dari proses komponen pembelajaran tersebut, guru dapat merencanakan kegiatan dan model pembelajaran yang relevan dengan tujuan belajar.
Menurut Gagne (1975) mengemukakan bahwa :
Proses belajar yang baik diawali dari fase motivasi. Jika motivasi tidak ada pada peserta didik, sulit akan diharapkan terjadi proses belajar dalam diri mereka. Dari motivasi ini akan melahirkan harapan-harapan yang tinggi, menurut teori dan berbagai penelitian, ada kemungkinan untuk berhasil dalam belajarnya. Oleh sebab itu, tugas utama guru dalam melakukan inovasi pembelajaran untuk terjadinya hasil belajar yang optimal pada siswa ialah menghidupkan motivasi belajar pada peserta didik (Hamzan dan Nurdin Mohamad, 2012: 304).

Pembelajaran inovatif adalah suatu proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa sehingga berbeda dengan pembelajaran pada umumnya yang dilakukan oleh guru (konvensional). Pembelajaran inovatif lebih mengarah pada pembelajarn yang berpusat pada peserta didik (student centered). Proses pembelajaran dirancang, disusun, dan dikondisikan untuk peserta didik agar belajar. Dalam pembelajaran yang berpusat pada peserta didik, pemahaman konteks peserta didik menjadi bagian yang sangat penting. Karena, dari sinilah seluruh rancangan proses pembelajarn dimulai. Hubungan antara guru dengan peserta didik menjadi hubungan yang saling membangun. Otonomi peserta didik sebagai pribadi dan subjek pendidikan menjadi titik acuan seluruh perencanaan dan proses pembelajaran. Pembelajaran semacam ini disebut dengan pembelajaran aktif.
Pembelajaran aktif merupakan proses pembelajarn di mana seorang guru harus dapat menciptakan suasana yang sedemikian rupa sehingga peserta didik aktif bertanya, mempertanyakan, dan juga mengemukakan gagasan-gagasannya. Disamping aktif, pembelajaran juga harus menyenangkan. Pembelajaran menyenangkan berkaitan erat dengan suasana belajar yang menyenangkan. Sehingga, peserta didik dapat memusatkan perhatiannya secara penuh pada belajarnya. Keadaan yang aktif dan menyenangkan tidaklah cukup, jika proses pembelajaran tidak efektif. Yaitu menghasilkan apa yang harus dikuasai oleh para peserta didik. Sebab, pembelajaran memiliki sejumlah tujuan yang harus dicapai. Untuk mencapai tujuan dan menghasilkan apa yang harus dikuasai peserta didik. Maka, ada beberapa model pembelajaran inovatif yang dapat di terapkan dalam kegiatan pembelajaran di kelas. Adapun salah satu dari model pembelajaran inovatif adalah model pembelajaran cooperative integrated reading and composition (CIRC) (Hamzan dan Nurdin Mohamad, 2012: 105-115).
Model pembelajaran cooperative integrated reading and composition (CIRC) atau kooperatif terpadu membaca dan menulis dari Steven dan Slavin (1995) mengatakan bahwa :
“Model pembelajaran untuk melatih kemampuan peserta didik secara terpadu antara membaca dan menemukan ide pokok suatu wacana atau kliping tertentu dan memberikan tanggapan terhadap wacana atau kliping secara tertulis”.
Adapun langkah-langkahnya. Yaitu sebagai berikut : a. Membentuk kelompok yang anggotanya empat orang secara heterogen, b. Guru memberikan wacana atau kliping sesuai dengan topik pembelajaran, c. Peserta didik bekerja sama saling membacakan dan menemukan ide-ide pokok dan memberi tanggapan terhadap wacana atau kliping dan ditulis pada lembar kertas, d. Mempresentasikan atau membacakan hasil kelompok, e. Guru membuat kesimpulan bersama, dan f. Penutup (Komalasari Kokom, 2010: 67).
Model ini dikembangkan untuk meningkatkan kesempatan peserta didik untuk membaca dengan keras dan menerima umpan balik dari kegiatan membaca mereka dengan membuat para peserta didik membaca untuk teman satu timnya dengan melatih mereka mengenai saling merespons kegiatan membaca mereka dan menuliskan ide-ide pokok yang ada di dalam wacana atau kliping atau materi yang diberikan oleh guru. Model tersebut mengutaman kerja sama dalam kelompok atau tim dan saling membantu untuk mencapai tujuan bersama. Kelompok tersebut dibentuk secara heterogen, baik jenis kelamin maupun kemampuan membaca dan menulis peserta didik. Setiap kelompok terdiri dari dua sampai empat orang peserta didik. Pengaturan ruangan tidak diatur secara klasikal tetapi dibagi dalam kelompok-kelompok kecil.
Adapun tahap-tahap dalam kegiatan pembelajaran cooperative integrated reading and composition (CIRC). Yaitu : a. Tahan I, mengidentifikasikan topik dan mengorganisasikan ke dalam kelompok kerja, b. Tahap II, merencanakan kegiatan kelompok, c. Tahap III, melaksanakan pembelajaran, d. Tahap IV, mempersiapkan laporan akhir, e. Tahap V, menyajikan laporan, dan f. Tahap VI, evaluasi.
Keberhasilan di dalam belajar kelompok, baik secara individual maupun secara kelompok (Slavin, 1984). Sehubungan dengan pengertian tersebut, Jhonson, et.al., 1994; Hamid Hasan, 1996 menegaskan bahwa :
“Pembelajaran kooperatif adalah pemanfaatan kelompok kecil, dua sampai lima orang dalam pembelajaran yang memungkinkan peserta didik bekerja sama untuk memaksimalkan belajar mereka dan belajar anggota lainnya dalam kelompok”. (Komalasari Kokom, 2010: 62).

Adapun salah satu model dari pembelajaraan kooperatif adalah cooperative integrated reading and composition (CIRC) yang merupakan kooperatif terpadu membaca dan menulis dari Steven dan Slavin (1995). 

No comments:

Post a Comment

Mekanisme Kontraksi Otot

  Pada tingkat molekular kontraksi otot adalah serangkaian peristiwa fisiokimia antara filamen aktin dan myosin.Kontraksi otot terjadi per...

Blog Archive