Saturday, February 25, 2017

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi


Pencapaian tujuan perusahaan dipengaruhi oleh produktivitas para pegawai. Produktivitas tersebut dipengaruhi oleh motivasi para pegawai untuk mencapai tujuan tersebut. Oleh karena itu manajer perusahaan harus berusaha agar para pegawai mempunyai motivasi yang tinggi di dalam menjalankan tugasnya. Identifikasi faktor-faktor dan keadaan yang mungkin mempengaruhi motivasi para pegawai adalah realita yang harus dipahami oleh manajemen sehingga mereka dapat memotivasi para pegawai.
Menurut Sabma (2001 : 28) mengutip pendapat Stoner (1986 : 187) mengatakan bahwa motivasi kerja yang merupakan suatu sistem dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu individu, karakteristik pekerjaan, karakteristik situasi kerja.
a.   Karakteristik Individu
James A.F Stoner (1986 : 87) dalam Sabma (2001 : 28) mendefinisikan karakteristik individu sebagai “minat, sikap, dan kebutuhan yang dibawa seseorang ke dalam situasi kerja”. Dengan demikian dapat diketahui bahwa karakteristik individu meliputi minat, sikap terhadap dirinya, pekerjaannya, dan kebutuhan yang diinginkannya.
Menurut As’ad (1995 : 6) pengertian minat adalah sikap yang membuat orang senang akan obyek situasi atau ide-ide tertentu yang diikuti oleh perasaan senang dan kecenderungan untuk mencari obyek-obyek yang disenangi itu”. Pola minat seseorang merupakan salah satu faktor yang menentukan kesesuaian seseorang dengan pekerjaanya.
Menurut Gibson (1996 : 144) dalam Sabma (2001 : 29) “sikap adalah kesiapsiagaan mental yang dipelajari dan diorganisasi melalui pengalaman dan mempunyai pengaruh tertentu atas cara tanggap seseorang terhadap orang lain, obyek, dan situasi yang berbeda dengannya.“
b.  Karakteristik Pekerjaan
Suatu pekerjaan yang intrinsik memuaskan akan lebih memotivasi kebanyakan orang, daripada pekerjaan yang tidak memuaskan. Menurut Herzberg ada dua rangkaian kondisi yang mempengaruhi seseorang di dalam pekerjaannya. Rangkaian kondisi yang pertama disebut faktor “penyebab kepuasan”, sedangkan yang kedua disebut faktor “penyebab ketidakpuasan”.
Faktor penyebab kepuasan menyangkut pencapaian hasil, pengakuan, tanggung jawab, dan kemajuan. Penyebab kepuasan ini berkaitan dengan sifat pekerjaan dan imbalan yang dihasilkan langsung dari prestasi tugas pekerjaan. Sedangkan faktor penyebab ketidakpuasan meliputi faktor-faktor seperti gaji, kondisi kerja dan kebijakan perusahaan, dimana faktor ini timbul disebabkan oleh hubungan seseorang dengan lingkungan organisasi (suasana pekerjaan) dimana pekerjaan tersebut dilaksanakan.
c.   Karakteristik Situasi Kerja
Faktor karakteristik situasi kerja terdiri dari dua hal yaitu lingkungan kerja terdekat dan tindakan organisasi sebagai satu kesatuan. Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi menurut A.W Widjaja (1986:41) adalah kondisi kerja yang baik dilihat dari lingkungan kerja, perasaan diikutsertakan dalam proses administrasi dan manajemen, cara mendisiplinkan yang manusiawi artinya sesuai dengan pepatah bahwa manusia tidak luput dari salah dan punya kelemahan, pemberian penghargaan atas dilaksanakannya tugas yang baik, kesetiaan bawahan terhadap pimpinan yang didasarkan dari segi pembentukan perilaku yang diinginkan, promosi dan perkembangan organisasi, serta simpatik pada masalah pribadi bawahan.

Lingkungan Kerja Terdekat
Lingkungan kerja terdekat meliputi sikap dan tindakan, rekan dan supervisor maupun pimpinan, serta iklim yang mereka ciptakan. Kebanyakan orang menginginkan persahabatan dan akan bertingkah laku sesuai dengan norma dan nilai kelompok rekan kerja.
Supervisor dan pimpinan sangat mempengaruhi motivasi dengan contoh kerja dan instruksi, melalui imbalan, sanksi dan pujian, peningkatan upah dan promosi sampai dengan kritik, penurunan pangkat, dan pemutusan hubungan kerja.
2)  Tindakan Organisasi
            Tindakan organisasi yang meliputi sistem imbalan organisasi pada umumnya mempunyai dampak yang sangat besar terhadap motivasi pegawai. Kenaikan gaji, bonus, dan promosi menjadi motivator yang kuat bagi seseorang jika dikelola secara efektif.
            Kultur organisasi, norma, nilai dan keyakinan bersama dapat meningkatkan atau menurunkan motivasi. Pegawai yang mempunyai motivasi yang cenderung rendah pada jenis kultur tertentu, mungkin lebih bisa berhasil dimotivasi pada kultur yang lain.

            Indikasi turunnya semangat dan kegairahan kerja sangat penting untuk diketahui oleh setiap perusahaan karena dengan pengetahuan tersebut akan diketahui sebab-sebabnya. Dengan demikian, perusahaan akan dapat mengambil tindakan-tindakan pencegahan atau pemecahan masalah seawal mungkin. Meskipun demikian sebelum mengambil keputusan perusahaan harus meneliti kebenarannya terlebih dahulu. Misalnya absensi yang tinggi merupakan salah satu indikasi turunnya semangat dan gairah kerja. Meskipun demikian sebaiknya diadakan penelitian terlebih dahulu sebab bisa saja terjadi absensi yang tinggi bukan karena turunnya semangat dan gairah kerja, melainkan karena kebetulan di daerah asal pekerja tersebut sedang terjangkit wabah penyakit dan pekerja perusahaan banyak yang sakit. 

No comments:

Post a Comment

Mekanisme Kontraksi Otot

  Pada tingkat molekular kontraksi otot adalah serangkaian peristiwa fisiokimia antara filamen aktin dan myosin.Kontraksi otot terjadi per...

Blog Archive