Saturday, February 25, 2017

Pembelajaran Bahasa Untuk Anak Usia Dini


Menurut Vygotsky dalam Suyanto (2005: 34), pada umumnya bahasa dan pikiran anak berbeda. Kemudian secara perlahan, sesuai tahap perkembangan mentalnya, bahasa dan pikirannya menyatu sehingga bahasa merupakan ungkapan dari pikiran. Anak secara alami belajar bahasa dari interaksinya dengan orang lain untuk berkomunikasi, yaitu menyatakan pikiran dan keinginannya memahami pikiran dan keinginan orang lain. Oleh karena itu, belajar bahasa yang paling efektif ialah dengan bergaul dan berkomunikasi dengan orang lain.
Menurut Suyanto (2005: 34), melatih anak belajar bahasa dapat dilakukan dengan cara berkomunikasi melalui cara berikut ini, antara lain:
a.         Kegiatan bermain bersama, biasanya anak-anak secara otomatis berkomunikasi dengan temannya sambil bermain bersama.
b.        Cerita, baik mendengar cerita maupun menyuruh anak untuk bercerita.
c.         Bermain peran, seperti memerankan penjual dan pembeli, guru dan murid, atau orang tua dan anak.
d.        Bermain puppet dan boneka tangan yang dapat dimainkan dengan jari (vinggerplay) anak berbicara mewakili boneka ini.
e.         Belajar dan bermain dalam kelompok (cooperativelay dan coopratvelearning).


Bahasa dapat berupa bahasa lisan, yaitu bahasa yang dihasilkan dengan menggunakan alat ucap (organ of speech) dengan fonem sebagai unsur dasarnya. Sugono dalam Dhieni et al (2005: 5.5) dan bahasa tulisan, yaitu bahasa yang dihasilkan dengan menggunakan alat tulis.
a. Kemampuan berbahasa lisan meliputi:
1) Kemampuan menyimak
Menyimak merupakan kegiatan mendengarkan dengan kesengajaan, perhatian, dan usaha pemahaman akan sesuatu yang sedang disimak. Tarigan dalam Dhieni et al (2005: 5.5) mempertegas bahwa: Menyimak adalah suatu proses kegiatan mendengarkan lambang -lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, ekpresiasi, serta interpretasi untuk memperoleh informasi, menangkap isi atau pesan serta memahami makna komunikasi yang telah disampaikan oleh pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan.
2) Kemampuan berbicara
Berbicara merupakan proses dalam mengekspresikan keinginan atau menyampaikan informasi melalui suara kepada orang lain, yang mempunyai unsur fonologi, morfologi, sintaksis, semantik, dan prakmatik bahasa.
b. Kemampuan berbahasa tulisan meliputi :
1) Kemampuan membaca.
Membaca merupakan proses dalam memahami tulisan yang bermakna. Kridalaksana dalam Dhieni et al (2005: 5.5) mengemukakan bahwa membaca adalah “ keterampilan mengenal dan memahami tulisan dalam bentuk urutan lambang-lambang grafis dan perubahannya menjadi wicara bermakna dalam bentuk pemahaman diam-diam atau pengujaran keras -keras”.
2) Kemampuan menulis.

Menulis merupakan kegiatan penyampaian kata-kata yang berbentuk simbol atau huruf menurut Webster new, world dictionary dalam Dhieni et al (2005: 5.5) menulis diartikan sebagai “ suatu kegiatan membuat pola atau menuliskan kata-kata huruf-huruf ataupun simbol-simbol pada suatu permukaan dengan memotong, mengukir atau menandai dengan pena ataupun pensil”. 

No comments:

Post a Comment

Mekanisme Kontraksi Otot

  Pada tingkat molekular kontraksi otot adalah serangkaian peristiwa fisiokimia antara filamen aktin dan myosin.Kontraksi otot terjadi per...

Blog Archive