Menurut Vygotsky dalam Suyanto (2005: 34), pada umumnya bahasa dan
pikiran anak berbeda. Kemudian secara perlahan, sesuai tahap perkembangan
mentalnya, bahasa dan pikirannya menyatu sehingga bahasa merupakan ungkapan dari
pikiran. Anak secara alami belajar bahasa dari interaksinya dengan orang lain
untuk berkomunikasi, yaitu menyatakan pikiran dan keinginannya memahami pikiran
dan keinginan orang lain. Oleh karena itu, belajar bahasa yang paling efektif
ialah dengan bergaul dan berkomunikasi dengan orang lain.
Menurut
Suyanto (2005: 34), melatih anak belajar bahasa dapat dilakukan dengan cara
berkomunikasi melalui cara berikut ini, antara lain:
a.
Kegiatan bermain bersama, biasanya
anak-anak secara otomatis berkomunikasi dengan temannya sambil bermain bersama.
b.
Cerita, baik mendengar cerita
maupun menyuruh anak untuk bercerita.
c.
Bermain peran, seperti memerankan
penjual dan pembeli, guru dan murid, atau orang tua dan anak.
d.
Bermain puppet dan boneka tangan
yang dapat dimainkan dengan jari (vinggerplay) anak berbicara mewakili
boneka ini.
e.
Belajar dan bermain dalam kelompok
(cooperativelay dan coopratvelearning).
Bahasa dapat berupa bahasa lisan, yaitu bahasa yang dihasilkan dengan
menggunakan alat ucap (organ of speech) dengan fonem sebagai unsur
dasarnya. Sugono dalam Dhieni et al (2005: 5.5) dan bahasa tulisan, yaitu
bahasa yang dihasilkan dengan menggunakan alat tulis.
a.
Kemampuan berbahasa lisan meliputi:
1) Kemampuan menyimak
Menyimak merupakan kegiatan mendengarkan dengan
kesengajaan, perhatian, dan usaha pemahaman akan sesuatu yang sedang disimak.
Tarigan dalam Dhieni et al (2005: 5.5) mempertegas bahwa: Menyimak adalah suatu
proses kegiatan mendengarkan lambang -lambang lisan dengan penuh perhatian,
pemahaman, ekpresiasi, serta interpretasi untuk memperoleh informasi, menangkap
isi atau pesan serta memahami makna komunikasi yang telah disampaikan oleh
pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan.
2) Kemampuan berbicara
Berbicara merupakan proses dalam
mengekspresikan keinginan atau menyampaikan informasi melalui suara kepada
orang lain, yang mempunyai unsur fonologi, morfologi, sintaksis, semantik, dan
prakmatik bahasa.
b.
Kemampuan berbahasa tulisan meliputi :
1) Kemampuan membaca.
Membaca merupakan proses dalam memahami tulisan
yang bermakna. Kridalaksana dalam Dhieni et al (2005: 5.5) mengemukakan bahwa
membaca adalah “ keterampilan mengenal dan memahami tulisan dalam bentuk urutan
lambang-lambang grafis dan perubahannya menjadi wicara bermakna dalam bentuk
pemahaman diam-diam atau pengujaran keras -keras”.
2) Kemampuan menulis.
Menulis merupakan kegiatan penyampaian
kata-kata yang berbentuk simbol atau huruf menurut Webster new, world
dictionary dalam Dhieni et al (2005: 5.5) menulis diartikan sebagai “ suatu
kegiatan membuat pola atau menuliskan kata-kata huruf-huruf ataupun
simbol-simbol pada suatu permukaan dengan memotong, mengukir atau menandai
dengan pena ataupun pensil”.
No comments:
Post a Comment