Menempel merupakan salah satu kegiatan yang dapat dilakukan
untuk mengembangkan keterampilan motorik halus pada anak. Menempel sering
disebut kolase. Kegiatan menempel adalah salah satu kegiatan yang menarik minat
anak-anak karena berkaitan dengan meletakkan dan merekatkan sesuatu sesuka
mereka. Dari pengertiannya, kolase adalah penyusunan berbagai bahan pada
sehelai kertas yang datar. Bahan yang digunakan untuk direkatkan terdiri dari
berbagai bentuk kertas, kain, bahan-bahan bertekstur dan benda-benda menarik
lainnya, bisa 2 dimensi atau 3 dimensi.
Kolase terbagi atas bermacam pengelompokkan, ada yang
disebut dengan tangram, montase, dan mozaik. Tangram adalah teknik menempelkan
bentuk-bentuk geometri tanpa didahului menggambar pola. Montase adalah menempel
benda-benda konkrit dalam sebuah gambar. Mozaik adalah menempel bentuk-bentuk
kecil menjadi satu kesatuan namun yang dipentingkan adalah efek warna dari
bahan yang digunakan, dapat juga diartikan menabur. Semua kegiatan menempel
tersebut melatih anak untuk mengembangkan motorik halus, konsentrasi dan mengembangkan
kreativitas. Selain itu keberanian anak untuk memilih bahan dan benda-benda
yang digunakan untuk menempel juga dapat mengajarkan anak untuk berani
mengambil keputusan dan berusaha untuk memecahkan masalah.
Menempel untuk anak usia
dini dilakukan dengan memperhatikan beberapa ketentuan. Ketentuan tersebut dibuat
untuk dapat memaksimalkan anak mengoptimalkan segala aspek perkembangannya.
Anak diberi kebebasan
untuk membentuk apapun sesuai dengan imajinasi dan kreativitasnya. Peran
pendidik atau guru dalam mengoptimalkan kemampuan anak tersebut adalah dengan
bertindak sebagai fasilitator dan motivator.
Pendidik sebagai fasilitator dimaksudkan untuk menyediakan
bahan-bahan yang dibutuhkan. Keanekaragaman bahan yang disediakan oleh pendidik
dapat mempengaruhi pengembangkan kreativitas anak. Bahan yang beranekaragam
tersebut juga membantu pendidik untuk memberi semangat kepada anak dalam
mencegah rasa bosan yang dialami anak. Pendidik harus berusaha mengumpulkan
bahan-bahan yang unik dan belum pernah digunakan anak untuk menempel.
Bahan-bahan didapat dari lingkungan sekitar.
Bahan yang didapat dari barang bekas membuat kegiatan
menempel semakin menarik. Barang bekas untuk menempel bisa didapatkan dari
kardus susu bekas, kantong belanja, majalah, kaleng, sarung buah dan lain
sebagainya. Semakin beragam bahan yang disediakan akan semakin baik. Bahan
menempel bisa juga dibuat sendiri oleh anak. Anak membentuk kertas gambar
dengan kuas dan cat kemudian mengeringkannya dan memotong kertas tersebut
sesuai dengan keinginan.
Pendidik sebagai motivator yang berarti pendidik
memberikan penguatan-penguatan positif dari hasil karya anak. Dapat juga
dilakukan dengan memberi dukungan sebelum memulai kegiatan. Dukungan yang
diberikan dapat memberi semangat anak untuk menempel sesuai dengan imajinasi
dan kreativitas. Dukungan yang diberikan sebelum memulai kegiatan dapat
dilakukan dengan bercerita. Cerita dapat dimulai dari permasalahan yang dialami
anak, misalnya dengan menanyakan kabar anak dan lain sebagainya. Untuk memulai
sebuah cerita bagi para pendidik bukanlah hal yang sulit karena setiap
anak-anak memiliki keinginan untuk menceritakan apa yang dialami dalam
perjalanan atau di rumah kepada orang yang ada di sekitarnya.
Pengembangan kreativitas dapat dimulai dengan membukakan
imajinasi anak melalui bercerita. Proses kegiatan menempel untuk anak usia dini
menekankan kebebasan anak untuk berkreasi. Kreativitas anak akan tertuang dalam
hasil karya anak-anak. Kegiatan awal dapat dilakukan dengan memberikan salam
dan menyapa anak-anak. Sebelumnya, pendidik telah mempersiapkan bahan-bahan
yang akan digunakan untuk menempel pada hari itu. Bahan-bahan yang disediakan
dapat dikelompokkan berdasarkan ukuran, warna, dan bentuk ataupun corak.
Setiap klasifikasi diletakkan dalam beberapa wadah yang
berbeda. Hal ini bertujuan untuk memudahkan anak memilih bahan yang akan
digunakan. Jumlah bahan yang ada sebaiknya tidak lebih dari dua puluh setiap
klasifikasinya. Tujuannya adalah agar anak dapat mengambil bahan yang
dibutuhkan tidak terlalu banyak. Hasil karya anak juga tidak monoton karena
tidak berasal dari bentuk yang sama. Persiapan selain bahan-bahan untuk
menempel, pendidik juga dapat menyediakan lem, kertas format dan keranjang
untuk setiap anak sebagai wadah untuk meletakkan semua bahan-bahan dan
perlengkapan yang dipilih.
Penyambutan pendidik kepada anak yang baru datang dapat
dilakukan dengan menyapa dan menanyakan kabar anak. Cerita-cerita ringan
seputar pengalaman anak yang dilakukan sebelum kegiatan menempel berfungsi
untuk mengembangkan imajinasi anak akan bentuk dan karya apa yang akan
diciptakan oleh anak. Setelah kegiatan bercerita dilakukan, anak diminta untuk
mengambil keranjang masing-masing dan memilih bahan-bahan yang akan digunakan
hari ini. Anak dapat menciptakan kertas tempel sendiri dengan cat air atau
pensil warna dan crayon.
Kegiatan ini dapat dilakukan sendiri dengan atau tanpa
petunjuk pendidik. Setiap keputusan yang diambil anak untuk memilih bahan
adalah bentuk pembelajaran anak dalam mengembangkan keterampilan dalam
memecahkan masalah. Anak yang telah memilih bahan-bahan yang diinginkan
diberikan kesempatan untuk menciptakan sesuatu dari hasil imajinasinya.
Pendidik memberikan waktu dan kesempatan kepada anak untuk berkreasi. Untuk
anak-anak yang dapat melakukan tugasnya dengan cepat dapat diberikan kesempatan
untuk memilih bahan-bahan baru dan menciptakan karya baru. Waktu untuk
bereksplorasi dapat ditentukan berdasarkan hasil observasi dan hasil perjanjian
antara pendidik dengan anak.
Kegiatan eksplorasi yang telah berakhir dapat dilanjutkan
dengan menunjukkan hasil karyanya pada teman-teman. Jika hasil menempelnya
belum kering maka dapat diletakkan disatu bagian untuk dikeringkan. Kegiatan
bercerita dapat dilakukan setelah kegiatan eksplorasi. Salah satu tujuannya
adalah untuk melatih kepercayaan diri dan kemampuan berkomunikasi pada anak.
No comments:
Post a Comment