Thursday, February 23, 2017

Definisi Motorik Halus


Kata motor digunakan sebagai istilah merujuk pada hal, keadaan, dan kegiatan yang melibatkan otot- otot dan gerakan- gerakannya, juga kelenjar- kelenjar dan sekresinya (pengeluaran cairan atau getah). Secara singkat, motor dapat pula dipahami sebagai segala keadaan yang meningkatkan atau menghasilkan rangsang terhadap kegiatan organ fisik (Syah, 2003: 13).
Kemampuan motorik halus sangat diperlukan anak- anak dalam aktivitas keseharian dan proses belajar disekolah, misalnya menulis, menggambar, menggunting dll. Kemampuan motorik halus ini, sangat dipengaruhi oleh pengalaman- pengalaman anak dalam meningkatkan kemampuan motorik halusnya.
Sari (1996: 121) menyebutkan bahwa yang disebut motorik halus adalah aktivitas motorik yang melibatkan aktivitas otot–otot kecil atau halus, gerakan ini menuntut koordinasi mata dan tangan dan kemampuan pengendalian gerak yang baik yang memungkinkannya untuk melakukan ketepatan dan kecermatan dalam gerakannya. Kartono (1988: 97) memberikan pengertian motorik halus adalah ketangkasan atau ketrampilan tangan, jari–jari serta pergelangan tangan serta penguasaan terhadap otot–otot dan urat wajah. Sedangkan Papalia (2008, 316) mengartikan motorik halus sebagai keterampilan fisik yang melibatkan otot kecil dan koordinasi mata dengan tangan.
Kemampuan ketrampilan motorik halus (fine motor skills) adalah aktivitas yang memerlukan pemakaian otot–otot tangan. Sedangkan yang termasuk dalam aktivitas ini antara lain memegang benda kecil seperti manik – manik, biji–bijian, memegang pensil dengan benar. Menggunting, menempel, meremas kertas, mengikat tali sepatu, mengkancingkan baju, menarik resliting (Sulistyaningsih, 2010).
Keterampilan motorik halus lebih lama pencapaiannya dari pada keterampilan motorik kasar karena keterampilan motorik halus membutuhkan kemampuan yang lebih sulit misalnya konsentrasi, kontrol, kehati-hatian dan koordinasi otot tubuh yang satu dengan yang lain. Seiring dengan pertambahan usia anak, kepandaian anak akan kemampuan motorik halus semakin berkembang dan maju pesat Hurlock (1995: 171) menjelaskan bahwa kemampuan motorik halus anak dapat dilihat dari aspek- aspek, antara lain: (a) kecepatan, yakni apabila anak dapat melakukan gerakan atau tugas yang melibatkan motorik halus secara cepat (b) keakuratan, apabila menyeleasikan tudas secara tepat dan teliti, serta (c) stabil dalam melakukan gerakan itu (d) dan hasil tugas tersebut kokoh ( kuat ).
Menurut Sujiono dkk (2009: 1.14) motorik halus adalah “gerakan yang hanya melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu saja dan dilakukan oleh otot-otot kecil, seperti keterampilan menggunakan jari jemari tangan dan gerakan pergelangan tangan yang tepat.”
Oleh karena itu gerakan ini tidak terlalu membutuhkan tenaga, namun gerakan ini membutuhkan koordinasi mata dan tangan yang cermat. Semakin baiknya gerakan motorik halus anak membuat anak dapat berkreasi seperti: melipat kertas, menganyam kertas.
Namun tidak semua anak memiliki kematangan untuk menguasai kemampuan ini. Dalam melakukan gerakan motorik halus anak juga memerlukan dukungan keterampilan fisik lain serta kematangan mental. Menurut Hildayani dkk (2008: 8.5) Perkembangan motorik halus yaitu gerakan terbatas dari bagian-bagian yang meliputi otot kecil, terutama gerakan di bagian jari-jari tangan. Contohnya menulis, menggambar, memegang sesuatu dengan ibu jari dan telunjuk.
Sedangkan menurut Sumantri (2005: 143) keterampilan motorik halus adalah pengorganisasian penggunaan sekelompok otot-otot kecil seperti jari-jemari dan tangan yang sering membutuhkan kecermatan dan koordinasi mata dengan tangan, keterampilan yang mencakup pemanfaatan dengan alat-alat untuk bekerja dan objek yang kecil atau pengontrolan terhadap mesin misalnya mengetik, menjahit dan lain-lain.
Hal yang sama dikemukakan oleh Mahendra (dalam Sumantri 2005: 143) “keterampilan motorik halus merupakan keterampilan-keterampilan yang memerlukan kemampuan untuk mengontrol otot-otot kecil/halus untuk mencapai pelaksanaan keterampilan yang berhasil”. Menurut Mangli (dalam Sumantri 2005: 143), keterampilan ini melibatkan koordinasi syaraf otot yang memerlukan ketepatan derajat tinggi untuk berhasilnya keterampilan ini. Keterampilan jenis ini sering disebut sebagai keterampilan yang memerlukan koordinasi mata-tangan. Menulis, menggambar, bermain piano adalah contoh-contoh keterampilan tersebut.
Saputra dan Rudyanto (2005: 118) juga mengatakan bahwa “motorik halus adalah kemampuan anak beraktivitas dengan menggunakan otot-otot halus (kecil) seperti menulis, meremas, menggenggam, menggambar, menyusun balok dan memasukkan kelereng”.
Gerakan motorik halus yang terlihat saat usia TK, antara lain adalah anak mulai dapat menyikat giginya, menyisir, membuka dan menutup resleting, memakai sepatu sendiri, mengancingkan pakaian, serta makan sendiri dengan menggunakan sendok dan garpu. Semakin baiknya gerakan motorik halus anak membuat anak dapat berkreasi, seperti menggunting kertas dengan hasil guntingan yang lurus dan lain sebagainya.
Selain gerakan motorik halus seperti: menyikat gigi, menyisir, membuka dan menutup resleting, memakai sepatu sendiri, mengancingkan pakaian, serta makan sendiri dengan menggunakan sendok dan garpu, ada aktivitas lainnya yang dapat membantu meningkatkan kemampuan motorik halus anak diantaranya adalah mencocok, menjepit, mengambil benda dengan capit, dan menjahit gambar.
Pada usia 3 (tiga) tahun gerakan motorik halus anak sudah mulai berkembang pesat. Di usia itu, anak dapat meniru cara ayahnya memegang pensil. Namun, posisi jari-jarinya masih belum cukup jauh dari mata pensil. Namun, saat anak berusia 4 tahun, ia sudah dapat memegang pensil warna atau krayon untuk menggambar. Gerakan motorik halus, seperti menulis dan menggambar akan diperlukan saat ia bersekolah nanti.
Kemampuan seorang anak untuk melakukan gerak motorik tertentu tak sama dengan anak lain walaupun usia mereka sama. Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian motorik halus adalah kemampuan yang melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu dan penggunaan sekelompok otot-otot kecil seperti menggunakan jari jemari tangan dan gerakan pergelangan tangan yang sering membutuhkan koordinasi mata dan tangan yang tepat seperti menulis, menggambar, memegang sesuatu dengan ibu jari dan telunjuk, dan lain-lain.
Berdasarkan pendapat- pendapat tersebut, penulis menyimpulkan bahwa motorik halus adalah ketangkasan atau keterampilan tangan yang melibatkan otot- otot halus pada bagian tangan yang memerlukan kooardinasi mata dengan tangan misalnya menggunting, meronce,melipat kertas, membawa bola dengan piring dan menyusun balok.

No comments:

Post a Comment

Simbol Bilangan atau Angka

  a. Pengertian Angka Memahami suatu angka dapat membantu manusia untuk melakukan banyak perhitungan mulai dari yang sederhana maupaun y...

Blog Archive