Dalam kehidupan sehari-hari, minat bisa
diartikan kepada rasa suka atau kesukaan. Contoh pada kalimat "minat ingin
menjadi guru agama" atau dalam kalimat lain "Dia peminat
renang", berarti kesukaan menggemari. Dalam dunia pendidikan pembahasan
tentang minat merupakan sesuatu yang sangat berarti terutama bila dikaitkan
dengan tujuan pendidikan. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Slameto (2003: 180)
bahwa : "Minat adalah rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal
atau kreativitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah
penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar di,
sehingga semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, maka semakin besar
minat".
Minat diartikan sebagai salah satu
faktor utama yang mempengaruhi terhadap keberhasilan belajar seseorang. Seperti
yang dinyatakan Slameto (2003: 59) adalah bila bahan pelajaran yang dipelajari
tidak sesuai dengan minat Anak, Anak tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya,
karena tidak ada daya tank baginya. Oleh karena itu, bahan pelajaran yang dapat
menarik Anak, lebih mudah dihapalkan dan disimpan, sehingga dengan minat
tersebut dapat menambah kegiatan belajarnya.
Minat merupakan sumber motivasi yang
mendorong orang untuk melakukan apa yang mereka inginkan bila mereka bebas
memilih. Bila mereka melihat sesuatu melihat sesuatu akan menguntungkan mereka
merasa berminat. Ini kemudian mendatangkan kepuasaan. Bila kepuasaan berkurang,
minat pun berkurang. Setiap minat memuaskan kebutuhan dalam kehidupan anak,
walaupun kebutuhan ini mungkin tidak segera tampak bagi orang dewasa. Semakin
kuat kebutuhan ini, semakin kuat dan bertahan pada minat tersebut (Hurlock. 1999:114).
Aiken (Ginting, 2005)
mengungkapkan definisi minat sebagai kesukaan terhadap kegiatan melebihi
kegiatan lainnya. Ini berarti minat berhubungan dengan nilai-nilai yang membuat
seseorang mempunyai pilihan dalam hidupnya, hal tersebut diungkapkan oleh
Anastasia dan Urbina (Ginting, 2005). Selanjutnya Ginting (2005) menjelaskan,
minat berfungsi sebagai daya penggerak yang mengarahkan seseorang melakukan
kegiatan tertentu yang spesifik, lebih jauh lagi minat mempunyai karakteristik
pokok yaitu melakukan kegiatan yang dipilih sendiri dan menyenangkan sehingga
dapat membentuk suatu kebiasaan dalam diri seseorang (www.bpkpenabur.
or.id/jurnal/04/017-035.pdf).
Minat
merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi usaha yang dilakukan
seseorang. Minat yang kuat akan menimbulkan usaha yang gigih, serius dan tidak
mudah putus asa dalam menghadapi tantangan. Jika seorang anak memiliki rasa
ingin belajar, ia akan cepat dapat mengerti dan mengingatnya.
Berikut merupakan ciri-ciri minat anak
menurut Hurlock (1978, 115), antara lain adalah sebagai berikut : (a) minat
tumbuh bersamaan dengan perkembangan fisik, (b) minat bergantung pada kesiapan
belajar, (c) minat bergantung pada kesempatan belajar, (d) perkembangan minat
mungkin terbatas, (e) minat dipengaruhi pengaruh budaya, (f) minat itu
egosentris. Anak akan terdorong untuk belajar manakala mereka memiliki minat
untuk belajar. Oleh sebab itu, mengembangkan minat belajar anak merupakan salah
satu teknik dalam mengembangkan motivasi anak.
Beberapa cara dapat dilakukan untuk
membangkitkan minat belajar anak menurut Sanjaya (2006 : 28-29), diantaranya:
(a) hubungkan bahan pelajaran yang akan diajarkan dengan kebutuhan anak, (b)
sesuaikan materi pelajaran dengan tingkat pengalaman dan kemampuan anak, (c)
ciptakan suasana yang menyenangkan dalam belajar, (d) berilah pujian yang wajar
terhadap setiap keberhasilan anak, (e) berikan penilaian, (f) berilah komentar
terhadap hasil pekerjaan anak, penghargaan bisa dilakukan dengan memberikan
komentar positif, (g) ciptakan persaingan dan kerja sama. Persaingan yang sehat
dapat memberikan pengaruh yang baik untuk keberhasilan proses pembelajaran anak.
Menurut Usman (2008:27) kondisi belajar-mengajar
yang efektif adalah minat dan perhatian anak dalam belajar. Minat merupakan
suatu sifat yag relatif menetap pada diri seseorang. Minat sangat besar
pengaruhnya terhadap belajar sebab dengan minat seseorang akan melakukan
sesuatu yang diminatinya. Sebaliknya, tanpa minat seseorang tidak mungkin
melakukan sesuatu. Misalnya seorang anak menaruh minat terhadap terhadap
kesenian, maka ia akan berusaha untuk mengetahui lebih banyak tentang kesenian.
Pada hakikatnya setiap anak berminat terhadap belajar, dan guru sendiri
hendaknya berusaha membangkitkan minat terhadap belajar.
No comments:
Post a Comment