1.
Pengertian Permainan
Bermain diartikan sebagai melakukan sesuatu (dengan alat
dsb) untuk bersenang-senang (Kamus Umum Bahasa Indonesia, 1984:620). Menurut
Citra (2004) yang tersedia dalam http://citrahome.net diakses pada tanggal 26 Januari 2008, bermain itu
menyenangkan karena dalam bermain bebas mengekspresikan perasaan-perasaannya,
ide-ide ataupun fantasi-fantasinya yang kadang tidak selalu selaras dengan
kenyataan yang sebenarnya. Ia dapat membuat aturan-aturan sendiri, menguasai
lingkungan tempat ia bermain ataupun mengorganisir orang-orang atau benda-benda
yang ikut terlibat dalam permainan yang sedang dilakukannya. Dalam bermain
tidak merasa terpaksa atau ada suatu beban, juga tidak ada keharusan untuk
mempedulikan hasil akhir dari bermain.
Menurut Sally (2007) yang tersedia dalam http://Pepak-pustaka.htm diakses pada tanggal 26 Februari
2008, perkembangan seorang sejak masa bayi, banyak keterampilan-keterampilan
yang dimilikinya diperoleh melalui bermain. Misalnya dapat menggenggam
mainannya dengan baik pada awalnya adalah karena orang tua/orang dewasa lain
sering memperlihatkan mainan kepadanya, menggoyangkannya di hadapan dan mencoba
meraih dan menangkap mainan tersebut. Melalui bermain dapat mengenal dunia
sekitarnya baik orang-orang yang ada di sekitarnya maupun benda-benda yang ia
temui dalam bermain.
Menurut Admin (2007) tersedia dalam http://kategoriberita.net diakses pada
tanggal 26 Januari 2008, permainan dapat memperluas interaksi sosial dan
mengembangkan keterampilan sosial, yaitu belajar bagaimana berbagi, hidup
bersama, mengambil peran, belajar hidup dalam masyarakat secara umum. Selain
itu, permainan akan meningkatkan perkembangan fisik, koordinasi tubuh, dan
mengembangkan serta memperhalus keterampilan motorik kasar dan halus. Permainan
juga akan membantu memahami tubuhnya; fungsi dan bagaimana menggunakannnya
dalam belajar, bisa mengetahui bahwa bermain itu menyegarkan, menyenangkan dan
memberikan kepuasan. Permainan dapat membantu perkembangan kepribadian dan
emosi karena mencoba melakukan berbagai peran, mengungkapkan perasaan,
menyatakan diri dalam suasana yang tidak mengancam, juga memerhatikan peran
orang lain. Melalui permainan dapat belajar mematuhi aturan sekaligus
menghargai hak orang lain.
Frieda yang tersedia dalam http://kategoriberita.net yang diakses pada tanggal 26
Januari 2008, bahwa kegiatan bermain merupakan “laboratorium bahasa”. Di dalam
bermain, bercakap-cakap satu dengan yang lain, berargumentasi, menjelaskan, dan
meyakinkan. Jumlah kosakata yang dikuasai dapat meningkat karena mereka dapat
menemukan kata-kata baru.
Jadi seorang yang sedang bermain berarti orang itu sedang
melakukan suatu aktivitas yang menyenangkan bagi dirinya. Oleh karena bermain
itu menyenangkan, tidak keberatan untuk beberapa kali mengulangi suatu
permainan sehingga tanpa disadari sedang melatih diri untuk melakukan sesuatu
yang terkandung dalam permainan yang dilakukannya berulang kali. Selain untuk
kesenangan, ada manfaat-manfaat tertentu yang dapat diperoleh melalui bermain.
Permainan dapat membantu perkembangan kepribadian dan emosi karena mencoba
melakukan berbagai peran, mengungkapkan perasaan, menyatakan diri dalam suasana
yang tidak mengancam, juga memerhatikan peran orang lain. Melalui permainan
dapat belajar mematuhi aturan sekaligus menghargai hak orang lain.
2.
Pengertian Kartu
Menurut Molly tersedia dalam http://nakita-panduan tumbuh kembang balita.net, sebagaimana permainan yang lain,
bermain kartu memang bisa dinikmati karena cukup menarik dan mampu membuat
menjadi rileks. Tak hanya itu, permainan pun dapat bertambah pengetahuannya
sambil bermain. Secara general, Molly mengatakan, permainan kartu mengajarkan
tentang:
a.
Aturan
Aturan
permainan kartu harus dipatuhi bersama. Bila tidak mampu memahami dengan baik
aturan permainannya, bisa-bisa ia akan tertinggal atau kalah terus-menerus.
b.
Kedisiplinan
Aturan
harus disertai dengan disiplin. Misalnya, kapan saat dirinya membuang dan
mengambil kartu. Tanpa disertai disiplin dapat merusak jalannya permainan.
c.
Sportifitas
Permainan
pasti ada yang kalah dan menang. Lewat permainan, diajarkan untuk menerima jika
dirinya kalah dan bersedia untuk mengocok kartu atau bahkan dikenai sanksi
lainnya seperti, dicoret dengan lipstik, bedak, atau yang lain. Sebaliknya,
bila menang tidak boleh sombong.
d.
Sosialisasi
Bermain
kartu, hubungan pertemanan dapat terjalin lebih erat baik antara orang tua ,
kakak-adik, ataupun dengan teman sebaya.
e.
Analisa sederhana
Terpacu
untuk berpikir bagaimana caranya supaya bisa menang. Dengan demikian belajar
memperkirakan, kartu yang mana yang harus dikeluarkan agar dirinya berhasil
menang.
Menurut Sarwono (2003) Chain Card Game
adalah sebuah terjemahaan bebas dari Permainan Kartu Berantai. Para pemain
memainkan kartu ini layaknya seperti bermain kartu remi. Kartu permainan
(Bahasa Inggris: playing cards), atau lebih dikenal dengan kartu remi,
adalah sekumpulan kartu seukuran tangan yang digunakan
untuk permainan kartu. Kartu ini sering juga digunakan untuk hal-hal lain,
seperti sulap, enkripsi, permainan papan, dan pembuatan rumah
kartu.
Berdasarkan pengertian di muka dapat disimpulkan bahwa kartu
adalah kertas yang berbentuk kotak dengan ukuran tertentu. Penggunaan kartu
dalam pembelajaran banyak manfaatnya, antara lain: melatih anak mematuhi
aturan, sportifitas, disiplin, melatih anak dalam menganalisis masalah secara
sederhana, dan berteman.
3.
Teknik Memainkan
Permainan dapat dimainkan oleh empat pemain atau lebih,
dengan jumlah kartu 60 lembar setiap setnya. Jumlah ini dapat saja ditambah
atau dikurangi. Di kartu tertulis satu kosa kata dalam Bahasa Indonesia, yaitu
sebuah penggalan-penggalan kalimat yang telah diatur sehingga jika kartu
dimainkan dengan benar akan terbentuk suatu kalimat Bahasa Indonesia yang benar.
Kartu-kartu tersebut terbuat dari karton dengan ukuran 5 x 8 cm. Ukuran ini
dapat saja disesuaikan dengan selera pembuat kartu. Namun yang paling penting
dengan permainan kartu berantai (Chain Card Game) ini sangat diminati
para siswa. Mereka tidak lagi takut salah membuat kalimat. Semua siswa aktif
dalam mengikuti belajar bahasa. Banyak upaya guru yang dilakukan dalam
meningkatkan motivasi belajar siswa dan salah satunya adalah menggunakan
permainan kartu berantai.
No comments:
Post a Comment