Saturday, February 25, 2017

Pengertian Minat Membaca


Menurut Kamah (2002:5) minat membaca adalah “perhatian atau kesukaan (kecenderungan hati untuk membaca), yang mana minat akan membaca perlu dipupuk, dibina, diarahkan, dan dikembangkan dari sejak usia dini, remaja, sampai usia dewasa yang melibatkan peranan orang tua, masyarakat, dan sekolah”
Menurut Srimulyo yang dikutip oleh Rohmad (2009:283) menyatakan bahwa minat membaca adalah “kecenderungan hati yang tinggi terhadap aktivitas membaca, atau sebagai keinginan atau kegairahan yang tinggi terhadap aktivitas membaca, bahkan ada pendapat yang menyatakan bahwa minat membaca itu bisa diidentikkan dengan kegemaran membaca (the love for reading)”.
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan minat membaca adalah kecenderungan hati atau perasaan untuk melihat, melisankan, mengerti, dan memahami isi dari apa yang tertulis.     
Memilih materi bacaan merupakan salah satu tugas yang harus dilakukan guru. Materi bacaan yang memiliki daya tarik bagi anak akan memotivasi anak membaca teks tersebut dengan sungguh-sungguh, yang selanjutnya akan menunjang pemahaman membaca anak. Materi pelajaran yang mudah dipahami akan menjadi bahan bacaan yang menarik untuk dibacanya lebih lanjut, akhirnya membaca merupakan kegiatan yang menyenangkan yang merupakan salah satu tujuan program membaca. Bahan bacaan yang dipilih hendaknya diambil dari berbagai sumber, di antaranya yaitu:
a. Buku Pelajaran
Di Indonesia buku teks umumnya dikemas menjadi suatu paket yang terdiri atas buku pelajaran yang diajarkan di kelas. Ketika kurikulum 1994 direalisasikan, pemerintah menerbitkan buku pelajaran yang lebih dikenal dengan buku teks. Buku teks (buku paket) tersebut merupakan buku wajib yang harus digunakan di sekolah-sekolah di Indonesia. Sedangkan buku teks yang diterbitkan oleh pihak swasta digunakan sebagai buku penunjang.
“Buku teks sering digunakan guru sebagai satu-satunya sumber bacaan”. Dalam prakteknya guru sering hanya menggunakan buku teks saja. Sementara itu diketahui bahwa buku teks bukanlah membahas suatu bidang secara luas dan mendalam sehingga tidak bisa membantu mengembangkan gagasan dan konsep secara penuh.
Pada umumnya sebuah buku teks terdiri dari bagian-bagian. Berdasarkan informasi yang terkandung di dalamnya, bagian-bagian sebuah buku dibagi tiga bagian besar, yaitu bagian yang berisi informasi permulaan atau bagian permulaan, bagian informasi pokok atau bagian pokok, dan bagian yang berisi informasi pelengkap atau bagian pelengkap. Bagian permulaan dari buku pada umumnya paling kurang terdiri dari:
1) Kulit luar: berisi judul buku, nama pengarang, kadang-kadang juga nama penerbit, dan tanda edisi.
2) Halaman judul khusus: berisi hanya judul buku saja.
3) Halaman tahun penerbitan: berisi tahun penerbitan buku atau urutan cetakan.
4) Halaman pernyataan terimakasih: berisi ucapan terimakasih kepada orang-orang yang memberikan bantuan atau masukan dalam proses penulisan buku.
5) Halaman daftar isi: berisi daftar isi buku beserta nomor halamannya.
6) Halaman pengantar: pada umumnya berisi informasi yang merupakan pengantar isi buku. Kadang-kadang ucapan terimaksih dimasukkan  pada bagian ini.
“Jika suatu buku dimaksudkan sebagai buku teks pelajaran di sekolah, maka petunjuk penggunaan buku kadang-kadang terdapat pada halaman pengantar”. “Guru perlu memahami dan menyadari bahwa buku teks bukanlah satu-satunya sumber belajar terutama dalam pembelajaran membaca pemahaman.

Buku teks hendaknya dijadikan sebagai salah satu sumber bahan bacaan di samping buku-buku lain”.
b. Majalah
Majalah bisa menjadi alternatif lain sebagai bahan bacaan di kelas. Majalah sebagai bahan bacaan mempunyai daya tarik tersendiri karena:
1)        Menarik secara visual. Pada umumnya sebuah majalah menampilkan gambar yang bervariasi. Gambar tersebut bisa berbentuk karikatur, foto, serta gambar ilustrasi lainnya dengan warna yang menarik.
2)        Artikel-artikel disajikan dengan gaya bahasa yang menarik dan mudah dipahami.
3)        Artikel-artikelnya edisi terbaru.
4)        Berisi artikel-artikel pendek yang bisa dibaca sekali duduk.
5)        Berisi cerita bergambar (komik).
6)        Berisi games dan teka-teki yang menantang dan lucu.
7)        Berisi cerita pendek atau cerita bersambung yang sesuai dengan kehidupan sehari-hari.
Majalah merupakan sumber belajar di kelas yang efektif karena menawarkan berbagai keunikan untuk program membaca seperti yang dikemukakan berikut ini:
1)        Bahannya baru dan relevan.
2)        Tingkat kesukaran dan isi yang disajikan bervariasi.
3)        Mengupas berbagai wawasan yang umumnya bersumber pada suatu isu tunggal.
4)        Sering menyajikan kegiatan berbahan seperti teka-teki silang dan tulisan.
5)        Ilustrasi dan fotonya bagus serta meningkatkan pemahaman.
6)        Harganya relatif murah dan mudah diperoleh.

Sedangkan menurut Oslon, dkk. yang telah dikutip oleh Farida Rahim menyatakan bahwa “selain untuk rekreasi, majalah juga memfokuskan pada ilmu tertentu, seperti pengetahuan alam, pengetahuan sosial, seni, olahraga dan lain-lain yang diajarkan di sekolah”.
Di samping itu, majalah banyak menyediakan informasi aktual yang mempunyai spesifikasi tertentu dan mempunyai kewenangan (authorative) untuk mencapaikan suatu informasi. Apabila dipilih dengan hati-hati, majalah bisa menjadi bagian yang integral dari belajar. Berikut ini ada beberapa saran penggunaan majalah di kelas, yaitu sebagai berikut:
1)        Memberikan kesempatan kepada Anak membaca berbagai jenis majalah yang berhubungan dengan mata pelajaran untuk rekreasi.
2)        Memberikan tugas kepada Anak secara kelompok. Setiap kelompok diminta meringkas artikel yang telah mereka baca untuk dibandingkan dengan ringkasan kelompok lain.
3)        Mintalah Anak menilai apa yang telah mereka baca dan menentukan ringkasan yang memiliki pandangan yang berbeda.
4)        Membantu Anak mengembangkan pandangan strategi membaca dengan membangkitkan pengetahuan awal mereka untuk memprediksi isi yang akan didiskusikan.
5)        Mengarahkan Anak untuk menganalisis tulisan penulis dengan memperhatikan organisasi paragraf pembuka dan penutupnya, pengembangan paragraf, bahasa, penggunaan ilustrasi, contoh-contoh, dan ciri-ciri lain dalam komposisinya.
6)        Membantu Anak meringkas butir-butir kunci dari artikel tersebut dengan menyuruh mereka menyusun kerangka, jaringan semantic (semantic web) atau tinjauan garis dari isi majalah atau pertanyaan yang penting. Anak bisa berbagi dan berdiskusi tentang ringkasan mereka.

Untuk membantu Anak memperoleh informasi dari majalah, guru bisa menyuruh Anak memperhatikan daftar isi dan memberikan Anak latihan menggunakannya, sama seperti yang dilakukan pada buku teks. Membedakan bahan bacaan yang bersifat informatif dengan bacaan yang bersifat fiktif penting diketahui dan dipahami Anak dalam membaca majalah, seperti menganalisis iklan-iklan untuk mendeteksi propaganda.

No comments:

Post a Comment

Mekanisme Kontraksi Otot

  Pada tingkat molekular kontraksi otot adalah serangkaian peristiwa fisiokimia antara filamen aktin dan myosin.Kontraksi otot terjadi per...

Blog Archive