Menurut
Kamah (2002:5) minat membaca adalah “perhatian atau kesukaan (kecenderungan
hati untuk membaca), yang mana minat akan membaca perlu dipupuk, dibina,
diarahkan, dan dikembangkan dari sejak usia dini, remaja, sampai usia dewasa
yang melibatkan peranan orang tua, masyarakat, dan sekolah”
Menurut
Srimulyo yang dikutip oleh Rohmad (2009:283) menyatakan bahwa minat membaca
adalah “kecenderungan hati yang tinggi terhadap aktivitas membaca, atau sebagai
keinginan atau kegairahan yang tinggi terhadap aktivitas membaca, bahkan ada
pendapat yang menyatakan bahwa minat membaca itu bisa diidentikkan dengan
kegemaran membaca (the
love for reading)”.
Dari
pendapat di atas dapat disimpulkan minat membaca adalah kecenderungan hati atau
perasaan untuk melihat, melisankan, mengerti, dan memahami isi dari apa yang
tertulis.
Memilih
materi bacaan merupakan salah satu tugas yang harus dilakukan guru. Materi
bacaan yang memiliki daya tarik bagi anak akan memotivasi anak membaca teks
tersebut dengan sungguh-sungguh, yang selanjutnya akan menunjang pemahaman membaca
anak. Materi pelajaran yang mudah dipahami akan menjadi bahan bacaan yang
menarik untuk dibacanya lebih lanjut, akhirnya membaca merupakan kegiatan yang
menyenangkan yang merupakan salah satu tujuan program membaca. Bahan bacaan
yang dipilih hendaknya diambil dari berbagai sumber, di antaranya yaitu:
a. Buku Pelajaran
Di
Indonesia buku teks umumnya dikemas menjadi suatu paket yang terdiri atas buku
pelajaran yang diajarkan di kelas. Ketika kurikulum 1994 direalisasikan,
pemerintah menerbitkan buku pelajaran yang lebih dikenal dengan buku teks. Buku
teks (buku paket) tersebut merupakan buku wajib yang harus digunakan di
sekolah-sekolah di Indonesia. Sedangkan buku teks yang diterbitkan oleh pihak
swasta digunakan sebagai buku penunjang.
“Buku teks
sering digunakan guru sebagai satu-satunya sumber bacaan”. Dalam prakteknya guru sering hanya menggunakan buku teks
saja. Sementara itu diketahui bahwa buku teks bukanlah membahas suatu bidang
secara luas dan mendalam sehingga tidak bisa membantu mengembangkan gagasan dan
konsep secara penuh.
Pada
umumnya sebuah buku teks terdiri dari bagian-bagian. Berdasarkan informasi yang
terkandung di dalamnya, bagian-bagian sebuah buku dibagi tiga bagian besar,
yaitu bagian yang berisi informasi permulaan atau bagian permulaan, bagian
informasi pokok atau bagian pokok, dan bagian yang berisi informasi pelengkap
atau bagian pelengkap. Bagian permulaan dari buku pada umumnya paling kurang terdiri
dari:
1) Kulit luar: berisi judul buku, nama
pengarang, kadang-kadang juga nama penerbit, dan tanda edisi.
2) Halaman judul khusus: berisi hanya
judul buku saja.
3) Halaman tahun penerbitan: berisi
tahun penerbitan buku atau urutan cetakan.
4) Halaman pernyataan terimakasih:
berisi ucapan terimakasih kepada orang-orang yang memberikan bantuan atau
masukan dalam proses penulisan buku.
5) Halaman daftar isi: berisi daftar
isi buku beserta nomor halamannya.
6) Halaman pengantar: pada umumnya
berisi informasi yang merupakan pengantar isi buku. Kadang-kadang ucapan
terimaksih dimasukkan pada bagian ini.
“Jika suatu buku dimaksudkan sebagai
buku teks pelajaran di sekolah, maka petunjuk penggunaan buku kadang-kadang
terdapat pada halaman pengantar”.
“Guru perlu memahami dan menyadari
bahwa buku teks bukanlah satu-satunya sumber belajar terutama dalam pembelajaran
membaca pemahaman.
Buku teks
hendaknya dijadikan sebagai salah satu sumber bahan bacaan di samping buku-buku
lain”.
b. Majalah
Majalah bisa menjadi alternatif lain
sebagai bahan bacaan di kelas. Majalah sebagai bahan bacaan mempunyai daya
tarik tersendiri karena:
1)
Menarik
secara visual. Pada umumnya sebuah majalah menampilkan gambar yang bervariasi.
Gambar tersebut bisa berbentuk karikatur, foto, serta gambar ilustrasi lainnya
dengan warna yang menarik.
2)
Artikel-artikel
disajikan dengan gaya bahasa yang menarik dan mudah dipahami.
3)
Artikel-artikelnya
edisi terbaru.
4)
Berisi
artikel-artikel pendek yang bisa dibaca sekali duduk.
5)
Berisi
cerita bergambar (komik).
6)
Berisi
games dan teka-teki yang menantang dan lucu.
7)
Berisi
cerita pendek atau cerita bersambung yang sesuai dengan kehidupan sehari-hari.
Majalah
merupakan sumber belajar di kelas yang efektif karena menawarkan berbagai
keunikan untuk program membaca seperti yang dikemukakan berikut ini:
1)
Bahannya
baru dan relevan.
2)
Tingkat
kesukaran dan isi yang disajikan bervariasi.
3)
Mengupas
berbagai wawasan yang umumnya bersumber pada suatu isu tunggal.
4)
Sering
menyajikan kegiatan berbahan seperti teka-teki silang dan tulisan.
5)
Ilustrasi
dan fotonya bagus serta meningkatkan pemahaman.
6)
Harganya
relatif murah dan mudah diperoleh.
Sedangkan
menurut Oslon, dkk. yang telah dikutip oleh Farida Rahim menyatakan bahwa
“selain untuk rekreasi, majalah juga memfokuskan pada ilmu tertentu, seperti
pengetahuan alam, pengetahuan sosial, seni, olahraga dan lain-lain yang
diajarkan di sekolah”.
Di samping
itu, majalah banyak menyediakan informasi aktual yang mempunyai spesifikasi
tertentu dan mempunyai kewenangan (authorative) untuk mencapaikan suatu informasi. Apabila dipilih dengan hati-hati,
majalah bisa menjadi bagian yang integral dari belajar. Berikut ini ada
beberapa saran penggunaan majalah di kelas, yaitu sebagai berikut:
1)
Memberikan
kesempatan kepada Anak membaca berbagai jenis majalah yang berhubungan dengan
mata pelajaran untuk rekreasi.
2)
Memberikan
tugas kepada Anak secara kelompok. Setiap kelompok diminta meringkas artikel
yang telah mereka baca untuk dibandingkan dengan ringkasan kelompok lain.
3)
Mintalah
Anak menilai apa yang telah mereka baca dan menentukan ringkasan yang memiliki
pandangan yang berbeda.
4)
Membantu
Anak mengembangkan pandangan strategi membaca dengan membangkitkan pengetahuan
awal mereka untuk memprediksi isi yang akan didiskusikan.
5)
Mengarahkan
Anak untuk menganalisis tulisan penulis dengan memperhatikan organisasi
paragraf pembuka dan penutupnya, pengembangan paragraf, bahasa, penggunaan
ilustrasi, contoh-contoh, dan ciri-ciri lain dalam komposisinya.
6)
Membantu
Anak meringkas butir-butir kunci dari artikel tersebut dengan menyuruh mereka
menyusun kerangka, jaringan semantic (semantic web) atau tinjauan garis dari isi majalah atau pertanyaan yang
penting. Anak bisa berbagi dan berdiskusi tentang ringkasan mereka.
Untuk
membantu Anak memperoleh informasi dari majalah, guru bisa menyuruh Anak
memperhatikan daftar isi dan memberikan Anak latihan menggunakannya, sama
seperti yang dilakukan pada buku teks. Membedakan bahan bacaan yang bersifat
informatif dengan bacaan yang bersifat fiktif penting diketahui dan dipahami Anak
dalam membaca majalah, seperti menganalisis iklan-iklan untuk mendeteksi propaganda.
No comments:
Post a Comment