Banyak
orang mengatakan belajar itu adalah kegiatan yang dilakukan di sekolah saja dan
ada yang mengatakan belajar itu hanya kegiatan membaca dan menulis. Salah
seorang pakar pendidikan, Gagne berpendapat bahwa belajar adalah perubahan
disposisi atau kemampuan yang dicapai seseorang, melalui aktifitas. Perubahan
disposisi tersebut bukan diperoleh langsung dari proses pertumbuhan seseorang
secara ilmiah.[1]
Salah
satu ahli psikologi, Skinner, berpendapat bahwa belajar adalah suatu proses
adaptasi atau penyesuaian tingkah laku yang berlangsung secara progresif. B.J
Skinner percaya bahwa proses adaptasi tersebut akan mendatangkan hasil apabila
ia diberi penguat (reinforcer).[2]
Menurut
beberapa ahli lain belajar adalah suatu proses perubahan di dalam kepribadian
manusia, dan perubahan tersebut ditampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas
dan kuantitas tingkah laku seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap,
kebiasaan, pemahaman, keterampilan, daya fikir, dan lain-lain kemampuan.[3]
Adapun
pengertian belajar dalam tulisan ini adalah proses perubahan perilaku berkat
pengalaman dan latihan. Artinya tujuan kegiatan adalah perubahan tingkah laku,
baik yang menyangkut pengetahuan, keterampilan sikap, bahkan meliputi segenap
aspek organisme atau pribadi.
Metode
mengajar merupakan suatu cara yang dilakukan oleh seorang guru untuk mencapai
tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Teori mengenai metode mengajar sudah
banyak dikemukakan oleh ahli pendidikan baik di Indonesia maupun di
mancanegara. Metode mengajar adalah cara yang dipergunakan guru dalam
mengadakan hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya pengajaran. Dalam
pengertian lain metode mengajar merupakan cara-cara yang digunakan guru untuk
menyampaikan bahan pelajaran kepada siswa untuk mencapai tujuan.
Tyson and Caroll mengemukakan bahwa
mengajar ialah away working with
students,. A process of intraction the teacher does something to students, the
students do something on return. Dari definisi itu tergambar bahwa mengajar
adalah sebuah cara dan sebuah proses hubungan timbal balik antara peserta didik
dan guru yang sama-sama aktif melakukan kegiatan.[4]
Metode
dalam mengajar berperan sebagai alat untuk menciptakan proses mengajar dan
belajar. Dengan metode ini diharapkan terjadi interaksi pembelajaran antara siswa
dengan guru dalam proses pembelajaran. Guru sebagai salah satu sumber belajar
dan yang mengorganisir, memfasilitasi, serta memotivasi kegiatan belajar yang
dilakukan oleh siswa. Sedangkan siswa melakukan aktivitas belajar dan
memperoleh pengalaman belajar yang ditandai dengan adanya perubahan tingkah
laku baik kognitif, afektif, dan psikomotor dengan bantuan dan bimbingan dari
guru.
[2] Muhibbin
Syah. Psikologi Pendidikan Suatu
Pendekatan baru.(
Bandung: Remaja Rosdakarya, 1996),h. 91
No comments:
Post a Comment