Tanda-tanda perubahan kondisi semangat
kerja perlu diketahui oleh perusahaan agar dapat mengambil tindakan-tindakan
perbaikan jika ternyata diketahui bahwa dari tanda-tanda tersebut menunjukkan
semangat kerja yang menurun, sehingga perusahaan dapat terhindar dari
kerugian.Tanda-tanda perubahan ini merupakan hal yang tidak mutlak, tetapi
karena kondisi ini merupakan kecenderungan secara umum, maka perlu diketahui
oleh perusahaan. Untuk lebih jelas mengenai tanda-tanda perubahan kondisi
semangat kerja maka akan dikemukakan pendapat dari Alex. S. Nitisemito.
Menurut Alex.S.
Nitisemito (1996 : 161) tanda-tanda perubahan kondisi semangat kerja
karyawan adalah sebagai berikut :
1.
Turunnya atau
rendahnya produktivitas kerja
Salah satu tanda adanya perubahan kondisi terhadap
semangat kerja karyawan ditunjukkan dari turunnya produktivitas kerja ini dapat
terjadi karena kemalasan, penundaan pekerjaan, dan sebagainya.
2.
Tingkat absensi
yang naik atau tinggi
Tingkat absensi yang naik, sebenarnya juga merupakan
salah satu indikasi turunnya semangat kerja, karena itu bila ada gejala-gejala
absensi naik maka perlu segera dilakukan penelitian. Pada umumnya bila semangat
kerja karyawan turun, maka mereka akan malas untuk setiap hari datang bekerja.
Apabila, bilamana kompensasi atau upah yang diterimanya tidak dipotong waktu
mereka tidak masuk. Setiap ada kesempatan untuk tidak bekerja akan mereka
pergunakan, apabila bilamana waktu yang luang tersebut dapat dipakai untuk
mendapatkan penghasilan yang lebih tinggi meskipun untuk sementara.
3.
Tingkat
perpindahan karyawan yang tinggi (LTO)
Tingkat perpindahan karyawan yang tinggi diakibatkan
ketidaksenangan mereka pada perusahaan tersebut. Sehingga untuk itu mereka
berusaha mencari pekerjaan lain yang dianggap lebih sesuai. Tingkat keluar masuknya
karyawan yang tinggi selain dapat menurunkan produktivitas kerja, juga dapat
mengganggu kelangsungan jalannya perusahaan.Perpindahan karyawan juga dapat
terjadi karena jumlah tenaga kerja yang diperlukan jauh lebih sedikit dari pada
permintaan, dimana tingkat keluar masuknya karyawan lebih tinggi, dapat juga
karena munculnya perusahaan baru.
4.
Kegelisahan
dimana-mana
Kegelisahan akan terjadi bilaman semangat kerja
menurun, kegelisahan – kegelisahan itu dapat terwujud dalam bentuk ketidak
tenangan kerja, keluh
kesah, dan sebagainya.
5.
Tuntutan yang
seringkali terjadi
Tuntutan
merupakan perwujudan dari
keidakpuasan. Pada tahap – tahap
tertentu, ketidak puasan akan menimbulkan keberanian untuk mengajukan tuntutan
kepada perusahaan. Untuk itu perusahaan harus selalu waspada.
6.
Pemogokan
Pemogokan merupakan perwujudan dari ketidakpuasan,
kegelisahan, yang menimbulkan tuntutan. Apabila tuntutan tidak berhasil maka
akan berakhir dengan pemogokan. Hal ini dapat menimbulkan kelumpuhan bagi
perusahaan dengan segala akibatnya.Meskipun pemogokan yang terjadi akhirnya
dapat diatasi, ketegangan yang mempengaruhi hubungan atasan dengan bawahan
dapat berlangsung cukup lama.
Jadi,
semangat kerja rendah terlihat bila individu atau kelompok bertindak dan
bersikap apatis, tidak ada keterlibatan dan tidak tertarik pada pekerjaan dan
hasil kerja, adanya kelesuan pekerjaan, rasa putus asa dalam diri pekerja,
tingkat kemangkiran yang tinggi, keterlambatan, dan perputaran tenaga kerja
yang tinggi, dan tingkat kesalahan yang tinggi.
No comments:
Post a Comment