Bahasa adalah segala bentuk komunikasi di mana pikiran dan perasaan seseorang
disimbolisasikan agar dapat menyampaikan arti kepada orang lain. Oleh karena
tiu, perkembangan bahasa dimulai dari tangisan pertama sampai anak mampu
bertutur kata. Perkembangan bahasa terbagi menjadi dua periode, yaitu, periode
Prelinguistik dan periode Linguistik. Periode Linguistik inilah anak mulai
mengucapkan kata-kata pertama.
Menurut Sumantri (2008:2.30-2.31) periode linguistic terbagi
dalam tiga fase besar, yaitu:
a. Fase satu kata atau Holofrase
Pada fase ini anak mempergunakan satu
kata untuk menyatakan pikiran yang kompleks, baik berupa
keinginan, perasaan atau temuannya tanpa perbedaan yang jelas. Pada umumnya
kata pertama yang diucapkan oleh anak adalah kata benda, setelah beberapa waktu
barulah disusul dengan kata kerja.
b. Fase lebih dari satu kata
Fase dua kata muncul pada anak berusia
sekitar 18 bulan. Pada fase ini anak sudah dapat membuat kalimat sederhana yang
terdiri dari dua kata. Pada periode ini bahasa yang digunakan oleh anak tidak
lagi egosentris, dari dan untuk dirinya. Orang tua mulai melakukan Tanya jawab
dengan anak secara sederhana. Anak pun mulai dapat bercerita dengan
kalimat-kalimat sederhana.
c. Fase diferensiasi
Periode terakhir dari masa balita yang
berlangsung antara usia dua setengah sampai lima tahun. Keterampilan anak dalam
berbicara mulai lancar dan berkembang pesat. Dalam berbicara anak bukan saja
menambah kosakatanya yang mengagumkan akan tetapi anak mulai mampu
mengungkapkan kata demi kata sesuai dengan jenisnya, terutama dalam pemakaian
kata benda dan kata kerja.
Menurut Brewer dalam Suyanto (2005:73)
perkembangan bahasa mengikuti suatu urutan yang dapat diramalkan secara umum
sekalipun banyak variasinya diantara anak yang satu dengan anak yang lain,
dengan tujuan mengembangkan kemampuan untuk berkomunikasi. Kebanyakan anak
memulai perkembangan bahasanya dari menangis untuk mengekspresiakan responnya
terhadap bermacam-macam stimuli. Anak mulai memerang (cooing), yaitu melafalkan
bunyi yang tidak ada artinya secara berulang-ulang, seperti suara burung yang
sedang berkicau. Anak pada umumnya belajar nama-nama benda sebelum kata-kata
lain.
Berikut adalah fungsi bahasa sebagai alat
komunikasi menurut Depdiknas (2007:5), antara lain adalah:
a. Keterampilan berbahasa, dapat
ditunjukkan oleh anak dalam perilaku: menyapa, memperkenalkan diri, bertanya,
mendeskripsikan, melaporkan kejadian, menyatakan suka/tidak, meminta ijin,
bantuan, mengemukakan alas an, memerintah atau menolak sesuatu.
b. Keterampilan mendengar, dapat
ditujukan oleh anak dalam perilaku: mendengarkan perintah, mendengarkan
pertanyaan, mendengarkan orang yang sedang bercerita dan mendengarkan orang
yang sedang member petunjuk.
c. Keterampilan berbicara, dapat
ditujukan oleh anak dalam perilaku: mengembangkan keterampilan bertanya,
menyiapkan kegiatan yang dapat dilakukan di dalam maupun di luar kelas,
menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan menggunakan berbagai kegiatan
yang bervariasi.
d. Keterampilan membaca, adalah
kegiatan yang melibatkan unsur auditif (pendengaran) dan visual (pengamatan).
No comments:
Post a Comment