Friday, April 7, 2017

Teori Kepuasan (Content Theory)

           
Teori ini mendasarkan pada faktor-faktor kebutuhan dan kepuasan individu sehingga mereka mau melakukan aktivitasnya. Teori ini mencoba mencari tahu tentang kebutuhan apa yang dapat memuaskan dan yang dapat mendorong semangat kerja seseorang. Semakin tinggi standar kebutuhan dan kepuasan yang diinginkan, maka semakin giat seseorang untuk bekerja.
Teori kepuasan (Content Theory) ini yang dikenal antara lain teori dua faktor dan teori motivasi berprestasi.
            1)  Teori Dua Faktor (Two Factors) dari Federich Herzberg
Dalam teori ini dijelaskan tentang adanya dua rangkaian kondisi yang mempengaruhi seseorang didalam pekerjaannya, yaitu faktor motivator dan faktor kesehatan dan pemeliharaan. Teori ini juga dikenal dengan teori dua faktor dari Herzberg. Dalam faktor kesehatan dan pemeliharaan dibagi menjadi beberapa aspek yaitu : kebijakan dan administrasi perusahaan, hubungan antar pribadi, kondisi kerja, gaji dan upah. Tujuan dari penerapan teori ini diharapkan bahwa pimpinan organisasi memotivasi para pegawainya dan membuat perancangan kerja secara efektif.
Penelitian awal Herzberg melahirkan dua kesimpulan khusus mengenai teori tersebut yaitu :
a)  Kondisi Ekstrinsik
Faktor kesehatan dan pemeliharaan (Hygiene Faktor) pada umumnya berkaitan dengan keadaan di luar pekerjaan tetapi mempunyai hubungan dengan pekerjaan. Kehadiran faktor kesehatan dan pemeliharaan tidak terlalu kuat dalam memberikan motivasi kepada pegawai, tetapi dapat menimbulkan ketidakpuasan (Dissatisfiers) bila faktor-faktor tersebut tidak ada. Faktor-faktor ini meliputi :
(1)   Upah.
(2)   Keamanan.
(3)   Kondisi Kerja.
(4)   Status.
(5)   Prosedur Perusahaan.
(6)   Mutu dari Supervisi Teknis.
(7)   Mutu dari hubungan Interpersonal diantara teman sejawat, dengan atasan, dan dengan bawahan.
b)   Serangkaian Kondisi Intrinsik
Kepuasan pekerjaan (Job Content), yang apabila terdapat dalam pekerjaan akan menggerakkan tingkat motivasi yang kuat, yang dapat menghasilkan prestasi kerja yang baik. Jika kondisi ini tidak ada, maka kondisi ini ternyata tidak menimbulkan rasa ketidakpuasan yang berlebihan. Serangkaian faktor ini dinamakan Motivator (Satisfier), yang meliputi :
(1)   Prestasi.
(2)   Pengakuan.
(3)   Tanggung Jawab.
(4)   Kemajuan.
(5)   Pekerjaan itu sendiri.
(6)   Kemungkinan Berkembang.
             
2) Teori Motivasi Prestasi (Achievement Motivation) dari David          Mc. Clleland

Teori ini menjelaskan tentang hubungan antara motivasi dan prestasi. Dan dijelaskan pula bahwa bagaimana proses suatu keberhasilan dari motivasi terhadap pemenuhan kebutuhan seseorang. Pada akhirnya teori ini bertujuan tentang tidak hanya penekanan pada pemenuhan kebutuhan tetapi ditekankan pada bagaimana dan tujuan apa seseorang menjadi termotivasi. Mc. Clleland mengemukakan bahwa apabila kebutuhan seseorang terasa sangat mendesak, maka kebutuhan itu akan memotivasi orang tersebut untuk berusaha keras memenuhi kebutuhan tersebut. Ia berpendapat bahwa banyak kebutuhan diperoleh dari kebudayaan. Tiga dari kebutuhan ini adalah : kebutuhan akan prestasi (Need for Achievement), kebutuhan akan afiliasi (Need for Affiliation), kebutuhan akan kekuasaan (Need for Power). 

No comments:

Post a Comment

Simbol Bilangan atau Angka

  a. Pengertian Angka Memahami suatu angka dapat membantu manusia untuk melakukan banyak perhitungan mulai dari yang sederhana maupaun y...

Blog Archive