Asal usul Kelapa Tanaman kelapa diperkirakan
berasal dari Amerika Selatan. Tanaman kelapa telah dibudidayakan di sekitar
Lembah Andes di Kolumbia, Amerika Selatan sejak ribuan tahun Sebelum Masehi.
Catatan lain menyatakan bahwa tanaman kelapa berasal dari kawasan Asia Selatan
atau Malaysia, atau mungkin Pasifik Barat. Selanjutnya, tanaman kelapa menyebar
dari pantai yang satu ke pantai yang lain. Cara penyebaran buah kelapa bisa
melalui aliran sungai atau lautan, atau dibawa oleh para awak kapal yang sedang
berlabuh dari pantai yang satu ke pantai yang lain.
Cara membudidayakan kelapa yang tertua banyak
ditemukan di daerah Philipina dan Sri Langka. Di daerah tersebut tanaman kelapa
dikenal sejak 3000 tahun yang lalu. Ada sementara ahli berpendapat bahwa
tanaman kelapa berasal dari Philipina. Philipina juga merupakan salah satu
perintis dalam teknologi pengolahan berbagai macam produk kelapa (Warisno,
1998).
Pohon tinggi berjenis palem ini telah di
budidayakan sejak jaman dahulu kala, disebarkan secara luas oleh ras manusia,
dan bersamaan dengan itu telah secara alamiah tumbuh di tepi tepi pantai tropis
sehingga asal muasal dari tanaman ini menjadi kabur dan hilang ditelan jaman.
Beberapa orang sempat percaya (sekarang kepercayaan tersebut telah cemar),
bahwa kelapa berasal dari Amerika. Colombus tidak menemukannya, dan beberapa
penulis Spanyol dari Dunia Baru sama sekali tidak menyinggung mengenai tanaman
ini. Meskipun demikian, beberapa abad setelah Colombus, pohon palem yang berharga
ini tiba di Puerto Rico. Joseph de Acosta (1539-1600), seorang misionaris
kristen asal Peru, Amerika Latin pada 1571 sampai 1587 menuliskan dalam bukunya
yang terkenal Historia Naturaly Moral de las Indias yang di publikasikan pada
1590 setelah kepulangannya ke Spanyol menyatakan bahwa dia menyaksikan pohon
kelapa tumbuh di Puerto Rico. Petualang Spanyol lainnya di Puerto Rico pada
tahun 1599 menyebutkan bahwa Coconut Milk (santan) digunakan sebagai kosmetik
untuk wanita wanita disana. Bagaimanapun, di beberapa daerah Antilles lain
(kepulauan Karibia, termasuk Kuba, Jamaika, dan Hispanola), kelapa sama sekali
tidak disinggung singgung sampai beberapa abad kemudian.
Catatan dari Oviedo, ibu kota dari Asturias,
sebuah propinsi otonom di Spanyol Utara pada 1526 menyinggung mengenai tanaman
besar yang berdiri tegak yang terlihat sebagai tanaman lokal yang tumbuh di
pesisir Pasifik sekitar Burica Point, Costa Rica dan Panama. (Common Trees of
Puerto Rico, Handbook 249, Little and Wadswoirth, Forest Service, U.S
Department of Agriculture, 1964).
Augustin Pyrame de Candolle, seorang botanis
dari Swiss pada bukunya berjudul The Origin of Cultivated Plants (1882 – 1886)
menyatakan: “Jelas terlihat bahwa spesies ini bukan berasal dari Afrika maupun
dari bagian tropis Amerika sebelah timur. Dengan menyisihkan negara negara
tersebut, maka kemungkinannya tinggal bagian tropis Amerika sebelah barat,
kepulauan Pasifik, Asia Tenggara (Indian Archipelago) dan daerah Asia Selatan
dimana pada daerah daerah tersebut, pohon kelapa terlihat berlimpah, tumbuh
secara luas dan telah lama ada.
Penjelajah Inggris, William Dampier (1652 –
1715) dan George Vancouver (1757 – 1798) pada awal abad ke tujuhbelas pada
bukunya masing masing menceritakan bahwa mereka menemukan hutan kelapa di
sebuah pulau dekat Panama dan di sebuah pulau misterius yang dinamakan Isle of
Cocos. Pada saat itu kedua pulau tersebut tidak berpenghuni. Belakangan pohon
kelapa ditemukan juga di sepanjang pantai barat, mulai dari Mexico sampai Peru,
akan tetapi biasanya para penulis tersebut tidak menyinggung apakah tanaman
tersebut liar atau tidak, kecuali Seemann yang menyebutkan bahwa dia
menyaksikan tanaman ini berkembang secara alamiah dan di budidayakan di Isthmus
of Panama. Menurut Hernandez pada abad ke enambelas orang orang Meksiko
menyebutnya Coyolli, sebuah kata yang kedengarannnya bukan kata asli Meksiko.
(Origin of Cultivated Plants, DeCandolle, 1886)
Di Asia Selatan, terutama di daerah kepulauan,
kelapa adalah tanaman yang tumbuh di alam secara natural tapi juga di
budidayakan. Semakin kecil dan rendah pulau tersebut sehingga makin mudah
terkena terpaan air laut maka pohon kelapa semakin menonjol dan menarik
perhatian para petualang. Kemunculan kelapa seiring dengan kondisi kehidupan
alam bebas jaman dahulu di Asia dan Amerika bagian Barat semakin tidak jelas
(Origin of Cultivated Plants, DeCandolle, 1886).
Setelah melakukan diskusi panjang berdasarkan
fakta fakta yang ada menunjukkan bahwa pohon kelapa yang dibawa ke Cina berasal
dari Asia Tenggara. Kemudian sampai di Sri Lanka dan India sekitar tiga sampai
empat ribu tahun yang lalu, yang mana sebelumnya muncul di Amerika dan Afrika.
Ahli ahli yang lain sepakat pada pernyataan tersebut.
Varietas Kelapa
Dalam dunia tumbuh-tumbuhan, maka kelapa bisa
digolongkan sebagai :
Divisio :
Spermatophyta, Klas : Monocotyledoneae,Ordo : Palmales, Familia: Palmae, Genus:
Cocos, Spesies : Cocos nucifera.
Kelapa termasuk tumbuhan berkeping satu
(monocotyledoneae), berakar serabut, dan termasuk golongan palem (palmae). Kelapa
(Cocos nucifera L), di Jawa Timur dan Jawa Tengah dikenal dengan sebutan
kelopo atau krambil. Di Belanda masyarakat mengenalnya sebagai kokosnot
atau klapper, sedangkan bangsa Perancis menyebutnya cocotier (Warisno,
1998).
Varietas tanaman kelapa yang dikenal kurang
lebih ada 100 macam. Tanaman ini mulai berbuah pada umur 5 tahun. Produksi
penuh dicapai pada umur 10 tahun, dan ini berlangsung sampai umur 50 tahun.
Pohon kelapa dikatakan tua pada umur 80 tahun, dan biasanya akan mati pada umur
100 tahun.
Morfologi Kelapa
Keluarga Palmae (palem) umumnya tidak bercabang
dan mempunyai daun yang berbentuk cincin. Berikut ini morfologi tanaman kelapa
:
a. Batang
Pada umumnya, batang kelapa mengarah lurus ke
atas dan tidak bercabang, kecuali pada tanaman di pinggir sungai, tebing dan
lain- lain, pertumbuhan tanaman akan melengkung menyesuaikan arah sinar
matahari. Manfaat batang untuk membuat meja, kursi, bahan bangunan lainnya.
b. Akar
Tanaman kelapa yang baru bertunas mempunyai akar
tunggang. Namun perkembangan akar tersebut makin lama akan dilampaui oleh
akar-akar yang lain, sehingga fungsi dan bentuknya sama seperti akar serabut
biasa. Manfaat akar untuk hiasan dan mebelair.
c. Daun
Pertumbuhan dan pembentukan mahkota daun,
dimulai sejak biji berkecambah dan pada tingkat pertama dibentuk 4 – 6 helai
daun. Daun tersusun saling membalut satu sama lain, merupakan selubung dan
mudahkan susunan lembaga serta akar menembus sabut pada waktu tumbuh. Manfaat
daun untuk membuat hiasan seperti janur, kulit ketupat dll.
d. Bunga
Pohon kelapa mulai berbunga kira-kira setelah 3
– 4 tahun, pada kelapa genjah, dan 4 – 8 tahun pada kelapa dalam, sedang kelapa
hibrida mulai berbunga sesudah umur 4 tahun. Karangan bunga mulai tumbuh dari
ketiak daun yang bagian luarnya diselubungi oleh seludang yang disebut mancung
(spatha). Mancung merupakan kulit tebal dan menjadi pelindung calon bunga,
panjangnya 80 – 90 cm. Manfaat bunga untuk makanan seperti disayur dan untuk
hiasan.
e. Buah
Bunga betina yang telah dibuahi mulai tumbuh
menjadi buah,kira-kira 3 – 4 minggu setelah manggar terbuka. Tidak semua buah
yang terbentuk akan menjadi buah yang bisa dipetik, tetapi diperkirakan 1/2 -
2/3 buah muda berguguran, karena pohon tidak sanggup membesarkannya. Buah yang
masih kecil dan muda sering disebut bluluk. Manfaat buah seperti daging buah
untuk makanan, batok kelapa untuk bahan bakar, serabut kelapa untuk sapu dll.
No comments:
Post a Comment