Setelah
memenangkan perdebatan besar pertama, realisme tetap menjadi pendekatan
teoritis yang dominan dalam HI. Perdebatan kedua tentang metodologi tidak
dengan segera mengubah situasi tersebut. Setelah tahun 1945 pusat gravitasi
hubungan internasional adalah perseteruan Perang Dingin antara Amerika Serikat
dan Uni Sovyet. Perseteruan Timur-Barat membiarkan dirinya sendiri dengan
mudahnya pada interpretasi kaum realis tentang dunia itu.
Di
Tahun 1970-an Robert Keohane dan Joseph Nye mengembangkan pemikiran tersebut
lebih jauh. Mereka berpendapat bahwa hubungan antar Negara-negara Barat
(termasuk Jepang) dicorakkan oleh Interdependensi Kompleks (Complex Interdepedence): ada banyak
bentuk hubungan antar masyarakat sebagai tambahan pada hubungan politik
pemerintah, termasuk kaitan transnasional di antara perusahaan-perusahaan
bisnis. Interpedensi kompleks menggambarkan situasi yang sangat berbeda dari
gambaran realis atas hubungan internasional.
Ketika terdapat derajat interdependensi yang
tinggi, Negara-negara akan sering membentuk institusi-institusi internasional
untuk menghadapi masalah-masalah bersama. Institusi-institusi memajukan
kerjasama lintas batas-batas internasional dengan menyediakan informasi dan
dengan mengurangi biaya.
Aliran
yang keempat dan yang terakhir dari neoliberalisme-liberalisme
republikan-mengambil tema yang dikembangkan dalam pemikiran liberalism
terdahulu. Ini adalah pemikiran bahwa demokrasi liberal meningkatkan perdamaian
sebab mereka tidak berperang terhadap satu sama lain. Hal ini sangat
dipengaruhi oleh penyebaran demokratisasi yang sangat cepat di dunia setelah
akhir Perang Dingin.
Doyle menyadari bahwa perdamaian demokratis
didasarkan pada tiga pilar: pertama,
penyelesaian konflik secara damai antara Negara-negara demokratis; kedua, nilai-nilai bersama di antara
Negara-negara demokratis-suatu fondasi moral bersama; ketiga, pilar terakhir, kerjasama ekonomi diantara Negara-negara
demokrasi. Kaum liberal republican umumnya optimis bahwa aka nada perluasan
‘Zona Perdamaian’ yang terus menerus antar Negara-negara demokrasi liberal
meskipun mungkin ada juga kemunduran berkala.
No comments:
Post a Comment