Tuesday, April 11, 2017

Media Gambar Visual


1    Pengertian Media Gambar Visual
Media gambar visual adalah media yang berupa gambar cetak diam yang pembuatannya melalui proses pencetakan yang bertujuan membantu memperjelas objek materi yang dibahas dalam pembelajaran.  Media gambar menyajikan fakta, ide atau gagasan melalui kata-kata, kalimat, angka-angka, dan simbol atau gambar grafis yang biasa digunakan untuk menarik perhatian, memperjelas sajian ide dan mengilustrasikan fakta-fakta sehingga menarik dan diingat orang. Gagne mengungkapkan bahwa media yang berupa berbagai jenis komponen dalam lingkungan pendidikan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar (AECT,1977).
Dewasa ini gambar fotografi secara luas dapat diperoleh dari berbagai sumber, misalnya dari surat-surat kabar, majalah-majalah, brosur-brosur dan buku-buku. Gambar, lukisan, kartun, ilustrasi dan foto yang diperoleh dari berbagai sumber tersebut dapat dipergunakan oleh guru secara efektif dalam kegiatan belajar mengajar.
Gambar pada dasarnya membantu mendorong para peserta didik dan dapat membangkitkan minatnya pada pelajaran. Membantu mereka dalam kemampuan berbahasa, kegiatan seni, dan pernyataan kreatif dalam bercerita, dramatisasi, bacaan, penulisan, melukis dan menggambar serta membantu mereka menafsirkan dan mengingat-ingat isi materi bacaan dari buku teks (Sadiman, 1984:14).
Gambar fotografi merupakan salah satu media pembelajaran yang amat dikenal di dalam setiap kegiatan pembelajaran hal ini disebabkan kesederhanaannya, tanpa memerlukan perlengkapan dan tidak diproyeksikan untuk mengamatinya. Media gambar termasuk kepada gambar tetap atau still picture yang terdiri dari dua kelompok, yaitu: pertama flat opaque picture atau gambar datar tidak tembus pandang, misalnya gambar fotografi, gambar dan lukisan cetak. Kedua adalah transparent picture atau gambar tembus pandang, misalnya film slides, film strips dan transparancies.
Pada dunia pendidikan media gambar telah mendapat perhatian yang cukup besar sebagai suatu media untuk menyampaikan informasi, saran, pesan dan kesan, ide dan sebagainya. Menurut Rohani (1997:77) terdapat beberapa karakteristik media gambar yaitu sebagai berikut:
a) Berupa lukisan atau foto; b) menyampaikan suatu pesan atau ide tertentu; c) memberikan kesan yang luas atau menarik perhatian; d) menangkap penglihatan dengan seksama terhadap orang-orang yang melihatnya; e) menarik dan memusatkan perhatian orang yang melihatnya; f) menggunakan ide dan maksud melalui fakta yang tampak; g) merangsang orang yang melihat untuk melaksanakan maksud yang terlihat pada gambar; h) berani, langsung, dinamis, dan menimbulkan kejutan; i) ilustrasi tidak perlu banyak; menarik dan mudah dimengerti; j) teks ringkas jelas dan bermakna; k) ilustrasi dan tulisan harus ada keseimbangan; l) dalam rangka simbol visual, kata dan tulisan harus membawa ide tertentu; m) dapat dibaca dalam waktu yang singkat; n) warna dan gambar harus kontras dengan warna dasar; o) sederhana tetapi mempunyai daya tarik dan daya guna yang maksimal.

2    Fungsi Media Gambar Visual
            Menurut Levied dan Lentz (dalam Arsyad, 2011:16-17) mengemukakan empat fungsi media pembelajaran, khususnya media visual, yaitu:
1)      Fungsi atensi
Media visual merupakan inti, yaitu menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran.
2)      Fungsi afektif
Media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa ketika belajar (atau membaca) teks yang bergambar. Gambar atau lambang visual dapat menggugah emosi dan sikap siswa, misalnya informasi yang menyangkut masalah sosial atau ras.
3)      Fungsi kognitif
Media visual terlihat dari temuan-temuan penelitian yang mengungkapkan bahwa lambang gambar visual memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar visual tersebut.
4)      Fungsi kompensatoris
Media pembelajaran terlihat dari hasil penelitian bahwa media gambar visual yang memberikan konteks untuk memahami teks membantu siswa yang lemah dalam membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatnya kembali.

3    Penggunaan Media Gambar Visual Dalam Pembelajaran Di TK
   Pembelajaran pada dasarnya merupakan suatu cara yang tepat untuk dapat menstimulasi, memelihara, dan mengingat serta meningkatkan terciptanya proses kognitif dari setiap individu yang belajar. Kegiatan belajar mengajar yang bisa dikatakan efektif, adanya hubungan timbal balik serta interaksi antara pendidik dan peserta didik. Pendidik juga dituntut agar dapat mewujudkan ide suatu pembelajaran atau metode yang efektif bagi peserta didiknya sehingga siswa dapat mencerna dan mengingat dengan cepat “Short-Term Memory” kemudian menyimpan informasi yang diterima agar suatu saat dapat digunakan kembali. Perpaduan antara kedua hubungan tersebut akan mendukung terciptanya proses pembelajaran yang efektif sehingga dapat tercapai tujuan pembelajaran secara baik dan optimal.
Bagi pendidikan di TK terdapat beberapa prinsip pembelajaran yang harus diperhatikan, yaitu belajar dari hal yang konkrit dan dapat dilihat langsung, bersifat pengenalan, seimbang antara kegiatan fisik dan mental, berhubungan sebab dan akibat, sesuai dengan tingkat perkembangan anak, sesuai kebutuhan individual, mengembangkan kecerdasan, sesuai langgam belajar anak, kontekstual dan multikonteks, terpadu/integratif menggunakan esensi bermain dan belajar kecakapan hidup. Seperti yang diungkapkan oleh Hariwijaya (2009:25) bahwa:
            Prinsip penyelenggaraan pendidikan untuk anak usia dini adalah: bertujuan pada kebutuhan anak, pelaksanaan kegiatan belajar yang dilakukan melalui bermain, merangsang timbulnya kreatifitas dan inovasi membuat lingkungannya mendukung proses belajar anak, mengembangkan keterampilan anak, dilaksanakan bertahap dan terus menerus serta rangsangan pendidikan mencakup semua aspek perkembangan anak.


            Untuk dapat menunjang terjadinya keberhasilan dalam pembelajaran selain guru, metode mengajar dan fasilitas fisik lainnya ada hal yang tidak kalah pentingnya yaitu media belajar. Menurut Suyanto (2008:40) menjelaskan bahwa “…pada prinsipnya media belajar di TK berguna untuk memudahkan siswa belajar memahami sesuatu yang  mungkin sulit atau menyederhanakan sesuatu yang kompleks…”
Media sebagai penunjang dalam proses pembelajaran sangat berperan penting, oleh karena itu seorang guru dalam melaksanakan proses belajar-mengajar harus memiliki gagasan yang ditujukan dalam desain media, sebagai titik awal dalam melaksanakan komunikasi dengan anak. Untuk menyusun media tersebut, di samping gagasan guru perlu diperhatikan adanya unsur-unsur yang menunjang proses komunikasi serta adanya tujuan komunikasi. Guna mencapai tujuan pembelajaran bahasa di TK, maka guru memerlukan media yang sesuai. Begitu besarnya pengaruh media terhadap pembelajaran sehingga kita perlu juga memahami peran dan fungsi media dalam pembelajaran instruksional.
Beberapa ahli (Sadiman, 1984:25) memberikan rambu yang perlu diperhatikan berkaitan dengan media gambar yaitu:
1.    Prinsip-prinsip pemakaian media gambar
Beberapa prinsip yang perlu diperhatikan antara lain:
a.     Pergunakanlah gambar untuk tujuan-tujuan pembelajaran yang spesifik, yaitu dengan cara memilih gambar tertentu yang akan mendukung penjelasan inti pelajaran atau pokok-pokok pelajaran. Tujuan khusus itulah yang mengarahkan minat anak kepada pokok-pokok pelajaran. Bilamana tujuan instruksional yang ingin dicapainya adalah kemampuan anak membandingkan kelompok hewan, maka gambar-gambarnya harus memperhatikan perbedaan yang mencolok.
b.    Padukan gambar-gambar kepada pelajaran, sebab keefektifan pemakaian gambar-gambar di dalam proses belajar mengajar memerlukan keterpaduan. Bilamana gambar-gambar itu akan dipakai semuanya, perlu dipikirkan kemungkinan dalam kaitan pokok-pokok pelajaran. Pameran gambar di papan pengumuman pada umumnya mempunyai nilai kesan sama seperti di dalam ruang kelas. Gambar-gambar yang riil sangat berfaedah untuk suatu mata pelajaran, karena maknanya akan membantu pemahaman para peserta didik dan cara itu akan ditiru untuk hal-hal yang sama di kemudian hari.
c.     Pergunakanlah gambar-gambar itu sedikit saja, daripada menggunakan banyak gambar tetapi tidak efektif. Hematlah penggunaan gambar yang mendukung makna. Jumlah gambar yang sedikit tetapi selektif, lebih baik daripada dua kali mempertunjukkan gambar yang serabutan tanpa pilih-pilih. Banyaknya ilustrasi gambar-gambar secara berlebihan, akan mengakibatkan anak merasa dirongrong oleh sekelompok gambar yang mengikat mereka, akan tetapi tidak menghasilkan kesan atau inpresi visual yang jelas, jadi yang terpenting adalah pemusatan perhatian pada gagasan utama.
d.    Kurangilah penambahan kata-kata pada gambar oleh karena gambar-gambar itu sangat penting dalam mengembangkan kata-kata atau cerita, atau dalam menyajikan gagasan baru.
e.     Mendorong pernyataan yang kreatif, melalui gambar-gambar para peserta didik akan didorong untuk mengembangkan keterampilan berbahasa lisan dan tulisan.
2.      Memilih gambar yang baik dalam pembelajaran
Dalam pemilihan gambar yang baik untuk kegiatan pembelajaran terdapat beberapa kriteria yang perlu diperhatikan antara lain:
a.     Keaslian gambar. Gambar menunjukkan situasi yang sebenarnya, seperti melihat keadaan atau benda yang sesungguhnya. Kekeliruan dalam hal ini akan memberikan pengaruh yang tak diharapkan gambar yang palsu dikatakan asli.
b.    Kesederhanaan. Gambar itu sederhana dalam warna, menimbulkan kesan tertentu, mempunyai nilai estetis secara murni dan mengandung nilai praktis. Jangan sampai peserta didik menjadi bingung dan tidak tertarik pada gambar.
c.     Bentuk item. Hendaknya si pengamat dapat memperoleh tanggapan yang tetap tentang obyek-obyek dalam gambar.
d.    Perbuatan. Gambar hendaknya hal sedang melakukan perbuatan. Peserta didik akan lebih tertarik dan akan lebih memahami gambar-gambar yang sedang bergerak.
e.     Fotografi. Peserta didik dapat lebih tertarik kepada gambar yang nilai fotografinya rendah, yang dikerjakan secara tidak profesional seperti terlalu terang atau gelap. Gambar yang bagus belum tentu menarik dan efektif bagi pembelajaran.
f.     Artistik. Segi artistik pada umumnya dapat mempengaruhi nilai gambar. Penggunaan gambar tentu saja disesuaikan dengan tujuan yang hendak dicapai.

Kriteria-kriteria memilih gambar seperti yang telah dikemukakan di atas juga berfungsi untuk menilai apakah suatu gambar efektif atau tidak untuk digunakan dalam pembelajaran. Gambar yang tidak memenuhi kriteria tidak dapat digunakan sebagai media dalam mengajar.

No comments:

Post a Comment

Simbol Bilangan atau Angka

  a. Pengertian Angka Memahami suatu angka dapat membantu manusia untuk melakukan banyak perhitungan mulai dari yang sederhana maupaun y...

Blog Archive