Mengapa perlu dipelajari ?
Memimpin sidang
dapat diumpamakan seperti seorang yang memegang kemudi dengan membawa penumpang
yang belum dipastikan mempunyai kemampuan yang sama. Menghadapi anggotanya yang
berbeda kemauan dan pendapatnya, pemimpin sidang harus dapat bijaksana
mengambil langkah sistematis, terarah dan dengan cara yang cukup memikat dan
praktis sehingga dapat diterima oleh semua pihak. Berhasil atau tidak seorang
pemimpin sidang bukan bergantung pada
nasib saja tetapi dapat dipelajari karena kemampuan memimpin sidang merupakan
keterampilan tersendiri.
Apa tugas pokok
pemimpin sidang ?
Pemimpin sidang
adalah seorang yang secara formal diserahi tugas untuk mengatur, mengarahkan,
membimbing serta menjaga kelancaran jalannya sidang. Ia adalah penanggungjawab
utama, berhasil tidaknya persidangan tersebut.
Tugas-tugas
pokok pemimpin sidang :
- Menjaga kelancaran jalannya persidangan
- Mengarahkan jalannya persidangan untuk mencapai tujuan yang diharapkan
- Menampung dan menyalurkan kemauan dan pendapat peserta sidang
- Membuat kesimpulan-kesimpulan sementara atau resume hasil pembicaraan dan membuat rumusan yang dapat diterima semua pihak.
Langkah-langkah
dan cara memimpin sidang
Berhasilnya
seseorang memimpin sidang akan ditentukan oleh persiapan yang dilakukannya.
Yang dimaksud dengan persiapan dalam hal ini meliputi :
- Persiapan pribadi sebagai pemimpin sidang, yaitu :
a.
siap dengan bahan-bahan untuk mengantarkan pembicaraan
ataupun pengarahan
b.
Mempunyai gambaran yang jelas mengenai sasaran atau
output yang akan dicapai
c.
Siap menghadapai kemungkinan-kemungkinan perbedaan dan
alternatif pemecahannya
- Persiapan menghadapi audience
Komunikasi dengan peserta merupakan salah satu kunci
berhasilnya seorang pemimpin sidang, sehubungan dengan itu sangat perlu
seseorang yang memimpin sidang mengenal pribadi peserta sidang sebelum
dimulainya persidangan, akan lebih baik lagi apabila dapat diciptakan hubungan
yang rileks dan akrab sebelum dimulainya persidangan.
Cara Memimpin Sidang
Beberapa hal yang perlu diperhatikan
agar lebih terjamin berhasilnya memimpin sidang yaitu :
- Pemimpin sidang perlu memperhatikan tata cara sopan santun protokoler yang berlaku di daerah tersebut
- Pengantar kata atau pengarahan (kalau diperlukan) hendaknya disampaikan secara singkat tapi cukup jelas
- Perlu diciptakan sikap obyektif dan sikap yang terbuka terhadap orang lain
- Harus dapat meredakan ketegangan – ketegangan yang mungkin timbul dengan cara yang persuasif, serta dapat diterima oleh semua pihak
- Menghadapi peserta yang kurang aktif, pemimpin sidang harus dapat memberikan dorongan sehingga keseganan berbicara berubah menjadi kesediaan mengeluarkan pendapat
- Janganlah menganggap semua perbedaan pendapat sebagai pertentangan, karena dengan adanya perbedaan pendapat yang tersebut akan memperkaya perbendaharaan pendapat yang memang perlu dikembangkan
- Pemimpin sidang perlu memiliki kemampuan merangkum pendapat yang berkembang dalam suatu pertemuan, sehingga hasil sidang betul-betul dapat mencerminkan aspirasi yang berkembang diantara peserta.
- Kalau terdapat perbedaan yang tidak dapat disatukan maka sebaiknya melakukan langkah-angkah sebagai berikut : sebaiknya diadakan break dahulu untuk melepaskan ketegangan dan dapat juga digunakan untuk mengadakan pertemuan pendapat secara informal. Banyak masalah yang dapat diselesaikan dalam suasana rileks dan pembicaraan yang akrab
- Membuat rangkuman atau resume suatu masalah tidaklah selalu mudah, tapi ini adalah seni tersendiri yang perlu dikuasai seseorang yang mendapat tugas memimpin sidang. Tugas ini harus dilakukan sendiri, tapi dibentuk dahulu tim perumus yang dianggap mampu untuk merumuskan hasil sidang karena menguasai persoalannya serta aspirasi yang berkembang dalam persidangan
- Bagaimana indah dan logisnya suatu perumusan, namun kesempurnaan tidak akan tercapai juga, hal ini perlu disadari oleh pemimpin sidang yang ahli pun tidak akan dapat melepaskan diri dari kekurangan oeh karena itu janganlah segan untuk meminta maaf apabila ada hal yang mungkin tidak berkenan dihati para peserta.
Sikap dan sifat yang biasanya dijumpai dalam suatu diskusi menunjukkan
variasi yang cukup menarik, sama dengan menariknya dengan mengenal kepribadian
itu sendiri. Suatu cara untuk mengetahui sikap seseorang telah banyak
dikembangkan oleh ahli Psikologi sosial diantaranya Kamim akan mengajukan
pendapat BARES yang dalam mendalami sikap dan tingkah laku seseorang, membuat
klasifikasi-klasifikasi atas sikap-sikap dalam kelompok-kelompok :
a)
Daerah emosi negatif, menunjukkan tidak senang atau
menolak atau sikap permusuhan. Hal ini diwujudkan dalam tindakan yang berupa
tidak menghargai pendapat, tidak mau memperhatikan pada waktu ada pembicaraan
untuk diajak bicara baik-baik.
b)
Daerah netral tetapi masih cenderung negatif,
menunjukkan sikap kurang dapat menerima, tidak berterus terang. Hal ini
dilakukan dengan tindakan-tindakan yang berupa pertanyaan yang sifatnya meragukan
pendapat pembicara.
c)
Daerah netral tapi cenderung positif, menunjukkan sikap
mau menerima pendapat
t:90.0pt;text-align:justify;text-indent: -18.0pt;mso-list:l2 level2 lfo1;tab-stops:list 90.0pt'>- Peserta dipilih dan dipersiapkan terlebih dahulu
-
Berfungsi untuk mengetahui permasalahan
-
Metode praktiknya untuk memerankan watak seseorang dari
seseorang
Kedua jenis pertemuan dramatisasi dan role playing
merupakan permainan yang membahayakan bila si pemain tidak pandai mengendalikan
emosinya, oleh karenanya peserta diharapkan cukup dewasa untuk mengendalikan
emosinya.
B. Diskusi Panel
C. Seminar
Definisi : pembahasan mengenai
sesuatu yang bersifat ilmiah dengan titik permasalahannya dipusat lain pada
topik yang lain.
D. Simposium
No comments:
Post a Comment