Thursday, February 23, 2017

Kategori dan Tipologi Publik


Menurut Suryadi (2007: 9-15) terdapat empat kelompok publik yaitu konsumen, produsen, perancang dan pembatas (consumers, producers, enablers dan limiters).
1.    Konsumen adalah publik yang menerima produk atau jasa dari perusahaan tertentu, misalnya konsumen dan calon konsumen, pembeli, klies, pelajar, pasien, fan, patron, orang yang berbelanja, dan lain-lain. Kategori tersebut termasuk juga konsumen kedua (secondary consumer), yaitu konsumen dari konsumen anda, misalnya perusahaan tempat lulusan universitas Anda mengirimkan lamaran kerja.
Kategori konsumen juga meliputi juga mereka apa yang disebut konstituen bayangan (shadow constituencies), yaitu mereka yang kemungkinan tidak memiliki hubungan langsung dengan produk atau jasa sebuah perusahaan. Sebagai contoh, ketika masa sulit tiba lembaga bantuan dana akan melakukan pengurangan bantuan hibah yang diberikan kepada sektor seni, maka anggota kelompok seni akan melakukan protes kepada lembaga donor tersebut karena menganggap lembaga tersebut menambah beban yang harus mereka pikul.
2.    Produsen adalah publik yang memberikan input kepada perusahaan. Kelompok tersebut meliputi karyawan, sukarelawan, dan asosiasi, yaitu produsen yang memerlukan material seperti supplier, produsen dari golongan pemilik sumber daya seperti banker, donator dan pemegang saham.
3.    Perancang (enablers) adalah publik yang berfungsi dalam pengaturan melalui seting norma atau standar bagi perusahaan (seperti asosiasi profesional atau departemen pemerintah), pemimpin tertentu yang memiliki pengaruh besar terhadap konsumen (misalnya pialang dan analis), dan kelompok yang memiliki kontribusi keberhasilan perusahaan (seperti media massa). Kelompok lain yang termasuk kategori ini meliputi aliansi, dimana perusahaan bisa melakukan kerjasama proyek dan membangun satu kepentingan bersama.
4.    Pembatas (limiters) adalah publik yang dalam kondisi tertentu mampu mengurangi atau menghambat keberhasilan perusahaan (seperti kompetitor, pesaing dan kekuatan lain yang berbahaya). Kelompok aktivis yang disebutkan sebagai calon perancang bisa saja berubah menjadi pembatas jika dalam kondisi tertentu perusahaan tidak mampu bekerja sama dengan mereka. Demikian juga, media massa dan stasiun TV bisa menjadi publik pembatas.
Berikut ini adalah beberapa contoh klasifikasi publik umum yang sesuai dengan kondisi berbagai PR (Public Relations) atau komunikasi pemasaran menurut Suryadi (2007:11-12):
1.    Konsumen
a.    Tertentu/regular
b.    Saat ini/calon/eks
c.    Pesaing/loyal
d.   Usia, suku, potensi belanja atau variabel lain
e.    Anggota/konsumen biasa
f.     Konsumen kedua
g.    Konstituen bayangan (shadow constituances)
2.    Produsen
a.    Karyawan, sukarelawan
b.    Veteran/baru
c.    Sukarelawan; pemimpin/akar rumput
d.   Karyawan bawah/staf
e.    Manajerial/non-manajerial
1)        Manajerial: atas/tengah
2)        Non-manajerial: supervisor/staff/pemeliharaan/produksi
f.     Manajemen/gabungan
g.    Keluarga/pensiunan
h.    Investor/pemegang saham
i.      Donator/yayasan/pemberi hibah
j.      Saat ini/calon/eks
3.    Perancang (Enablers)
a.    Pemimpin komunitas
b.    Organisasi: jasa / professional / pemuka agama / sosial / suku / budaya / partai politik / lingkungan / aktivis
c.    Asosiasi industri/dinas/lembaga akreditasi
d.   Tenaga ahli professional/konsultan/analis
e.    Lembaga pemerintah
1)        Kota/kabupaten/propinsi/negara
2)        Elektif/apointif
3)        legislatif/eksekutif/yudikatif
4)        staff/penasehat/komite/departemen
f.     Diplomat: kedutaan/konsulat
g.    Angkatan/sipil
h.    Media: lokal/kabupaten/propinsi/nasional/internasional
i.      Professional/keuangan/konsumen/keagamaan/kesukuan/perdagangan/advokasi/akademisi
1)        Keberadaan: umum/terbatas/tertentu
2)        Cetak/siaran/majalah/Koran
3)        Koran: harian/non-harian
4)        Elektronik: TV/radio
a)    TV : Siaran/kabel TV
b)   Radio: AM/FM, komersil/umum
5)        Komputer : Kelompok berita/Web site
4.    Pembatas (limiters)
a.       Pesaing
b.      Lawan
c.       Aktivis
d.      Kekuatan lain
Selain pembagian publik di atas, menurut Suryadi (2007, 13-14) publik juga bisa dibedakan ke dalam kategori berikut ini :
1.        Non-publik, yaitu mereka yang tidak mempengaruhi atau terpengaruh oleh organisasi. Sebagai contoh, seorang pengecer yang terdapat di Bandung tidak akan memiliki pengaruh dan tidak akan dipengaruhi oleh publik yang ada di Bogor. Secara umum publik tersebut dapat diabaikan dan bahkan tidak teridentifikasi.
2.        Publik Intens, yaitu kelompok yang menghadapi masalah tertentu sebagai akibat tindakan perusahaan, namun mereka tidak mengetahui akibat tersebut sebagai produk perusahaan. Sebagai contoh, sebuah perusahaan tertentu yang melakukan perluasan bisnisnya akan menambah kemacetan jalur lalu-lintas setempat, namun pemerintah lokal tersebut tidak menyadarinya.
3.        Publik sadar, yaitu mereka yang mengetahui bahwa terdapat masalah. Pada contoh perusahaan yang memperluas bisnis di atas diketahui oleh pemerintah lokal setempat melalui surat kabar yang memberitakan perluasan perusahaan tersebut.
4.        Publik apatis (apathetic publics), yaitu publik yang pada dasarnya tidak peduli dengan seluruh permasalahan dan secara umum tidak termasuk publik. Namun beberapa teori menekankan bahwa mereka merupakan sekelompok dan harus menjadi perhatian praktisi PR (Public Relations), alasannya karena pada dasarnya setiap orang akan menjadi tertarik dengan isu tertentu.
5.        Publik aktif, yaitu kelompok melakukan sesuatu terhadap masalah tertentu. Sebagai contoh, masyarakat yang melakukan pemblokiran jalan dimana perusahaan yang memperluas jaringan bisnis tersebut berada.    
Menurut Suryadi (2007, 14-15) publik aktif dapat dikelompokkan lagi ke dalam tiga kategori:
1.        Publik seluruh masalah (all-isue publics), yaitu publik yang aktif dalam seluruh masalah yang mempengaruhi organisasi. Sebagai contoh, publik tersebut secara prinsip menentang perusahaan dan mencoba menghambat seluruh kegiatan perusahaan. Contoh kasus ini yaitu kelompok anti nuklir yang secara jelas akan menentang segala perusahaan yang bergerak dalam kegiatan pernukliran, meskipun perusahaan tersebut tidak berhubungan dengan nuklir.
2.        Publik satu masalah (single-isue publics), adalah mereka yang aktidf dalam satu masalah atau satu masalah kecil. Misalnya kampanye Selamatkan Ikan Hiu (Save the Whale Campaign). Mereka bisa saja tidak menentang secara keseluruhan, namun akan menentang segala kegiatan yang bertentangan dengan pandangan mereka mengenai satu masalah. Secara umum sebenarnya mereka tidak mendukung perusahaan, namun secara total menentang masalah tertentu, misalnya dengan memberikan berbagi opsi kepada pimpinan perusahaan.
3.        Publik isu hangat (Hot-issue publics), yaitu mereka yang terlibat dalam satu masalah tertentu dan memperoleh dukungan dari masyarakat luas dan mendapat liputian media massa. Salah satu contoh yaitu dukungan masyarakat luar negeri terhadap kampanye Greenpeace dalam menentang pembuangan limbah.
Menurut Yulianita (2007:57) berdasarkan kedua jenis sasaran/publik yaitu publik internal dan publik eksternal, maka sifat hubungannya pun dibagi menjadi dua jenis hubungan yaitu Internal Relations dan External Relations. Publik internal adalah publik yang berada di dalam organisasi dan yang dimaksud publik eksternal yaitu publik yang berada di luar organisasi.



1.  Internal Public Relations
Macam-macam publik ini tergantung pada jenis, sifat, atau karakter dari organisasinya. Berikut ini merupakan publik internal secara umum didalam perusahaan atau organisasi :
a.         Publik pegawai (employee public)
b.        Publik manajer (manager public)
c.         Publik pemegang saham (stockholder public)
d.        Publik buruh (labour public)
Khusus untuk publik pemegang saham (stockholder public) bisa juga dimasukan kedalam kategori eksternal PR, karena ada juga perusahaan yang telah go public. Internal public relations yang baik adalah yang memperlakukan setiap karyawan dengan sikap yang sama, tanpa membeda-bedakan tingkat, pendidikan dan lain-lain. Salah satu internal public relations yang dapat menunjukan perhatian terhadap kepentingan karyawan diantaranya mengadakan gathering dalam perusahaan.
2.    Eksternal Public Relations
Sama halnya dengan internal PR, eksternal PR juga tergantung pada jenis, sifat, atau karakter dari organisasinya. Berikut ini merupakan publik eksternal secara umum didalam perusahaan atau organisasi :
a.         Publik Pers (press public)
b.        Publik Pemerintahan (government public)
c.         Publik masyarakat sekitar (community public)
d.        Publik rekanan atau pemasok (supplier public)
e.         Publik pelanggan (customer public)
f.         Publik konsumen (consumer public)
g.        Publik bidang pendidikan (educational public)
Publik umum (general public

No comments:

Post a Comment

Simbol Bilangan atau Angka

  a. Pengertian Angka Memahami suatu angka dapat membantu manusia untuk melakukan banyak perhitungan mulai dari yang sederhana maupaun y...

Blog Archive