Menurut Suryadi (2007: 9-15) terdapat empat kelompok publik yaitu
konsumen, produsen, perancang dan pembatas (consumers,
producers, enablers dan limiters).
1. Konsumen adalah publik yang menerima produk
atau jasa dari perusahaan tertentu, misalnya konsumen dan calon konsumen,
pembeli, klies, pelajar, pasien, fan, patron, orang yang berbelanja, dan
lain-lain. Kategori tersebut termasuk juga konsumen kedua (secondary consumer), yaitu konsumen dari konsumen anda, misalnya perusahaan
tempat lulusan universitas Anda mengirimkan lamaran kerja.
Kategori
konsumen juga meliputi juga mereka apa yang disebut konstituen bayangan (shadow constituencies), yaitu mereka
yang kemungkinan tidak memiliki hubungan langsung dengan produk atau jasa
sebuah perusahaan. Sebagai contoh, ketika masa sulit tiba lembaga bantuan dana
akan melakukan pengurangan bantuan hibah yang diberikan kepada sektor seni,
maka anggota kelompok seni akan melakukan protes kepada lembaga donor tersebut
karena menganggap lembaga tersebut menambah beban yang harus mereka pikul.
2. Produsen adalah publik yang memberikan input
kepada perusahaan. Kelompok tersebut meliputi karyawan, sukarelawan, dan
asosiasi, yaitu produsen yang memerlukan material seperti supplier, produsen dari
golongan pemilik sumber daya seperti banker, donator dan pemegang saham.
3. Perancang (enablers) adalah publik yang berfungsi dalam pengaturan melalui
seting norma atau standar bagi perusahaan (seperti asosiasi profesional atau
departemen pemerintah), pemimpin tertentu yang memiliki pengaruh besar terhadap
konsumen (misalnya pialang dan analis), dan kelompok yang memiliki kontribusi
keberhasilan perusahaan (seperti media massa). Kelompok lain yang termasuk
kategori ini meliputi aliansi, dimana perusahaan bisa melakukan kerjasama
proyek dan membangun satu kepentingan bersama.
4. Pembatas (limiters)
adalah publik yang dalam kondisi tertentu mampu mengurangi atau menghambat
keberhasilan perusahaan (seperti kompetitor, pesaing dan kekuatan lain yang
berbahaya). Kelompok aktivis yang disebutkan sebagai calon perancang bisa saja
berubah menjadi pembatas jika dalam kondisi tertentu perusahaan tidak mampu
bekerja sama dengan mereka. Demikian juga, media massa dan stasiun TV bisa
menjadi publik pembatas.
Berikut ini adalah beberapa contoh klasifikasi publik umum yang sesuai
dengan kondisi berbagai PR (Public
Relations) atau komunikasi pemasaran menurut Suryadi (2007:11-12):
1. Konsumen
a. Tertentu/regular
b. Saat ini/calon/eks
c. Pesaing/loyal
d. Usia, suku, potensi belanja atau variabel
lain
e. Anggota/konsumen biasa
f. Konsumen kedua
g. Konstituen bayangan (shadow constituances)
2. Produsen
a. Karyawan, sukarelawan
b. Veteran/baru
c. Sukarelawan; pemimpin/akar rumput
d. Karyawan bawah/staf
e. Manajerial/non-manajerial
1)
Manajerial: atas/tengah
2)
Non-manajerial: supervisor/staff/pemeliharaan/produksi
f. Manajemen/gabungan
g. Keluarga/pensiunan
h. Investor/pemegang saham
i. Donator/yayasan/pemberi hibah
j. Saat ini/calon/eks
3. Perancang (Enablers)
a. Pemimpin komunitas
b. Organisasi: jasa / professional / pemuka
agama / sosial / suku / budaya / partai politik / lingkungan / aktivis
c. Asosiasi industri/dinas/lembaga akreditasi
d. Tenaga ahli professional/konsultan/analis
e. Lembaga pemerintah
1)
Kota/kabupaten/propinsi/negara
2)
Elektif/apointif
3)
legislatif/eksekutif/yudikatif
4)
staff/penasehat/komite/departemen
f. Diplomat: kedutaan/konsulat
g. Angkatan/sipil
h. Media:
lokal/kabupaten/propinsi/nasional/internasional
i. Professional/keuangan/konsumen/keagamaan/kesukuan/perdagangan/advokasi/akademisi
1)
Keberadaan: umum/terbatas/tertentu
2)
Cetak/siaran/majalah/Koran
3)
Koran: harian/non-harian
4)
Elektronik: TV/radio
a) TV : Siaran/kabel TV
b) Radio: AM/FM, komersil/umum
5)
Komputer : Kelompok berita/Web
site
4. Pembatas (limiters)
a. Pesaing
b. Lawan
c. Aktivis
d. Kekuatan lain
Selain pembagian publik di atas, menurut Suryadi (2007, 13-14) publik
juga bisa dibedakan ke dalam kategori berikut ini :
1.
Non-publik, yaitu mereka yang tidak mempengaruhi atau terpengaruh oleh
organisasi. Sebagai contoh, seorang pengecer yang terdapat di Bandung tidak
akan memiliki pengaruh dan tidak akan dipengaruhi oleh publik yang ada di
Bogor. Secara umum publik tersebut dapat diabaikan dan bahkan tidak
teridentifikasi.
2.
Publik Intens, yaitu kelompok yang menghadapi masalah tertentu sebagai
akibat tindakan perusahaan, namun mereka tidak mengetahui akibat tersebut
sebagai produk perusahaan. Sebagai contoh, sebuah perusahaan tertentu yang
melakukan perluasan bisnisnya akan menambah kemacetan jalur lalu-lintas
setempat, namun pemerintah lokal tersebut tidak menyadarinya.
3.
Publik sadar, yaitu mereka yang mengetahui bahwa terdapat masalah. Pada
contoh perusahaan yang memperluas bisnis di atas diketahui oleh pemerintah
lokal setempat melalui surat kabar yang memberitakan perluasan perusahaan
tersebut.
4.
Publik apatis (apathetic publics),
yaitu publik yang pada dasarnya tidak peduli dengan seluruh permasalahan dan
secara umum tidak termasuk publik. Namun beberapa teori menekankan bahwa mereka
merupakan sekelompok dan harus menjadi perhatian praktisi PR (Public Relations), alasannya karena pada
dasarnya setiap orang akan menjadi tertarik dengan isu tertentu.
5.
Publik aktif, yaitu kelompok melakukan sesuatu terhadap masalah
tertentu. Sebagai contoh, masyarakat yang melakukan pemblokiran jalan dimana
perusahaan yang memperluas jaringan bisnis tersebut berada.
Menurut Suryadi (2007, 14-15) publik aktif dapat dikelompokkan lagi ke
dalam tiga kategori:
1.
Publik seluruh masalah (all-isue
publics), yaitu publik yang aktif dalam seluruh masalah yang mempengaruhi
organisasi. Sebagai contoh, publik tersebut secara prinsip menentang perusahaan
dan mencoba menghambat seluruh kegiatan perusahaan. Contoh kasus ini yaitu
kelompok anti nuklir yang secara jelas akan menentang segala perusahaan yang
bergerak dalam kegiatan pernukliran, meskipun perusahaan tersebut tidak
berhubungan dengan nuklir.
2.
Publik satu masalah (single-isue
publics), adalah mereka yang aktidf dalam satu masalah atau satu masalah
kecil. Misalnya kampanye Selamatkan Ikan Hiu (Save the Whale Campaign). Mereka bisa saja tidak menentang secara
keseluruhan, namun akan menentang segala kegiatan yang bertentangan dengan
pandangan mereka mengenai satu masalah. Secara umum sebenarnya mereka tidak
mendukung perusahaan, namun secara total menentang masalah tertentu, misalnya
dengan memberikan berbagi opsi kepada pimpinan perusahaan.
3.
Publik isu hangat (Hot-issue
publics), yaitu mereka yang terlibat dalam satu masalah tertentu dan
memperoleh dukungan dari masyarakat luas dan mendapat liputian media massa.
Salah satu contoh yaitu dukungan masyarakat luar negeri terhadap kampanye Greenpeace dalam menentang pembuangan
limbah.
Menurut
Yulianita (2007:57) berdasarkan kedua jenis sasaran/publik yaitu publik
internal dan publik eksternal, maka sifat hubungannya pun dibagi menjadi dua
jenis hubungan yaitu Internal Relations
dan External Relations. Publik
internal adalah publik yang berada di dalam organisasi dan yang dimaksud publik
eksternal yaitu publik yang berada di luar organisasi.
1. Internal
Public Relations
Macam-macam publik ini tergantung pada jenis, sifat, atau karakter dari
organisasinya. Berikut ini merupakan publik internal secara umum didalam
perusahaan atau organisasi :
a.
Publik pegawai (employee public)
b.
Publik manajer (manager public)
c.
Publik pemegang saham (stockholder public)
d.
Publik buruh (labour public)
Khusus untuk publik pemegang saham (stockholder public) bisa juga
dimasukan kedalam kategori eksternal PR, karena ada juga perusahaan yang telah go
public. Internal public relations yang baik adalah yang
memperlakukan setiap karyawan dengan sikap yang sama, tanpa membeda-bedakan
tingkat, pendidikan dan lain-lain. Salah satu internal public relations yang
dapat menunjukan perhatian terhadap kepentingan karyawan diantaranya mengadakan
gathering dalam perusahaan.
2. Eksternal Public Relations
Sama halnya dengan internal PR, eksternal PR juga tergantung pada jenis,
sifat, atau karakter dari organisasinya. Berikut ini merupakan publik eksternal
secara umum didalam perusahaan atau organisasi :
a.
Publik Pers (press public)
b.
Publik Pemerintahan (government public)
c.
Publik masyarakat sekitar (community public)
d.
Publik rekanan atau pemasok (supplier public)
e.
Publik pelanggan (customer public)
f.
Publik konsumen (consumer public)
g.
Publik bidang pendidikan (educational public)
Publik
umum (general public)
No comments:
Post a Comment