Cutlip
& Center (Ruslan, 2006: 148) menyatakan bahwa proses perencanaan program
kerja melalui proses empat tahapan atau langkah-langkah pokok yang menjadi
landasan acuan untuk pelaksanaan program kerja kehumasan adalah sebagai berikut
:
1.
Penelitian dan Mendengarkan (Research-Listening)
Dalam tahap ini,
penelitian yang dilakukan berkaitan dengan opini, sikap dan reaksi dari mereka
yang berkepentingan dengan aksi dan kebijaksanaan-kebijaksanaan suatu
organisasi. Setelah itu baru dilakukan pengevaluasian fakta-fakta, dan
informasi yang masuk untuk menentukan keputusan berikutnya. Pada tahap ini akan
ditetapkan suatu fakta dan informasi yang berkaitan langsung dengan kepentingan
organisasi, yaitu What’s our problem?
(Apa yang menjadi problem kita).
2.
Perencanaan dan mengambil Keputusan (Planning-Decision)
Dalam tahap ini
sikap, opini, ide-ide dan reaksi yang berkaitan dengan kebijaksanaan serta
penetapan program kerja organisasi yang sejalan dengan kepentingan atau
keinginan-keinginan pihak yang berkepentingan mulai diberikan: Here’s what we can do? (Apa yang dapat
kita kerjakan).
3.
Mengkomunikasikan dan Pelaksanaan (Communication-Action)
Dalam tahap ini
informasi yang berkenaan dengan langkah-langkah yang akan dilakukan dijelaskan
sehingga mampu menimbulkan kesan-kesan yang secara efektif dapat mempengaruhi
pihak-pihak yang dianggap penting dan berpotensi untuk memberikan dukungan
sepenuhnya: Here’s what we did and why? (Apa
yang telah kita lakukan dan mengapa begitu).
4.
Mengevaluasi (Evaluation)
Pada tahapan
ini, pihak Public Relation/Humas mengadakan
penilaian terhadap hasil-hasil dari program-program kerja atau aktivitas Humas
yang telah dilaksanakan. Termasuk mengevaluasi keefektifan dari teknik-teknik
manajemen dan komunikasi yang telah dipergunakan: How did we do ? (Bagaimana yang telah kita lakukan).
Selanjutnya
pada pelaksanaannya, untuk memperoleh efek yang maksimal, Cutlip & Center
menyatakan bahwa keempat langkah tersebut harus dilaksanakan dengan proses
perputaran (cyclical process)
tertentu, dengan disesuaikan kebutuhan. Untuk lebih jelasnya, keempat proses di
atas dapat dideskripsikan dalam berbagai ilustrasi kegiatan Public Relations (Yulianita, 2007:115).
Dalam
aplikasinya, keempat tahap tersebut dilakukan secara terus-menerus. jika proses
sampai pada tahap empat yakni evaluasi, maka hasil evaluasi ini akan menjadi
tahap satu kembali untuk proses berikutnya, begitu seterusnya. Adapun proses
operasional Public Relations sebagai
berikut:
1.
Tahap Defining Public Relations Problems
Dalam tahap ini,
berarti praktisi Public Relations
harus dapat menetapkan permasalahan-permasalahan yang menyangkut
kegiatan-kegiatan Public Relations.
Pada tahap ini operasionalisasinya meliputi langkah-langkah dalam upaya mencari
dan mengumpulkan data tentang hal-hal yang dilakukan Public Relations dalam bentuk: 1. Opini publik, 2. Sikap publik,
dan 3. Perilaku Publik. Untuk mengetahui hal tersebut praktisi Public Relations dapat melakukannya melalui dua macam metode
yaitu metode formal dan metode informal.
2.
Tahap Planning and Programming
Tahap ini sangat
menentukan suksesnya pekerjaan Public
Relations secara keseluruhan. Oleh karena itu dalam melakukan kegiatan planning perlu diperhatikan secara
matang. Dalam rangka penyusunan planning ini, kita berpijak pada data dan fakta
tadi (yang telah diperoleh melalui tahapan fact
finding) dimana data dan fakta tersebut harus apa adanya tanpa
interprestasi Public Relations Officers.
3.
Tahap Taking Action and Communicating
Merupakan
tahapan pelaksanaan dari kegiatan Public
Relations sesuai dengan fakta dan data yang telah dirumuskan dalam bentuk
perencanaan. Dalam hal ini seorang Public
Relations Officers dalam melakukan kegiatan komunikasi sebaiknya mengacu
dan sesuai dengan perencanaan.
4.
Tahap Evaluating the Program
Tahap terakhir Public Relations Officers setelah
melakukan kegiatan-kegiatan tersebut di atas, yaitu mengetahui apakah
pelaksanaannya berdasarkan rencana atau tidak dan apakah perlu dirubah atau
tidak, apa yang telah dievaluasi. Dalam hal ini tujuan utama dari penilaian
ialah untuk mengetahui apakah kegiatan Public
Relations benar-benar dilaksanakan menurut rencana berdasarkan hasil
penelitian atau tidak. Penilaian penting untuk mengetahui sampai dimana
kelancaran kegiatan Public Relations
yang telah berlangsung. Tahap evaluasi dilakukan antara lain :
a.
Mengevaluasi dan mengukur keberhasilan
kegiatan yang telah dilaksanakan.
b.
Mengevaluasi manfaat kegiatan yang telah
dilaksanakan, dalam arti seberapa besar kegiatan ini memberikan manfaat baik
bagi organisasi maupun bagi publiknya.
c.
Mengevaluasi kekurangan atau kelebihan
(keuntungan atau kerugian) dari program kegiatan yang telah dilaksanakan baik
bagi organisasi atau perusahaan maupun bagi publiknya.
d.
Mengevaluasi kegiatan yang sifatnya
menyimpang dari rencana, sehingga dapat dicatat apa yang harus diperbaikinya,
sehingga pada tahap pelaksanaan proses Public
Relations berikutnya diharapkan akan terlaksana secara lebih sempurna
(Yulianita, 2007: 121-155).
No comments:
Post a Comment