Monday, February 20, 2017

Rasio Keuangan

Pengertian Rasio Keuangan
Persediaan merupakan salah satu komponen dalam neraca keuangan. Namun jumlah nilai persediaan yang ditunjukan dalam neraca ini saja tidak cukup untuk memberikan informasi penting bagi perusahaan atau pihak terkait lainnya untuk menjadi dasar dalam pengambilan keputusan dan kebijakan perusahaan. Maka dari itu neraca ataupun laba rugi, dapat menjadi bermanfaat jika dapat diinterpretasikan dengan menggunakan analisis rasio laporan keuangan. Untuk melakukan analisis rasio laporan keuangan, diperlukan perhitungan terhadap rasio-rasio keuangan yang mencerminkan aspek tertentu.
Definisi rasio  keuangan menurut Sofyan Syafri Harahap (2008:297) adalah:
“Angka yang diperoleh dari hasil perbandingan dari suatu pos lapora keuangan dengan pos lainnya yang mempunyai  hubungan yang relevan dan signifikan (berarti)”.
Sedangkan menurut Dwi prastowo dan Rifka Julianti (2005:80) rasio keuangan adalah:
“Suatu ratio mengungkapkan hubungan matematik antara suatu jumlah dengan jumlah lainnya atau perbandingan antara satu pos dengan pos lainnya”.
Pengertian rasio keuangan menurut ardiyos  (2004:414) sebagai berikut:
“Hubungan matematis antara suatu entitas / jumlah dengan yang lain”.       
Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa rasio keuangan memberitahukan informasi  yang menggambarkan  suatu pos-pos dari laporan keuangan dan memperlihatkan hubungan yang mempunyai makna.
2.1.1.2. Jenis-jenis Rasio Keuangan
Rasio-rasio keuangan pada dasarnya meggunakan angka-angka atau perbandingan antara laporan laba rugi dengan neraca. Dengan semacam itu diharapkan ada pengaruh perbedaan ukuran akan hilang.
menurut Jumingan (2006:122) jenis-jenis rasio keuangan adalah:
a.       Rasio Likuiditas, bertujuan mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya.
b.      Rasio Leverage, bertujuan mengukur sejauh mana kebutuhan keuangan perusahaan dibelanjai dengan dana pinjaman. Misalnya rasio total utang dengan total aktiva (total debt to total assets ratio), kelipatan keuntungan terhadap dalam menutup beban bunga (time interest earned), kemampuan keuntungan dalam menutup beban tetap (fixed charge coverage ), dan sebagainya.
c.       Rasio aktivitas, bertujuan mengukur efektivitas perusahaan dalam mengopersikan dana. Misalnya inventory turnover, average collection period, total asset turnover, dan sebagainya.

d.      Rasio profitabilitas, bertujuan mengukur efektivitas manajemen yang tercermin pada imbalan hasil dari investasi melalui kegiatan penjualan. Misalnya Profit margin on sales, return on total asset, return on net worth dan sebagainya
e.        Rasio pertumbuhan, bertujuan mengukur kemampuan perusahaan dalam mempertahankan kedudukannya dalam pertumbuhan perekonomian dan industry.
f.       Rasio valuasi, bertujuan mengukur performance perusahaan secara keseluruhan, karena rasio ini merupaan pencerminan dari rasio risiko dan rasio imbalan hasil.
 Dari jenis rasio keuangan diatas dapat disimpulkan bahwa rasio dapat dihitung dari berbagai kombinasi atau pasangan angka. Dengan menggunakan pos-pos yang ada pada laporan keuangan, dapat disusun suatu daftar angka rasio yang panjang. Tidak ada suatu standar tentang jenis dan cara menghitung rasio-rasio tersebut. Setiap penulis menggunakan daftar jenis  rasio yang berbeda. Rasio-rasio yang dibahas merupakan rasio-rasio yag umum didiskusikan dan digunakan.

No comments:

Post a Comment

Simbol Bilangan atau Angka

  a. Pengertian Angka Memahami suatu angka dapat membantu manusia untuk melakukan banyak perhitungan mulai dari yang sederhana maupaun y...

Blog Archive