Pengertian Persediaan
Pada
intinya perusahaan mempunyai tujuan mencari dana atau mendapatkan keuntungan.
Persediaan merupakan komponen aktiva lancar yang sangat diperhitungkan dan
menjadi jaminan atas kelangsungan hidup sebuah perusahaan. Persediaan mempunyai efek yang langsung terhadap
keutungan perusahaan. Hal ini dikarenakan pada sebagian perusahaan, terutama
manufaktur, merupakan aktivitas perusahaan yang mempunyai jumlah cukup besar
dan akan sangat berpengaruh dalam memperoleh keuntungan.
Aktivitas
persediaan banyak pihak yang memperhatikan, seperti kreditor, para pemegang
saham, dan manajer semuanya berkepentingan terhadap hasil, kondisi, dan
kemampuan pasar dari persediaan. Kreditor tertarik dengan kemampuan penjualan
persediaan untuk menghasilkan kas yang dapat digunakan untuk memenuhi
pembayaran-pembayaran bunga dan pokok pinjaman. Pemegang saham berminat dalam
pernjualan, laba, dan deviden dimasa mendatang yang semuanya itu terkait dengan
permintaan terhadap persediaan. Bagi manajer
dapat mengatur efisiensi dalam membeli, menyimpan, dan menjual
persediaan. Sehingga persediaan dapat diperoleh, diolah, dan disimpan dalam
kondisi yang baik,
Menurut Bambang
Riyanto (2001:69) pengertian persediaan adalah:
“Inventory atau
persediaan barang sebagai elemen utama dari modal kerja merupakan aktiva yang
selalu dalam keadaan berputar, dimana secara terus-menerus mengalami
perubahan”.
Sedangkan Pengertian persediaan menurut Benny Alexandri (2009:135)
:
Suatu aktiva yang meliputi barang-barang milik
perusahaan dengan maksud untuk dijual dalam suatu periode usaha tertentu atau
persediaan barang-barang yang masih dalam pengerjaan atau proses produksi ataupun
persediaan bahan baku yang menunggu penggunaannya dalam proses produksi.
Berdasarkan
Standar Akuntansi Keuangan (SAK) nomor 14 tahun 2007, persediaan adalah:
Asset yang
tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha normal, dalam proses produksi dan atau
dalam perjalanan atau dalam bentuk bahan atau perlengkapan (Supllies) untuk
digunakan dalam proses produksi atau pemberian saja.
Menurut Benny
alexandri dan Linna Ismawati (2005:45) persediaan adalah:
“Salah satu
unsur utama aktiva lancar yang selalu berputar, sehingga nilainya setiap saat
selalu mengalami perubahan”.
Berdasarkan
pengertian persediaan dari para pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa
persediaan merupakan aktiva atau barang-barang yang dimiliki oleh perusahaan
yang akan dijual atau dipergunakan dalam suatu periode tertentu dan akan selalu
berputar atau kembali sehinngga nilainya selalu berubah.
2.1.1.4.
Fungsi Persediaan
Bagi perusahaan
persediaan pasti memiliki fungsi, selain dapat digunakan sebagai mencari dana
atau keuntungan. Fungsi persediaan dapat juga digunakan memprediksi permintaan
pesanan barang.
Menurut Lalu
Sumayang (2003:201-203) mengatakan tiga fungsi mengapa persediaan diperlukan
adalah :
1. Menghilangkan
pengaruh ketidakpastian.
Untuk
menghadapi ketidakpastian maka pada system inventori ditetapkan persediaan
darurat yang dinamakan safety stock. Jika
sumber ketidakpastian ini dapat dihilangkan, maka jumlah inventori maupun safety stock dapat dikurangi.
2. Memberikan
waktu luang untuk pengelolaan produksi dan pembelian.
Kadang-kadang
lebih ekonomis memproduksi barang dalam proses atau barang jadi dalam jumlah
besar atau dalam jumlah paket yang kemudian disimpan sebagai persediaan. Selama
persediaan masih ada maka proses produksi dihentikan dan akan mulai lagi bila
diketahui persediaan hamper habis. Pertimbangan ini memberikan kemudahan
sebagai berikut:
a. Memberikan
keuntungan untuk menyebarkan dan meratakan beban biaya investasi pada sejumlah
besar produk.
b. Memungkinkan
penggunaan satu peralatan untuk menghasilkan bermacam-macam jenis produk.
3. Mengantisipasi
pada demand dan supply.
Inventori
disiapkan untuk menghadapi beberapa kondisi yang menunjukan perubahan demand dan supply, yaitu:
a. Bila
ada perkiraan perubahan harga dan persediaan bahan baku.
b. Sebagai
persiapan menghadapi promosi pasar dimana sejumlah besar barang jadi disimpan
menunggu penjualan tersebut.
c.
Perusahaan yang melakukan produksi
dengan jumlah output tetap akan mengalami perubahan produk pada kondisi
permintaan yang rendah atau pada kondisi musim lesu atau low season. Kelebihan produk ini akan disimpan sebagai persediaan
yang akan digunakan nanti apabila output tidak dapat memnuhi lonjakan
permintaan pada musim ramai atau peak
season.
Berdasarkan
fungsi-fungsi tersebut, dapat dipahami bahwa perusahaan melakukan penyimpanan
atas persediaan barang karena berbagai alasan yaitu untuk berjaga-jaga pada
saat barang di pasar sukar diperoleh, agar perusahaan dapat memnuhi pesanan
pembeli dalam waktu yang cepat. Untuk menekankan haraga pokok per unit barang,
serta memberikan waktu luang dalam pengelolaan produksi dan pembelian.
2.1.1.5.
Akibat Kelebihan dan Kekurangan Persediaan
Dalam
suatu perusahaan sering kali terjadi suatu masalah persediaan terutama
perusahaan dibidang manufaktur. Masalah persediaan diperusahaan manufaktur biasanya
terjadi kelebihan persediaan dan
kekurangan persediaan sehingga akan mengakibatkan perusahaan rugi.
Menurut Benny
Alexandri dan Linna Ismawati (2005:45) akibat kelebihan dan kekurangan
persediaan adalah :
1. Akibat Kelebihan Persediaan
a. Beban
bungan meningkat
b. Biaya
penyimpanan dan pemeliharaan digudang
c. Resiko
rusak
d. Kualitas
menurun
2. Akibat Kekurangan Persediaan
a. Proses
produksi tergangggu
b. Ada
kapasitas mesin yang tidak terpakai
c. Pesanan
tidak dapat dipenuhi
Berdasarkan
akibat-akibat dari persediaan baik kelebihan maupun kekurangan, persediaan
dapat dijelaskan apabila persediaan kelebihan maka persediaan akan mnggangur
digudang sehingga mengakibatkan persediaan usang karena tidak terpakai.
Sebaliknya apabila persediaan kekurangan maka persediaan akan habis digudang
sehingga pesanan tidak dapat dipenuhi dan mengakibatkan perusahaan rugi.
No comments:
Post a Comment